Recommended Movie - OMERTA (2017)
Judul Film : Omerta
Sutradara : Hansal Mehta
Pemeran : Rajkumar Rao, Rajesh Tailang, Rupinder Nagra, Timothy Ryan Hickernell
Tanggal tayang : 4 Mei 2018
Apa yang mendorong seseorang menjadi teroris? Bagaimana bisa seseorang yang begitu taat beragama justru menjadi pembunuh mengerikan yang tidak segan-segan menghabisi nyawa seseorang atas nama agamanya?
Film Omerta adalah film biografi India yang mengangkat kisah nyata transformasi seorang pria baik-baik menjadi teroris paling keji yang ditakuti dunia. Karya sutradara Hansal Mehta ini sudah tayang sejak tahun 2017 dan meraih berbagai penghargaan internasional, termasuk Toronto International Film Festival, Mumbai Film Festival, Florence Film Festival, Hong Kong International Film Festival dan Busan International Film Festival.
Omerta mengisahkan tentang Ahmed Omar Saeed Sheikh (diperankan dengan sangat gemilang oleh Rajkumar Rao), seorang pria Muslim keturunan Pakistan yang tinggal di Inggris. Terbilang sebagai anak yang sangat cerdas, Ahmed kemudian tertarik dengan ajaran Jihad. Pasca perkenalannya dengan orang-orang radikal, perilaku Ahmed pun mulai berubah. Dia sering melakukan kekerasan kepada teman-teman sekampusnya, sehingga dia diskorsing oleh sekolah.
Selain mendalami ajaran kaum radikal, Ahmed mulai ikut pelatihan militer yang dilakukan oleh teman-temannya yang tergabung dalam Harkat-ul-Ansar, sebuah kelompok radikal di Inggris. Pelatihan ini kemudian membentuk dirinya menjadi seorang ekstrimis yang melakukan hal-hal di luar logika orang-orang normal.
Aksi pertama Ahmed bersama kelompoknya terjadi pada tahun 1994, di mana dia menculik para turis Inggris yang berwisata di India, lalu membawa mereka ke wilayah Ghaziabad, yang berlokasi di luar New Delhi. Dengan menggunakan para turis yang mereka culik, Ahmed dan kelompoknya memaksa pemerintah India untuk melepaskan para tentara militan yang dipenjara di Kashmir. Dalam kasus ini, polisi berhasil menyelamatkan para turis yang diculik serta menangkap Ahmed bersama kelompoknya.
Ahmed menjalani kehidupan penjara hingga tahun 1999. Namun penjara tidak membuat Ahmed jera, bahkan membuatnya melakukan tindakan ekstrim yang lebih mengerikan lagi. Pada tahun 2002, Ahmed menculik Daniel Pearl (Timothy Ryan Hickenel), Jurnalis The Wall Street Journal. Tidak hanya menculik, Ahmed pun memenggal kepala Daniel Pearl, dan kejadian itu dipertontonkannya dalam sebuah siaran langsung di televisi swasta. Akibat tindakan Ahmed, dunia menjadi gempar dan seruan perang terhadap teroris muncul di seluruh dunia.
Ahmed berhasil ditangkap pada bulan Juli 2002 dan akhirnya dinyatakan bersalah atas kematian Daniel Pearl. Untuk mempertanggung-jawabkan tindakannya, Ahmed dihukum gantung.
Dengan maraknya kasus terorisme di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, film ini sepertinya menjadi sebuah jawaban atas pertanyaan banyak orang, "Mengapa seseorang mau menjadi teroris dan mengorbankan nyawa banyak orang - termasuk dirinya - atas nama Agama?" Film ini dengan gamblang menampilkan kehidupan para anggota ekstrimis dan mempercayai makna "Jihad" dari sudut pandang yang sangat berbeda.
DO YOU KNOW?
Ide pembuatan film ini sebenarnya telah muncul sejak tahun 2005. Sayang, karena masalah finansial, proses pengerjaan film ini baru dilakukan tahun 2016.
Film ini merupakan kolaborasi keempat antara Sutradara Hansal Mehta dan Aktor Rajkummar Rao. Sebelumnya mereka sudah bekerja sama di film Shahid (2012), Citylights (2014), dan Aligarh (2015).
Film ini pertama kali ditayangkan di Toronto International Film Festival 2017 dan mendapatkan respon yang sangat positif dari para kritikus film. Sayangnya film ini awalnya tidak diizinkan tayang di India karena Badan Sensor Film India tidak menyetujui penayangan beberapa adegan yang dinilai terlalu ekstrim dan dapat mendorong orang untuk mendukung aksi terorisme. Setelah melalui proses editing yang sangat panjang, akhirnya film ini diizinkan untuk tayang tanggagl 4 Mei 2018 silam.
Untuk mempersiapkan dirinya memerani karakter Ahmeed Omar Saeed Sheikh, Rajkummar Rao menonton semua video dan dokumenter serta rekaman ucapan kebencian yang dilakukan Ahmeed. Rao pun berlatih mengikuti gaya bicara Ahmed dengan berulang-ulang ucapan kebencian Ahmed tersebut. Akibatnya, Rajkummar Rao merasakan dirinya dipenuhi dengan "amarah dan kebencian yang luar biasa", dan merasakan dirinya mengalami sedikit "gangguan mental" saat proses pengambilan gambar. Menurut Rajkummar Rao, karakter Ahmed merupakan karakter yang paling sulit yang pernah diperaninya hingga hari ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment