Showing posts with label english. Show all posts
Showing posts with label english. Show all posts

Recommended TV Series - HANNA (2019 - onward)


Judul TV                : Hanna
Produksi                 : Amazon Video
Sutradara                : Sarah Adina Smith
Pemeran                 : Esme Creed-Miles, Joel Kinnaman, Mireille Enos
Tanggal Tayang     : 29 Maret 2019
Total episode         : 8

Tahun 2011 silam, film Hanna besutan sutradara Joe Wright menjadi film box-office di Eropa dan Amerika. Film berbahasa Inggris - Jerman itu mengisahkan tentang seorang gadis remaja bernama Hanna (diperani Saoirse Rona), yang dibesarkan oleh Erik Heller (Eric Bana) - seorang Agen CIA kelahiran Finlandia - di hutan dan mendidiknya menjadi seorang petarung tangguh. Mereka kemudian berhadapan dengan Marissa Wiegler (Cate Blanchett), Agen Senior CIA yang menghabisi ibu Hanna.

Pasca kesuksesan film tersebut Amazon membeli hak produksi film ini dan mengembangkan ceritanya menjadi serial televisi. Alhasil bulan Maret 2019 silam, serial ini dirilis dalam bentuk miniseri sepanjang 8 episode. Dan hasilnya? Wow.... meski masih sangat setia dengan film layar lebarnya, kualitas serial ini jauh melebihi kedasyatan pendahulunya.

Sama seperti versi layar lebar, Hanna versi serial televisi mengisahkan tentang Hanna (kini diperani Esme Creed-Miles), seorang gadis remaja 16 tahun yang dididik oleh "ayahnya" Erik Heller di tengah hutan Polandia. Hanna dilatih dengan sangat keras semua jenis bela-diri dan kemampuan bertahan hidup super-ekstrim.

Hanna tidak mengetahui kalau orang yang dikira "ayahnya" ternyata adalah seorang Agen CIA. Sekitar 17 tahun silam, CIA membuat sebuah program bernama UTRAX, di mana program itu bertujuan membuat prajurit super dengan mengubah DNA embrio bayi. Untuk mewujudkan program itu, CIA merekrut para wanita untuk dijadikan kelinci percobaan. Erik merupakan salah satu orang yang ditunjuk untuk mencari para wanita tersebut. Dia kemudian bertemu dengan Johanna (Joanna Kulig) yang kemudian bersedia menjadi kelinci percobaan program tersebut.

Pasca kelahiran Hanna, CIA memutuskan untuk menghentikan program tersebut, sehingga mereka memutuskan untuk membunuh semua bayi hasil proyek UTRAX. Mengetahui rencana itu, Erik diam-diam mengambil Hanna dan mengembalikannya pada Johanna. Tindakan Erik membuat Marissa Wiegler (Mireille Enos) marah dan memutuskan untuk menghabisi Erik, Johanna, dan Hanna. Dalam aksi kejar-kejaran, Johanna tewas tertembak. Erