Showing posts with label presiden. Show all posts
Showing posts with label presiden. Show all posts

Recommended TV Series - Police Tactical Unit (2019)


Judul Tv Series         : Police Tactical Unit
Ditayangkan             :  ViuTV dan Youku
Pemeran                    : Raymond Lam, Charlene Choi, Alex Fong, Patrick Tam
Total episode            : 30 
Tanggal tayang         : 12 Mei - sekarang

Baru-baru ini ViuTV dan Youku merilis serial televisi terbaru berjudul Police Tactical Unit (機動部隊). Perilisan serial ini sempat membuat heboh penonton serial televisi Hong Kong karena secara bersamaan,TVB juga merilis serial berjudul mirip (PTU 2019) sehingga sempat membingungkan penonton. Meski berjudul sama, tetapi alur cerita dan pemerannya beda.

Serial ini diperani oleh para aktor kawakan Hong Kong seperti Raymond Lam, Charlene Chi, dan Alex Fong. Lam Suet - yang secara kebetulan pernah membintangi PTU versi layar lebar - turut serta membintangi serial ini. Selain itu, aktor ternama Patrick Tam juga turut bermain di serial ini. Serial ini menjadi serial televisi pertama yang dibintangi Patrick Tam sejak berkecimpung di dunia keartisan selama 20 tahun terakhir.

Police Tactical Unit mengisahkan tentang anggota polisi Ko Ka Sing yang melakukan penyamaran dan menyusup ke dalam triad. Tugas penyusupan ini berhasil, dan Ka Sing berhasil menghancurkan triad yang juga merupakan sindikat pengedar obat bius. Dia kemudian diangkat kembali menjadi anggota PTU dan bekerja sama dengan Ho Wai Ling (Charlene Choi) - sersan PTU - dan Pemimpin Tim PTU Lau Kin Fai (Alex Fong).

Rupanya ketiga orang tersebut saling tidak cocok satu dengan yang lain, sehingga ketiganya sering bentrok. Meski demikian, mereka akhirnya mampu bekerja sama dalam menuntaskan berbagai kasus yang terjadi.

Yang menarik dari serial ini adalah teknik pengambilan gambarnya yang terbilang sangat berbeda dari serial televisi Hong Kong atau China pada umumnya. Selain sangat dinamis, setiap adegan (terutama adegan awal di episode pertama) menampilkan adegan yang sangat dramatis sehingga lebih mirip film layar lebar ketimbang serial televisi. Selain itu, kualitas gambarnya pun dibuat dalam format HD, sehingga memberikan tampilan gambar yang sangat realistis.

Saat artikel ini ditulis, serial ini sudah tayang 12 episode dari total 30 episode.


Recommended TV Series - HANNA (2019 - onward)


Judul TV                : Hanna
Produksi                 : Amazon Video
Sutradara                : Sarah Adina Smith
Pemeran                 : Esme Creed-Miles, Joel Kinnaman, Mireille Enos
Tanggal Tayang     : 29 Maret 2019
Total episode         : 8

Tahun 2011 silam, film Hanna besutan sutradara Joe Wright menjadi film box-office di Eropa dan Amerika. Film berbahasa Inggris - Jerman itu mengisahkan tentang seorang gadis remaja bernama Hanna (diperani Saoirse Rona), yang dibesarkan oleh Erik Heller (Eric Bana) - seorang Agen CIA kelahiran Finlandia - di hutan dan mendidiknya menjadi seorang petarung tangguh. Mereka kemudian berhadapan dengan Marissa Wiegler (Cate Blanchett), Agen Senior CIA yang menghabisi ibu Hanna.

Pasca kesuksesan film tersebut Amazon membeli hak produksi film ini dan mengembangkan ceritanya menjadi serial televisi. Alhasil bulan Maret 2019 silam, serial ini dirilis dalam bentuk miniseri sepanjang 8 episode. Dan hasilnya? Wow.... meski masih sangat setia dengan film layar lebarnya, kualitas serial ini jauh melebihi kedasyatan pendahulunya.

Sama seperti versi layar lebar, Hanna versi serial televisi mengisahkan tentang Hanna (kini diperani Esme Creed-Miles), seorang gadis remaja 16 tahun yang dididik oleh "ayahnya" Erik Heller di tengah hutan Polandia. Hanna dilatih dengan sangat keras semua jenis bela-diri dan kemampuan bertahan hidup super-ekstrim.

Hanna tidak mengetahui kalau orang yang dikira "ayahnya" ternyata adalah seorang Agen CIA. Sekitar 17 tahun silam, CIA membuat sebuah program bernama UTRAX, di mana program itu bertujuan membuat prajurit super dengan mengubah DNA embrio bayi. Untuk mewujudkan program itu, CIA merekrut para wanita untuk dijadikan kelinci percobaan. Erik merupakan salah satu orang yang ditunjuk untuk mencari para wanita tersebut. Dia kemudian bertemu dengan Johanna (Joanna Kulig) yang kemudian bersedia menjadi kelinci percobaan program tersebut.

Pasca kelahiran Hanna, CIA memutuskan untuk menghentikan program tersebut, sehingga mereka memutuskan untuk membunuh semua bayi hasil proyek UTRAX. Mengetahui rencana itu, Erik diam-diam mengambil Hanna dan mengembalikannya pada Johanna. Tindakan Erik membuat Marissa Wiegler (Mireille Enos) marah dan memutuskan untuk menghabisi Erik, Johanna, dan Hanna. Dalam aksi kejar-kejaran, Johanna tewas tertembak. Erik dan Hanna berhasil selamat dan bersembunyi di hutan.

Selama bertahun-tahun, Erik tinggal di dalam hutan, dan melatih Hanna untuk mempersiapkan dirinya menghadapi Marissa. Sayang, Hanna melakukan kesalahan, dan berhubungan dengan orang di luar hutan, sehingga posisinya diketahui dan Marissa mengutus pasukannya untuk menangkap Erik dan Hanna.

Erik melarikan diri ke Berlin, sedangkan Hanna membiarkan dirinya ditangkap untuk memancing Marissa keluar. Namun Marissa tidak semudah itu terpancing, sehingga memaksa Hanna melakukan kekacauan di basis rahasia CIA di Maroko, kemudian melarikan diri.

Dalam pelariannya, Hanna berkenalan dengan Sophie (Rhianne Barreto) - seorang gadis remaja asal Amerika - yang kelak menjadi sahabatnya. Namun karena menguatirkan keselamatan Sophie, Hanna terpaksa mengusir sahabatnya saat berhadapan dengan orang-orang Melissa di Stasiun Kereta Api di Spanyol.

Sementara posisi Melissa sudah semakin dekat, Erik sudah mempersiapkan perlawanan dengan mengontak mantan rekan-rekannya untuk bertarung dengan Melissa. Akankan mereka berhasil menghancurkan Melissa dan Hanna berhasil membalaskan dendamnya pada Melissa?

Jika Anda pernah melihat versi layar lebarnya, serial televisi ini memiliki cukup banyak perbedaan. Selain usia Hanna (Hanna di layar lebar berusia 15 tahun, sedangkan versi televisi berusia 16 tahun), sosok Marissa Wiegler versi layar lebar jauh lebih dingin dan sadis, ketimbang versi serial televisi yang - menurut saya - terlalu "manis" dan toleran. Selain itu, versi layar lebar menegaskan kalau Marissa adalah Eksekutor UTRAX sehingga dialah yang memutuskan untuk menghabisi para bayi produk program itu. Sedangkan di serial televisi, Marissa justru bukan Eksekutor program itu.

Di luar perbedaan itu, hal yang menarik dari versi serial televisi adalah alur ceritanya lebih mendalam. Aksi bela-diri dan pertarungannya pun terbilang lebih baik daripada versi layar lebar. Akhir serial ini pun sangat berbeda dengan versi layar lebar, sehingga penonton akan penasaran dengan nasib Marissa Wiegler : Akankah tewas di tangan Hanna atau tidak?



DO YOU KNOW? 
Shooting serial televisi ini dilakukan sejak Maret 2018 dan dilakukan di Hungaria, Slovakia, Spanyol, dan Inggris. Beberapa adegan juga dilakukan di lokasi pariwisata terkenal di Spanyol, seperti di Pelabuhan Almeria dan Estacion Intermodal.

Serial ini sangat sukses, sehingga Amazon memutuskan untuk membuat Season Kedua serial ini, yang akan tayang tahun depan.

Esme Creed-Miles
Untuk mempersiapkan dirinya memerani karakter Hanna, Esme Creed-Miles berlatih ilmu bela-diri selama berbulan-bulan (6 jam sehari). Dalam wawancaranya dengan The Atlantic, Miles mengungkapkan kalau dirinya membaur dengan karakter ini secara emosional dan fisik.



TV Series Recommended - DELHI CRIME (2019 - onward)


Judul TV Series           : Delhi Crime
Ditayangkan                : Netflix
Pemeran                      : Shefali Shah, Rasika Dugal, Adil Hussain, Rajesh Tailang
Sutradara                    : Richie Mehta
Tanggal tayang           : 22 Maret 2019
Total episode              : 7


Serial televisi antologi seperti American Crime kini menjadi salah satu fenomena tersendiri di Amerika Serikat. Serial ini mengadaptasi dari kasus kriminal nyata yang pernah terjadi dan dilihat dari berbagai sudut pandang. Dramatisasi ceritanya pun cukup nyata, membuat penonton memahami latar belakang suatu kasus.

Mengikuti kesuksesan serial American Crime, Sutradara asal India Richie Mehta kemudian memproduksi dan merilis serial televisi Delhi Crime. Serial televisi ini mengadopsi konsep cerita American Crime dengan mengangkat kasus kriminal yang pernah terjadi di India. Dan kasus yang diangkat adalah kasus Pemerk0saan yang dilakukan sekelompok orang terhadap seorang wanita pada tahun 2012. Kasus ini merupakan kasus yang sangat besar di masa itu karena pelaku melakukannya secara berkelompok yang mengakibatkan korban tewas. Kasus ini menjadi membesar dan menghebohkan ketika banyak orang mengeluarkan petisi menuntut keadilan bagi korban. Bahkan Presiden Pranab Mukherjee (Presiden India saat itu) sampai turun tangan dan membuat beberapa Undang-Undang Darurat untuk mengadili para pelaku kejahatan.

Berbeda dengan American Crime yang menceritakan latar belakang hingga tuntasnya sebuah perkara, Delhi Crime justru menampilkan cerita pasca tindakan pemerk0saan tersebut.

Dikisahkan pada tahun 2012, di kota Munirka, sebelah Selatan Delhi, masyarakat menemukan 2 orang wanita muda tanpa identitas tergeletak di jalan raya. Keduanya dalam kondisi sangat mengenaskan - dengan pakaian berantakan dan pingsan - sehingga segera ditolong oleh warga setempat.

Komisioner Deputi (Deputy Commisioner of Police / DCP) Vartika Chaturvedi (Shefali Shah) - yang mendapatkan kabar temuan kedua korban tersebut - segera mengutus timnya untuk menyediki kedua korban itu. Mereka pun menemukan bukti bahwa kedua wanita itu adalah korban pemerk0saan. Korban diduga mengalami tindakan fisik yang sangat brutal sehingga keduanya dalam kondisi sangat kritis.

Penyidikan polisi perlahan mendapatkan hasil. Kedua wanita tersebut ditengarai terakhir menaiki bis umum. DCP Vartika pun mengerahkan timnya untuk mencari bis yang ditumpangi kedua wanita tersebut. Mereka kemudian berhasil menemukan bis yang merupakan tempat kejadian perkara. Entah bagaimana, penemuan itu justru bocor ke media. Masyarakat marah dan berusaha menghancurkan bis tersebut. Polisi berusaha menenangkan masyarakat yang emosi, namun karena terjadi salah paham, terjadi perselisihan di antara mereka.

Polisi kemudian berhasil menangkap Jai Singh (Mridul Sharma), sopir bis tersebut. Saat diperiksa, Jai menceritakan semua kejadian yang terjadi di dalam bisnya. Penjelasan yang disampaikan Jai sangat rinci dan mengerikan, sehingga mengundang amarah DCP Vartika. Dia pun memerintahkan bawahannya untuk menangkap semua pelaku kejahatan. Dan mulailah pengejaran dramatis yang dilakukan para polisi terhadap para pelaku kejahatan yang berjumlah puluhan orang.

Serial ini mendapatkan respon yang sangat positif dari para penonton. Bahkan ketika dua episode pertama serial ini ditayangkan di Sundace Film Festival, serial ini pun mendapatkan respon yang sangat baik dari penonton. Netflix pun tertarik dan membeli hak distribusi serial ini, sehinga serial Delhi Crime menjadi serial televisi India ketiga yang ditayangkan di Netflix (setelah Sacred Games dan Ghaul yang ditayangkan tahun 2018 silam).

Pasca kesuksesan serial ini, Sutradara Richie Mehta berencana untuk merilis kelanjutan serial ini, di mana ceritanya akan mengadaptasi kasus kriminal lain yang pernah terjadi di India. Sementara sebagian pemeran utama di serial ini - termasuk Shefali Shah - akan ikut terlibat kembali di serial tersebut.



BEHIND THE STORY
Seperti yang saya tuliskan di atas, kejadian yang dipaparkan di serial televisi Delhi Crime adalah kejadian nyata yang terjadi di Munirka, sebuah kota kecil di sebelah Selatan Delhi. Kejadian tersebut terjadi tanggal 16 Desember 2012, di mana seorang wanita muda bernama Jyoti Singh Pandey (23 tahun) - seorang staf rumah sakit bagian Fisioterapi - mengalami pemerk*s**n, dan penyiksaan di dalam bis yang ditumpanginya bersama temannya, Awindra Pratap. Para pelaku terdiri dari 6 orang (termasuk sopir bis). Kedua korban kemudian ditinggalkan begitu saja di jalan dan diselamatkan oleh para penduduk yang menemukan mereka.

Sebelas hari pasca kejadian, Jyoti meninggal dunia. Kejadian itu membangkitkan amarah masyarakat Delhi dan menuntut pemerintah segera menemukan pelaku dan menghukum mereka dengan hukuman seberat-beratnya. Aksi unjuk-rasa merebak di mana-mana. Karena pada waktu itu media tidak boleh menyebutkan nama korban, media kemudian menyebut nama korban dengan nama Nirbhaya (yang berarti "Tidak Takut"), sebagai bentuk penghormatan kepada korban dan simbol perlawanan wanita terhadap pemerk*s*an dan aksi kekerasan terhadap wanita.

Berkat tekanan masyarakat, para pelaku berhasil ditangkap. Salah satu pelaku - Ram Singh - meninggal di dalam Penjara Tihar tanggal 11 Maret 2013. Meski catatan polisi menyebutkan dirinya bunuh diri, banyak orang yang percaya kalau Ram Singh meninggal karena dianiaya dan dibunuh para narapidana yang bersimpati dengan Jyoti. Pada pelaku lain terbukti bersalah dan dihukum gantung pada tanggal 15 September 2013.





Movie Recommended - Triple Threat (2019)


Judul Film           : Triple Threat
Sutradara             : Jesse V. Johnson 
Pemeran              : Tony Jaa, Iko Uwais, Tiger Chen, Scott Adkins, Michael Jai White
Tanggal tayang   : 19 Maret 2019

Film eksyen super-keras ini merupakan film yang terbilang cukup keren karena diperani oleh para aktor dan aktris yang kesemuanya merupakan ahli bela-diri. Mereka merupakan para petarung dari berbagai negara : Indonesia, Thailand, China, Amerika, dan Inggris.

Selain itu, film ini juga menampilkan banyak adegan laga dan tembak-tembakan yang sekilas mengingatkan kita pada eksyen film laga Hong Kong era 1980 - 1990an. Adegan paling memorabel adalah adegan penyerangan di kantor polisi, yang segera mengingatkan kita pada adegan penyerbuan ke rumah musuh yang dilakukan Chow Yun Fat, Dean Shek, dan Ti Lung di film A Better Tomorrow 2 (1989).

Film ini pun sepertinya dibuat untuk menyaingi kepopuleran trilogi Expendables yang dibuat Sylvester Stallone, di mana di film itu Stallone mengumpulkan semua aktor film eksyen yang populer di era 1980-an. Jika Anda melihat daftar para aktor dan aktris yang memerani Triple Threat, Anda pun akan segera tahu kalau mereka adalah bintang film dari era 2000 awal.

Triple Threat mengisahkan tentang Xiao Xian (Celina Jade), anak seorang bilyuner China, yang memutuskan untuk menggunakan sebagian hartanya untuk menghancurkan sindikat kejahatan yang menguasai Maha Jaya, kota kelahirannya. Tentu saja rencana Xiao Xian tidak disukai oleh para pemimpin sindikat kota tersebut. Salah satu diantaranya adalah Su Feng (Monica Siu), yang menyewa para serdadu bayaran untuk menghabisi Xiao Xian.

Para serdadu itu kemudian bertolak ke desa kecil di pinggiran Maha Jaya untuk membebaskan pemimpin mereka bernama Collins (Scott Adkins) yang ditahan oleh Pemerintah Maha Jaya yang dibantu masyarakat Indonesia yang kebetulan tinggal di wilayah tersebut. Collins berhasil dibebaskan dan semua penduduk di sana dihabisi oleh kelompok Collins.

Payu (Tony Jaa) dan Long Fei (Tiger Chen) adalah anggota Collins yang tidak setuju dengan tindakan Collins. Akibatnya mereka nyaris dibunuh, tetapi berhasil melarikan diri. Sementara itu, Jaka (Iko Uwais) adalah salah seorang penduduk Indonesia yang selamat dari pembantaian. Dia memutuskan untuk membalaskan dendam pada Collins dan kelompoknya.

Payu, Long Fei, dan Jaka kemudian bertemu di kota Maha Jaya. Mereka memutuskan untuk bekerja sama menghabisi Collins. Tapi Jaka justru menggunakan Payu dan Long Fei untuk memancing Collins agar muncul. Di waktu bersamaan, Xiao Xian nyaris terbunuh kelompok Collins usai melakukan wawancara di televisi. Dia segera meminta perlindungan polisi. Namun Collins tidak mau melepaskannya, dan menyerbu ke kantor polisi.

Payu dan Long Fei berhasil menyelamatkan Xiao Xian, kemudian membawanya kabur ke tempat yang aman. Sementara itu, Jaka berpura-pura bergabung dengan kelompok Collins agar bisa menghabisi mereka satu-persatu.

Di akhir cerita, Payu, Long Fei, dan Jaka bersatu untuk menghabisi kelompok Collins.

Dengan daftar para pendukung film yang notabene semuanya ahli bela diri, sangat wajar jika film ini menampilkan banyak adegan perkelahian yang dramatis dan bikin miris. Meski alur ceritanya tidak terlalu spesial, namun adegan pertarungan mereka adalah daya tarik yang membuat film ini enak ditonton.



DO YOU KNOW? 
Berikut ini adalah daftar para pendukung film Triple Threat dan jenis bela diri apa saja yang mereka kuasai :
Tony Jaa   : Muay-Thai
Iko Uwais : Pencak Silat
Tiger Chen : Kung Fu
Scott Adkins : Taekwondo, Kickboxing, Karate, Wushu, Jiujitsu, Muay Thai, Ninjitsu
Michael Jai White : Karate, Taekwondo, Kobudo, Tang Soo Do, Wushu, Brazillian Jiu-Jitsu
Michael Bisping : Jujutsu, Kickboxing, Karate
Celina Jade : Taekwondo
Jeeja Yanin : Taekwondo
Ron Smoorenburg : Judo, Karete, Free Fighting
Dominique Vandenberg : Free Style Martial Arts

Tony Jaa memulai debutnya bermain film tahun 2003, di mana film pertama yang diperaninya adalah Ong-Bak : Muay Thai Warrior. Di film tersebut, Tony Jaa menampilkan aksi bela diri Muay Thai dan melakukan semua adegan berbahaya tanpa bantuan alat maupun pemeran pengganti.

Iko Uwais - seperti yang kita ketahui - memulai debutnya sebagai aktor film laga lewat film Merantau (2009). Meski di film itu dia sudah menggunakan pencak-silat, namun baru di film The Raid (2011) kemampuannya bela-dirinya diterima masyarakat Internasional, dan pencat silat mulai dikenal oleh masyarakat di luar Indonesia.

Sejak berusia 18 tahun, Tiger Chen (Chen Hu) sudah berlatih wushu dan bergabung dengan kelompok Sichuan Wushu Team. Sejak tahun 2000, dia bergabung dalam kelompok koreografi perkelahian di film pimpinan Yuen Woo Ping, dan sering menjadi koreografer untuk film laga internasional seperti trilogi The Matrix, Charlie's Angels (2000), Once in the Life (2000), dan Kill Bill : Volume 1 (2003). Tiger Chen adalah guru bela diri Keanu Reeves.

Scott Adkins memulai karir bermain film di tahun 2001 saat dia dipercaya bermain di film laga Dei Seung Chui Keung yang merupakan produksi Hong Kong. Sejak saat itu, dia sering mendapat kesempatan bermain di film laga Hong Kong dan bekerja sama dengan banyak sutradara papan atas Hong Kong seperti Yuen Woo Ping, Corey Yuen, Sammo Hung, dan Jackie Chan.

Michael Jai White menjadi terkenal sejak berperan sebagai superhero Spawn (1997). Dia tercatat dalam sejarah sebagai aktor kulit hitam pertama yang mendapatkan peran utama sebagai superhero. Meski setelah itu dia banyak bermain di film komedi, namun namanya mulai dikenal publik sebagai aktor laga pasca berperan di film Universal Soldier : The Return (1999) bareng Jean Claude van Damme, serta Exit Wound (2001) bareng Steven Seagal.

Aktris Jeeja Yanin yang berperan sebagai protagonis Mook pertama kali dikenal publik saat bermain di film Chocolate (2008). Di film itu dia melakukan semua aksi laga sendiri, tanpa bantuan pemeran pengganti. Karirnya sebagai aktris laga mencapai puncaknya hingga tahun 2012, di mana dia memutuskan berhenti sejenak dari dunia keartisan karena sedang hamil pasca menikah dengan Adrian Robert Bowden, adik dari penyanyi Thailand Pamela Bowden. Jeeja kembali ke dunia akting pada tahun 2016 dengan membintangi film-film laga kembali hingga hari ini.

Awalnya Tiger Chen memunculkan ide proyek film laga berjudul Makeshift Squad. Ide itu kemudian berkembang menjadi film laga yang melibatkan aktor dan aktris laga dari berbagai negara, sehingga berubah menjadi Triple Threat.

Meski disebutkan negara fiksi Maha Jaya, namun keseluruhan shooting dilakukan di Thailand. Dialog film ini menggunakan multi-bahasa : Inggris, Mandarin, Thai, dan Indonesia.

Movie Review - KL Sepcial Force (2018)



Judul Film             : KL Special Force
Sutradara               : Syafiq Yusof
Pemeran                : Fattah Amin, Rosyam Nor, Syamsul Yusof
Tanggal tayang     : 8 Mei 2018

Sekelompok perampok menamakan diri mereka sebagai "Geng Anarkis" melakukan perampokan yang cukup berani : Mereka merampok Bank Damofa di siang hari, pada saat sedang ramai. Kepolisian Malaysia segera bertindak dan mengepung mereka. Namun, kelompok yang terdiri dari 4 perampok itu berhasil melarikan diri dari kepungan polisi. Mereka tidak saja berhasil menghancurkan barikade polisi, tetapi juga berhasil melukai dan membunuh beberapa orang polisi.

Beberapa saat sebelum melarikan diri, Asyaff (Syamsul Yusof) - pemimpin perampok itu - berhasil melumpuhkan Roslan (Rosyam Nor), Komisaris Polisi pemimpin pengepungan tersebut. Asyaff kemudian mengajak Roslan bekerja sama dengan menawarinya sejumlah uang.

Perasaan Roslan saat itu gundah. Di satu sisi Roslan sedang butuh uang untuk memenuhi kebutuhan perekonomian keluarganya. Tapi di sisi lain, dia ingin menegakkan keadilan dan berusaha menolak suap.

Pasca kejadian perampokan, Kepolisian Malaysia mendapat anggota polisi baru bernama Zul (Fattah Amin), yang ternyata tahu hubungan "khusus" Roslan dengna Asyaff. Rupanya dia sendiri adalah kaki-tangan Asyaff yang "ditugaskan" untuk bekerja sama dengan Roslan. Zul sendiri punya kekasih yang tidak lain adalah pemilik Bank Damofa.

Ketika Bank Damofa kembali mengalami perampokan di cabang lain, Zul dan Roslan mulai merasa ada yang tidak beres. Mereka memutuskan untuk bekerja sama menangkap Asyaff, meski mempertaruhkan nyawa dan jabatan mereka.

Kalau dicermati, alur film ini sebenarnya sangat mirip dengan film Infernal Affairs produksi Hong Kong. Meski demikian, tidak serta-merta dijiplak mentah-mentah. KL Special Force menampilkan banyak aksi-seru tembak-tembakan yang cukup seru. Satu hal yang saya takjub adalah adegan peledakan mobil yang selalu ditampilkan dengan sangat dramatis dan keren banget, ala-ala gaya John Woo dan film-film Hong Kong. Sangat keren.

Walau terbilang cukup menghibur, ada beberapa hal yang terasa dipaksakan dan agak mengganggu. Misalnya ada perampok yang tertangkap CCTV menyimpan bom di tong sampah 3 hari sebelum kejadian. Masalahnya rekaman CCTV yang ditunjukkan merekam gambar dengan sudut yang "terlalu rendah". Selain itu, masa sih ada tong sampah di tempat umum yang tidak penuh selama 3 hari dan tidak ada Petugas Kebersihan yang membersihkan tong sampah selama 3 hari?

Belum lagi aksi arogan polisi yang juga terkesan dipaksakan (misalnya Roslan yang seenaknya menutup sebuah restoran dan "memagarinya" dengan garis polisi hanya untuk berbicara dengan Zul di dalam restoran tersebut). Saya tidak tahu apakah adegan itu diprotes penonton, tapi sejujurnya adegan itu sangat tidak pantas ditampilkan karena dapat menjatuhkan citra polisi.

Dan hal lain yang cukup mengganggu adalah adegan yang menggunakan "darah". Entah mengapa, setiap ada adegan orang tertembak, nyaris tidak ada adegan peluru mengenai orang tersebut. Tahu-tahu orang yang tertembak langsung tersungkur ke tanah dengan darah menutupi sebagian tubuhnya (tidak jelas bagian tubuhnya yang mana yang tertembak).

Sedikit konyol, tapi cukup mengganggu.

Movie Review - Atterados (2018)




Judul Film           : Atterados (Terrified)
Sutradara             : Demian Rugna
Pemeran              : Maximiliano Ghione, Noberto Gonzalo, Elvira Onetto
Tanggal tayang   : 3 Mei 2018

Cukup jarang saya bisa menemukan film produksi Argentina, meski saya dengar banyak flm produksi Negara Perak tersebut. Secara kebetulan saya berhasil menemukan film horor ini. Meski tidak bisa dibilang film yang bagus, tetapi film ini terbilang cukup menarik untuk disimak.

Alkisah di sebuah wilayah di Kota Buenos Aires, terdapat sebuah kejadian paranormal misterius yang cukup mengerikan. Di sebuah keluarga, seorang suami menemukan istrinya tewas dengan cara yang sangat mengerikan. Polisi menduga kalau kematian istri pria tersebut adalah akibat penganiayaan, setelah mereka menemukan kamar mandi - tempat mayat sang istri ditemukan - dalam kondisi banjir darah.

Paranormal Jano Mario (Noberto Gonzalo), Mora Albreck (Elvira Onetto), dan Rosentock (George Lewis) menemui pria itu dan menginvestigasi kasus tersebut. Mereka menemukan kalau kejadian yang dialami pria tersebut memiliki kesaman dengan kejadian paranormal yang terjadi di Amerika Serikat tahun 1995 silam.

Tidak lama pasca kasus itu, seorang anak laki-laki - yang tinggal tidak jauh dari rumah tempat kejadian - tewas tertabrak bis. Namun setelah dimakamkan, anak tersebut tiba-tiba bangkit dari kubur dan kembali ke rumahnya. Kejadian itu sontak mengejutkan masyarakat sekitar.

Ketiga paranormal - ditemani Komisaris Funes (Maximiliano Ghione) - segera mendatangi rumah keluarga tersebut. Mereka menemukan anak keluarga tersebut sedang duduk di ruang makan. Awalnya mereka menduga itu hanyalah hoax, dan mungkin ada yang mencari sensasi saja. Tetapi setelah melihat mayat anak tersebut bergerak, mereka pun segera menyadari kalau memang terjadi aktiviatas paranormal di sana.

Ketiga paranormal itu segera menyidiki lingkungan perumahan tersebut. Mereka menemukan kalau ada kegiatan supranatural di sekitar wilayah tersebut. Namun, belum juga mereka membongkar apa yang terjadi, satu-persatu dari mereka tewas dengan mengerikan.

Atterados memang menawarkan tontonan yang sangat memacu adrenalin. Penuh kejutan dan kengerian. Meski sangat minim efek khusus, namun film ini cukup berhasil mengusung suasana mengerikan dan menakutkan, serta membawa penonton ke dalam suasana yang mencekam.

Sayang, film ini tidak menceritakan terlalu mendalam mengenai latar-belakang serta penyebab kejadian supranatural tersebut. Tidak ada penjelasan asal-usul dan kapan kejadian itu terjadi. Bahkan mahluk apa yang menghantui wilayah itu dan tujuannya melakukan hal itu, sama sekali tidak dibahas.

Secara keseluruhan, film ini hanya menampilkan keseramahn dan ketakutan saja. Memang ketakutan yang ditampilkan dalam film ini terbilang cukup "cerdas" : Nyaris tidak ada adegan kaget-kagetan, namun berhasil menggiring penonton untuk merasakan ketakutan lewat suasana yang kelam dan gelap. Beberapa adegan dibuat sangat senyap dan tanpa suara, sehingga memunculkan perasaan takut dari penonton. Tapi kalau bicara soal jalan cerita, mungkin Anda akan kecewa, karena banyak pertanyaan yang tidak terjawab di film ini.


Movie Review - The Super (2018)


Judul Film               : The Super
Sutradara                 : John J. McLaughlin
Pemeran                  : Patrick John Flueger, Val Kilmer, Louisa Krause
Tanggal tayang        : 19 Oktober 2018

Val Kilmer adalah salah seorang aktor senior yang memiliki kemampuan akting yang cukup baik. Sayang, tabiatnya yang buruk dan sering bikin masalah, membuatnya jarang mendapat kesempatan bisa bermain di film-film bermutu. Meski sempat bermain di film-film sukses seperti Top Gun (1986, bareng Tom Cruise), The Doors (1991, sebagai penyanyi legendaris Jim Morrison), True Romance (1993), Heat (1995), dan Batman Forever (1995, sebagai Bruce Wayne / Batman), namun karirnya justru tidak berkembang dan hanya bergerak di tempat.

The Super merupakan film terbaru Val Kilmer yang sebenarnya bukan film yang "super-super" amat. Meski demikian, film ini bisa dikatakan sebagai film "master-piece" terbaru Val Kilmer karena di film ini dia kembali menampilkan aktingnya yang sangat luar biasa dan bikin orang berdecak kagum padanya. Jadi meski mengusung alur yang sangat biasa (bahkan tidak terlalu istimewa buat para kritikus), film ini sangat tertolong oleh akting Val Kilmer yang keren banget. 


Bergenre horor, film yang disutradarai John J. McLaughlin ini mengisahkan tentang Phil Lodge (Patrick John Flueger), seorang mantan polisi yang memutuskan untuk mundur dari kesatuan pasca kematian istrinya akibat kebakaran. Bersama kedua anaknya - Violet (Taylot Richardson) dan Rose (Mattea Conforti) - Phil memutuskan untuk bekerja sebagai pengurus apartemen agar bisa dekat dengan kedua anaknya.

Phil diterima bekerja di sebuah apartemen yang disebut-sebut sebagai apartemen berhantu. Banyak penghuninya yang tiba-tiba menghilang dan tidak pernah ditemukan. Di apartemen tersebut, Phil berkenalan dengan rekan sekerjanya, Julio (Yul Vaquez) dan Walter (Val Kilmer). Dari kedua orang tersebut, Walter adalah rekan kerja yang paling misterius. Tidak hanya itu. Dia pun ternyata mempelajari ilmu Voodoo dan melakukan hal-hal aneh yang membuat bulu kuduk merinding.

Walter pun sudah memperlihatkan perilaku aneh pada keluarga Phil, sehingga Phil berusaha menjauhkan keluarganya dari Walter.

Ada apa dengan Walter? Apakah ada kaitan antara ilmu voodoo yang dipelajarinya dengan hilangnya para penghuni apartemen? Yang pasti, ada kejutan yang tidak terduga di 20 menit menjelang akhir film ....

Ya.... ending film ini memang sangat mengejutkan dan tidak terduga. Sayang, penyampaiannya terkesan dipaksakan, bahkan cukup ganjil dan ga masuk akal. Apalagi jika Anda benar-benar menyimak dari awal, tentu penjelasan di akhir film terasa makin tidak masuk akal dan absurb. Meski demikian, film ini sangat tertolong dengan akting Val Kilmer yang sangat gemilang. Aktingnya sangat luar biasa, dan berhasil membuat penonton merasa tidak nyaman serta ketakutan.



DO YOU KNOW? 
Produser film ini adalah Dick Wolf. Bagi penggemar serial televisi, namanya sudah tidak asing. Dialah produser dan kreator serial televisi Law & Order, serial televisi Amerika Serikat terpopuler di Amerika Serikat.

Dick Wolf
Sebagai informasi, Law & Order adalah serial televisi yang tayang sejak 1990 - 2010. Meski sudah berakhir masa tayangnya, namun serial ini sudah menjadi franchise dan memiliki beberapa serial lain seperti : Law & Order - Special Victims Unit (1999 - sekarang), Law & Order - Criminal Intent (2001 - 2011), Law & Order - Trial by Jury (2005 - 2006), Law & Order : LA (2010 - 2011), Law & Order - True Crime (2016), dan Law & Order - Hate Crimes (2019).

Sedangkan Patrick John Flueger adalah aktor Amerika yang populer berkat peran-perannya di serial televisi seperti The 4400 (2004 - 2007), Scoundrels (2010), Chicago Fire (2014 - 2018), dan Chicago PD (2014 - sekarang).
Randy Crenshaw

Theme song film ini adalah Beautiful Dream dan dinyanyikan oleh Randy Crenshaw. Randy sendiri adalah penyanyi dan komposer yang sering membuat lagu latar serta menyanyikan theme song untuk film-film populer seperti The Little Mermaid : Ariel's Beginning (2008), Blades of Glory (2007),  Family Guy (2005), The SpongeBob Squarepants Movie (2004), The Nightmare Before Christmas : Oogie's Revenge (2004), The Lorax (2012), dan lain-lain.


Recommended Movie - PSP : Gaya Mahasiswa (2019)


Judul Film          : PSP - Gaya Mahasiswa
Sutradara            : Hilman Mutasi 
Pemeran             : Rizky Firdaus Wijaksana, Adjis Doaibu, Dimas Danang, Imam Darto, Aura Kasih
Tanggal tayang  : 31 Januari 2019

Di era 1970an ada sebuah grup musik melayu yang cukup unik bernama OM PSP (Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks). Personel grup musik ini adalah para mahasiswa Universitas Indonesia yang kala itu berkampus di daerah Rawamangun, Jakarta Timur. Mereka adalah Ade Anwar (Vokal, gendang 1), Monos (Vokal, Gitar), Omen (Vokal, ukulele), Rizali Indrakesumah (vokal, mandolin), Didin (tamborin), Aditya (gendang 2), Andra Ramadan Muluk (marakas), dan James R. Lapian (bas).

Musik yang mereka bawakan adalah musik dangdut dan lagu-lagunya merupakan plesetan dari lagu-lagu dangdut yang sedang populer saat itu. Berkat keunikan mereka itu, nama OM PSP dengan cepat melejit dan langsung disukai banyak kalangan, mulai dari mahasiswa, anak-anak hingga orang tua. Pasca meraih kesuksesan, OM PSP mulai menciptakan lagu sendiri, yang tentu saja masih bernuansa dangdut dengan lirik-lirik yang jenaka. Beberapa lagu mereka yang sukses antara lain Fatime dan Drakula. Mereka pulalah yang kemudian dianggap sebagai Pelopor Genre Musik Dangdut Humor, yang kemudian menjadi salah satu genre musik dangdut yang masih disukai hingga hari ini.

Selain sukses di dunia tarik suara, OM PSP juga berkesempatan bermain dalam film. Salah satu film mereka yang cukup populer adalah Manis-Manis Sombong (1980) yang tidak lain merupakan film perdana mereka.
Hingga hari ini para personal OM PSP masih ada. Meski usia sudah uzur, namun semangat berkarya mereka kuat hingga hari ini.

Untuk menghormati karya serta nama besar mereka yang legendaris, MAX Pictures memutuskan untuk membuat film PSP - Gaya Mahasiswa. Diperani oleh para jebolan acara Stand Up Comedy (plus Dimas Danang dan Imam Darto), film ini mengadaptasi ulang film Manis-Manis Sombong. Tentu saja dibuat dalah suguhan kekinian yang lebih segar dan menarik.

Secara garis besar, film ini mengisahkan tentang awal berdirinya grup musik OM PSP yang anggotanya merupakan para mahasiswa Universitas Indonesia. Saat pertama kali muncul dengan mengusung musik dangdut, mereka dianggap sebelah mata oleh banyak orang. Namun para mahasiswa tersebut pantang menyerah dan terus berjuang untuk tetap eksis.

Sementara itu, hubungan mereka menjadi sedikit bersitegang saat berkenalan dengan seorang gadis bernama Fatima (Aura Kasih). Kecantikan Fatima menarik hati semua personil OM PSP, sehingga kesemuanya bersaing untuk mendapatkan hati Fatima. Alhasil, persaingan tersebut menginsipirasi mereka untuk menciptakan lagu "Fatime" yang kelak menjadi lagu andalan dan legendaris mereka.

Lagu-lagu OM PSP yang tampil di film ini semuanya merupakan lagu-lagu yang sudah dibuat ulang dengan gaya yang sangat modern, agar dapat diterima masyarakat masa kini. Musiknya pun terasa sangat modern dan menggelitik, sehingga terasa sangat asyik untuk didengar oleh masyarakat milenial di masa kini.



DO YOU KNOW?  
Ide pembuatan film "PSP - Gaya Mahasiswa" terinspirasi dari kesuksesan film Warkop DKI Reborn (2017). Adalah Hilman Mutasi yang melihat kesuksesan Warkop DKI Reborn, kemudian berpikir untuk mengangkat kisah OM PSP.

Jika melihat dari sejarah Warkop DKI dan Orkes Moral Pancaran Sinar Petromak sebenarnya memiliki sejarah kebersamaan yang cukup menarik. Keduanya sering tampil bersama dalam berbagai program acara, terutama acara Warung Kopi yang disiarkan Radio Prambors di akhir era 1970an. Keduanya memulai debut tampil bersama di stasiun televisi TVRI pada tahun 1978 dalam acara Ulang Tahun TVRI. Jadi sangat wajar jika keduanya merupakan legenda komedi yang sangat dihormati masyarakat Indonesia.


Recommended TV Series - FIST FIGHT (兄弟, 2018)


Judul TV Series : Fist Fight
Ditayangkan      : TVB
Pemeran             :Vincent Wong, Mat Yeung, Phillip Ng, Kaman Kong, Rebecca Zhu
Total episode      : 30
Tanggal tayang  : 13 November 2018 - sekarang

TVB adalah salah satu jaringan televisi tertua di Hong Kong yang selalu merilis berbagai acara televisi berkualitas di Hong Kong. Hampir semua acara dan serial televisi yang diproduksinya mendapatkan atensi penonton yang cukup baik.

Dalam rangka menyambut ulang tahunnya, tanggal 12 November 2018 silam TVB merilis serial terbaru berjudul Fist Fight. Serial dengan total 30 episode ini bergenre drama-eksyen dengan diperani aktor laga Phillip Ng (pemeran Ma Yung Zhen di film layar lebar "Once Upon A Time in Shanghai") serta aktor TVB lain seperti Shek Sau, Vincent Wong, Mat Yeung, dan Rebecca Zhu. Serial ini disebut sebagai salah satu serial termahal yang dibuat TVB tahun ini dikarenakan lokasi pengambilan gambarnya banyak dilakukan di luar negeri (Filipina dan Inggris).

Fist Fight mengisahkan tentang 3 orang bersaudara yang harus tercerai-berai saat masih balita tahun 1997 karena krisis finansial yang terjadi di keluarga mereka. Demi menyelamatkan ketiganya, orang tua mereka harus mengganti identitas anak-anaknya tersebut, sehingga mereka bertiga hilang jejak.

Dua puluh tahun kemudian, ketiganya telah hidup dengan identitas baru mereka :

Anak sulung kini bernama Leo / Ha Tin Hang (Mat Yeung) dan bekerja sebagai Pengawal di Perusahaan Jasa Pengawalan Wilson Security Agency. Dia mendapat tugas untuk mengawal dan melindungi Selebritis Internet Cheung Fei Fan.

Fever / Cheung Fei Fan (Vincent Wong) sendiri adalah anak ketiga yang merupakan Selebritis Internet yang dimusuhi banyak orang karena perilakunya yang borju dan seenaknya. Tidak sedikit yang berusaha membunuhnya, sehingga dia memutuskan untuk menyewa pengawal untuk melindunginya.

Dan anak kedua adalah Ho Tit Nam / Iron (Philip Ng) adalah Polisi Hong Kong Divisi Kejahatan Berat. Dalam sebuah aksi rencana pembunuhan yang dilakukan seorang pelaku kejahatan, Tit Nam berseteru dengan Tit Nam karena dia menganggap Tit Nam menghalang-halangi tugasnya sebagai polisi.

Pada akhirnya ketiganya baru mengetahui kalau mereka adalah bersaudara yang sengaja dipisahkan kedua orang tua mereka. Mereka bersama-sama sepakat untuk menyidiki keberadaan orang tua mereka. Rupanya penyidikan mereka tidaklah mudah, karena banyak orang yang juga berusaha mencari keberadaan orang tua mereka, sekaligus membunuh ketiga saudara tersebut.

Serial ini dipenuhi dengan aksi seru, mulai dari pertarungan bela-diri (khususnya tinju), aksi kejar-kejaran, bahkan tembak-tembakan. Seru banget.

Yang menjadi catatan dari saya adalah dari segi koreografi pertarungannya, khususnya koreografi tinju. Gaya bertarung tunju dalam film ini sangat kaku dengan gerakan yang dibuat-buat. Hal ini diperparah dengan teknik pengambilan gambarnya yang tidak mampu menutup kelemahan dalam menampilkan adegan bertinju tersebut. Akibatnya, adegan bertinju menjadi kurang menarik untuk ditonton,

Sementara itu, para penonton Hong Kong ternyata banyak yang mengkritisi  akting dan gaya bertarung Phillip Ng yang selalu menampilkan gaya bertarung yang sama dan ekspresi monoton sejak episode awal, sehingga cukup membosankan.

Di lain pihak, banyak penonton justru memuji akting para pemeran wanita di serial ini yang tampil jauh lebih cemerlang dan menarik perhatian. Adalah Kaman Kong yang dinilai berakting paling baik di serial ini. Karakter yang diperaninya adalah Ma Si Ting, yang kelak akan menjadi kekasih Cheung Fei Fan. Selain Kaman, ada juga Rebecca Zhu dan Tiffany Lau yang juga menjadi perhatian penonton.

Tiffany Zhu adalah Runner Up Miss Hong Kong 2016 dan serial Fist Fight merupakan debut pertamanya. Meski baru pertama kali bermain film, namun penampilannya langsung menarik perhatian dan mendapatkan pujian para penonton.

Hingga tulisan ini dibuat, serial ini telah tayang hingga episode 5.

TV Series Recommended - MANIFEST (2018 - onward)


Judul TV Seri         : Manufest
Ditayangkan           : NBC
Pemeran                 : Melissa Roxburgh, Josh Dallas, Athena Karkanis, J.R. Ramirez
Tanggal tayang      : 24 September 2018
Total episode         : 16 


Bagaimana perasaan Anda saat melakukan perjalanan menaiki pesawat terbang, namun saat mendarat, Anda diberi tahu kalau sudah menghilang selama beberapa tahun? 

Inilah yang menjadi dasar cerita serial misteri terbaru produksi NBC berjudul Manifest ini.

Serial ini berfokus pada Michaela Stone (Melissa Roxburgh), seorang anggota kepolisian NYPD divisi 129 Precinct, yang pada tahun 2013 bersama keluarganya melakukan perjalanan liburan dengan menaiki pesawat Montego Air 828 dari Jamaica menuju New York City. Dalam perjalanan tersebut, pesawat mereka mengalami serangkaian goncangan di udara, namun semuanya terbilang sangat normal dan biasa saja.

Masalahnya ketika pesawat tersebut mendarat, mereka mendapatkan informasi dari NSA (National Security Agency) bahwa sekarang adalah tahun 2018. Pesawat mereka telah menghilang lebih dari 5 tahun. Tim pencarian telah dikerahkan untuk mencari keberadaan pesawat tersebut, namun tidak menemukan hasil, sehingga pesawat tersebut dinyatakan menghilang dan semua penumpangnya tewas.

Pasca kejadian itu, kehidupan semua penumpang benar-benar mengalami perubahan total. Mereka harus melakukan penyesuaian atas perubahan yang terjadi selama 5 tahun terakhir ini, terutama perubahan kehidupan mereka.

Bahkan Michaella harus menerima fakta pahit di mana tunangannya, Jared Vasquez (J.R. Ramirez) - detektif NYPD divisi 129 Precinct - telah menikah dengan sahabatnya.

Selain melakukan penyesuaian pada kehidupan baru mereka, satu-persatu penumpang pesawat mulai mengalami gangguan di mana mereka sering mengalami gangguan sakit kepala, dan halusinasi. Michaela pun mengalami gangguan yang sama. Dia berencana untuk melakukan penyidikan atas kondisi yang dialaminya, dan dia mencoba menyidikannya dari pesawat yang ditumpanginya. Sayang, pesawat itu meledak sebelum Michaella sempat menyidikinya, sehingga semua bukti pun hancur tanpa jejak.

Sementara itu, salah seorang penumpang - Kelly (Julienne Hanzelka Kim) - mengetahui rahasia di balik menghilangkan pesawat 828 dan berencana menyampaikan hal tersebut pada media. Namun sebelum rencananya terwujud, Kelly tiba-tiba tewas terbunuh. Kematian Kelly memicu rasa penasaran Michaella, yang kemudian mengajak Ben (Josh Dallas) - adik Michaella - untuk menyidiki kasus kematian Kelly dan misteri menghilangnya mereka selama 5 tahun. Ben sendiri tiba-tiba memiliki kemampuan misterius yang mampu membaca pikiran orang lain.

Penyidikan yang dilakukan Michaella dan Ben ternyata mengungkap banyak fakta-fakta mengejutkan, sekaligus menguak tabir konspirasi tingkat tinggi yang membahayakan nyawa mereka.

Serial ini terbilang sangat menarik karena alurnya yang sangat tidak terduga. Sambutan penonton pun cukup baik. Tiga episode pertama serial ini mampu menarik perhatian lebih dari 18 juta penonton. Tentu saja ini sebuah prestasi untuk serial Manifest. Tidak menutup kemungkinan serial ini akan berlanjut di Season Kedua tahun depan.


DO YOU KNOW? 
Setiap episode serial Manifest menggunakan istilah-istilah yang biasa digunakan di gunia penerbangan. Beberapa istilah tersebut adalah : Reentry, Turbulance, Unclaimed Baggage, Connecting Flight, dan lain-lain.

Jeff Rake - kreator serial televisi Manifest - telah merancang cerita serial ini sejak 10 tahun silam, saat dia sedang melakukan perjalanan wisata dengan keluarganya. Saat ceritanya ditawarkan ke beberapa jaringan televisi, semuanya menolak. Akhirnya Rake memutuskan untuk menyimpan skenarionya tersebut. Pada tahun 2014, ketika pesawat Malaysia Air MH370 menghilang, dia teringat kembali dengan skenarionya. Setahun pasca kejadian Malaysia Air tersebut, Rake menawarkan kembali skenarionya ke jaringan televisi Amerika. Kali ini, NBC merespon dan setuju untuk memproduksi cerita karyanya.

Entah ada makna tersendiri atau kelak berhubungan dengan alur cerita, di setiap episode serial televisi Manifest, Anda dapat selalu bisa menemukan angka 828. Apakah angka itu merupakan kunci misteri kisah serial televisi ini? Hingga hari ini belum ada penjelasannya ....

Ada pun adegan yang menampilkan angka 828 adalah :
- Nomer penerbangan pesawat Montego Air adalah 828.
- Ketika Michaela berada di gereja, bagian Alkitab yang dibacanya adalah Kitab Roma 8 : 28.
- Nomer rumah di mana Michaela melepaskan anjing-anjingnya adalah nomer 828.
- Begitu juga nomer rumah di mana Michaela menemukan gadis remaja yang hilang, yaitu 828.
- Nomer rumah karakter Jared dan Lourdes adaah 3528, di mana 3 + 5 = 8.
- Di episode 3, terlihat rumah Ben 2414. Dengan menggunakan angka pertama sebagai pengali, maka didapatlah : 2x4 = 8, 2x1 = 2, dan 2x4 = 8, sehingga nomer yang terbaca adalah 828.

Ada "sedikit" kekeliruan dalam penggunaan pesawat di serial Manifest. Pesawat yang digunakan Montego Air adalah pesawat Boeing 737-200, di mana pesawat itu maksimal hanya bisa menampung 136 penumpang. Tapi dikisahkan total penumpang dalam pesawat adalah 191 orang. Jenis pesawat yang mampu menampung penumpang sebanyak itu adalah Boeng 737-800 Jenis Terbaru.

Serial televisi Manifest merupakan serial keempat yang episode pertamanya bertemakan kejadian misterius di pesawat. Tiga serial sebelumnya adalah Lost (2004), Fringe (2008), dan The Strain (2014). Dua serial pertama diproduseri J.J. Abrams, sedangkan dua serial kedua diproduseri Carton Cuse (yang juga salah seorang produser serial televisi Lost).





10 Fakta Mengejutkan yang Tidak Anda Ketahui Tentang VENOM


Tanggal 5 Oktober 2018 mendatang, Venom - salah satu musuh terhebat Spiderman - akan hadir di layar lebar. Film yang disutradarai Ruben Fleischer dan diperani Tom Hardy ini akan menjadi film anti-super hero kedua yang dirilis Marvel Comics (setelah Deadpool), dengan menampilkan sosok Antagonis sebagai karakter utama film.

Meski merupakan karakter antagonis, tetapi sosok Venom memiliki fans yang sangat banyak. Tidak heran jika kemudian kisah hidupnya dibuat tersendiri menjadi sebuah film.Dan nyatanya, meski karakter ini merupakan salah satu karakter yang disukai banyak orang, tenyata tidak banyak yang tahu latar belakang dan fakta di balik kehebatan karakter menyeramkan ini.

Nah, sambil menunggu kehadirannya di layar bioskop beberapa hari lagi, berikut ini adalah beberapa fakta dan informasi menarik -sekaligus mengejutkan - yang tidak Anda ketahui tentang Venom.

1. CEMILAN FAVORIT VENOM : TUPAI
Venom adalah perwujudan dari mahluk ruang angkasa bernama Symbiote. Awalnya Symbiote - mahluk ruang angkasa berbentuk seperti cairan pekat yang menguasai tubuh seseorang sebagai inang - menjangkiti Spiderman. Namun karena ditolak oleh Spiderman / Peter Parker, Symbiote memendam kecewa dan amarah. Dia pun kemudian menjangkiti Eddie Brock, seorang wartawan yang juga memendam dendam pada Spiderman. Maka setelah bergabung, mereka menjadi Venom.

Venom memiliki kekuatan seperti Spiderman karena pernah memasuki Manusia Laba-laba tersebut, sehingga dia berhasil menguasai kemampuan yang dimiliki sang superhero. Meski memiliki kemampuan superhero, namun secara naluri, Venom masih tetap mahluk buas dan sadis.

Selain merasuki Eddie Brock, dalam kisah komik, Venom pernah merasuki Mac Gargan / Scorpion. Seperti yang digambarkan dalam komik Sinister Spider-Man, Venom menjadi sosok yang sadis dan kanibal, sehingga sangat gemar makan mahluk hidup. Salah satu mahluk favoritnya yang menjadi "cemilan" baginya adalah Tupai. Bagi Venom, Tupai memiliki rasa yang mirip dengan kripik kentang, sehingga sangat enak untuk dinimati setiap waktu dalam jumlah yang banyak.


2. VENOM SUKA MAKAN OTAK MANUSIA
Selain terkenal sadis, Venom ternyata suka makan otak manusia. Dan memakan otak manusia ini sudah menjadi keharusan yang harus Venom lakukan. Bukan karena untuk menunjukkan sikap dominan - atau perilaku menyimpang alias sakit jiwa - pada lawannya, tetapi merupakan kebutuhan. Symbiote untuk bertahan hidup. Di dalam otak manusia terdapat hormon Phenylethylamine, yang mana hormon ini merupakan "bahan makanan" yang dapat membuat Symbiote bertahan hidup.

Pertanyaannya : Apakah hormon tersebut hanya ada di otak manusia? Ternyata tidak. Hormon Phenylethylamine juga terdapat di dalam coklat. Jadi selain memakan otak manusia, Venom pun pernah digambarkan memakan coklat untuk memuaskan rasa laparnya.


3. VENOM BISA MENG-KLONING DIRINYA SENDIRI DENGAN LIDAH
Symbiote adalah mahluk ruang angkasa paling berbahaya yang sebenarnya tidak mudah untuk dimusnahkan. Salah satu alasannya : Dia dapat meng-kloning dirinya sendiri. Dan bagian lidahnya merupakan bagian yang mampu lepas dan berubah menjadi kloning dirinya yang sama hebatnya.

Dalam kisah Venom di komik, Ararat Corporation pernah melakukan eksperimen dengan memotong lidah Venom. Alhasil lidah tersebut berubah menjadi Venom baru yang mereka beri nama Mania.



4. VENOM PERNAH MENJADI ANGGOTA THE AVENGERS DAN GUARDIAN OF THE GALAXY
Sejahat-jahatnya Venom, tidak berarti dia selamanya adalah musuh para superhero. Nyatanya dia justru dipercaya untuk menjadi salah satu anggota "kehormatan" dari perkumpulan Superhero. Gak percaya?

Dalam cerita komik Venom, ketika Symbiote merasuki tubuh Flash Thompson, dia berubah wujud menjadi Venom yang sangat heroik. Venom kemudian dipercaya untuk menjadi anggota Guardian of the Galaxy. Bersama kelompok ini, Venom bahkan pernah berpetuang ke planet asal Symbiote : Klyntar, di mana Groot dan Rocket Raccoon nyaris dirasuki oleh Symbiote di planet tersebut.

Setelah itu, Venom pernah bergabung menjadi salah satu anggota Dark Avengers - yang anggotanya adalah musuh para superhero - di bawah kepemimpinan Norman Osborn. Lalu dia ditarik oleh Captain Amerika untuk menjadi anggota Secret Avengers, bareng Beast, Hawkeye, Black Widow, dan Valkyrie.



5.  MASA KECIL EDDIE BROCK SANGAT KELAM
Mengapa Eddie Brock dipenuhi amarah dan emosi yang sangat besar? Alasan utamanya dapat kita temukan dalam komik Venom : Dark Origin karya Angel Medina / Zeb Wells. Dalam komik tersebut dikisahkan kalau Ibu Eddie Brock meninggal saat melahirkan dirinya. Karena itu, kakak perempuan Eddie yang masih belia harus mengurusi rumah, menggantikan ibunya.

Ayah Eddie menyalahkan Eddie Brock sebagai orang yang menyebabkan kematian ibunya. Tumbuh dalam lingkungan yang sangat tidak kondusif seperti itu, membuat Eddie tumbuh menjadi sosok yang tidak memiliki rasa percaya diri. Ditambah lagi penolakan dari ayahnya, membuat dia sangat mendendam pada keluarganya. Amarah dan dendam inilah yang menjadi alasan mengapa Symbiote kemudian tertarik untuk merasuki tubuh Eddie Brock.



6. VENOM PELINDUNG KAUM LEMAH
Sosok Venom yang kejam tidak selamanya digambarkan sebagai karakter antagonis yang ditakuti. Justru dalam beberapa kesempatan, Venom pun digambarkan sebagai sosok superhero yang melindungi kaum lemah.

Dalam cerita komik Sinister Spider-Man, pasca kalah bertarung dengan Spider-Man, Eddie Brock memilih pindah ke San Fransisco. Di sana, dia tinggal di bekas bangunan yang ditinggali oleh para tuna-wisma. Ketika bangungan itu akan dirobohkan, Eddie Brock muncul sebagai Venom bertarung dengan para pekerja bangunan yang berusaha menghancurkan tempat itu.

Bukan hanya melindungi para tuna-wisma, tetapi Venom juga bersumpah untuk menjadi penjaga dan pelindung para tuna wisma. Kisah kepahlawanan Venom ini sangat populer di era 1990-an, sehingga kemudian dibuat kelanjutannya, di mana Venom berhadapan dengan banyak orang yang berusaha mengganggu para tuna wisma, termasuk para tentara berkekuatan super.



7. VENOM ADALAH SYMBIOTE GENERASI KE-998
Karakteristik Symbiote adalah selalu berpindah inang ke tubuh yang lebih kuat dibandingkan sebelumnya. Dengan sering berpindah-pindah, maka Symbiote dapat menyerap kekuatan yang dimiliki oleh inang sebelumnya dan menjadikannya semakin kuat ketika pindah ke inang berikutnya.

Kekuatan super yang dimiliki Venom ternyata merupakan gabungan dari 998 inang yang pernah dihinggapi Symbiote sebelumnya. Artinya, Venom merupakan "generasi" ke-998 dari Symbiote.

Pasca Eddie Brock, Symbiote pernah berpindah inang ke orang lain dan menjadikannya menjadi sosok bernama Carnage, dan menjadikannya Symbiote Generasi ke-999. Selanjutnya Symbiote berpindah lagi ke inang lain dan menjadikannya mahluk baru bernama Toxin. Toxin merupakan symbiote terkuat, yang kelak menjadi salah satu musuh terkuat Venom.



8. SYMBIOTE DIASINGKAN SUKUNYA SENDIRI
Seperti yang saya jelaskan di atas, Symbiote berasal dari Planet Klyntar. Tetapi tidak berarti semua mahluk Klyntar sama ganasnya dengan Symbiote. Justru sebaliknya : Mereka adalah mahluk cinta damai. Lalu mengapa Symbiote menjadi mahluk yang begitu sadis dan kejam?

Latar belakang Symbiote sebenarnya terbilang sangat rumit. Tapi sederhananya begini (berdasarkan alur cerita komik "Secret Wars") : Symbiote awalnya adalah mahluk tanpa bentuk dan tanpa perasaan yang tinggal di Klyntar. Ketika dia merasuki inang pertamanya - yang merupakan penduduk asli Klyntar - ternyata orang tersebut memiliki pikiran jahat untuk menghancurkan planetnya. Dengan bantuan Symbiote, sang penduduk berhasil menghancurkan sebagian besar Planet Klyntar. Beruntung para pejuang Klyntar berhasil melumpuhkan Symbiote dan mengasingkannya dari Planet Klyntar. Saat itu, Symbiote telah mewarisi hal-hal negatif yang dimiliki oleh penduduk Klyntar tersebut. Akibatnya dia menjadi mahluk yang buas. Dan semakin sering merasuki inang, rasa jahat yang dimilikinya semakin besar.

Saat terdampar di Bumi, sebelum merasuki Spider-Man, dia terlebih dahulu merasuki Deadpool, sehingga mewarisi kegilaan Deadpool. Itulah alasan mengapa Venom kemudian menjadi sosok yang sangat sadis dan brutal.



9. VENOM SUKA NONTON TELEVISI
Fakta Venom yang cukup mengejutkan ditampilkan penulis Mike Costa di Komik Venom #154 di mana dalam cerita itu dia menampilkan sosok Venom yang tergila-gila dengan televisi.

Dalam komik tersebut, Venom bergabung kembali dengan Eddie Brock. Pada saat itu, Venom mulai menikmati kebiasaan barunya dengan menonton televisi. Bahkan saat Brock sedang tertidur pun, Venom bisa tetap terbangun dan menonton televisi tanpa henti selama berjam-jam.

Acara yang paling disukai Venom adalah acara yang berhubungan dengan dunia medis, terutama pembahasan tentang teknik mengontrol manusia lewat syaraf tubuh manusia. Bahkan Venom menggunakan Eddie Brock sebagai "Kelinci Percobaan"-nya saat melakukan "operasi" tulang belakang untuk menguasai Brock sepenuhnya.



10. VENOM ADALAH SETAN GENERASI BERIKUTNYA 
Dan hal terakhir yang cukup kontroversi adalah : Venom merupakan kandidat untuk menjadi Setan Generasi Berikutnya. Tapi jangan menyebarkan hoax dulu dengan bilang Venom adalah Setan ya.... Keliru besar, Sodara-sodara...!!!

Yep... Marvel Comics baru-baru ini merilis cerita tentang dunia masa depan, di mana Venom mendapatkan Tanda Neraka (Hell Mark), yang berarti dia terpilih untuk menjadi Penguasa Neraka dalam waktu dekat ini. Tapi tentu saja Venom tidak butuh posisi tersebut, karena itu hanya akal-akalannya untuk menyelamatkan sobatnya, Andi. Dengan berpura-pura setuju menjadi Penguasa Neraka - menggantikan Setan - Venom turun ke Dunia Orang Mati untuk menyelamatkan Andi, dan membunuh Setan.

Dengan terbunuhnya Setan, Venom menjadi mahluk super tidak terkalahkan di dunia orang hidup maupun orang mati.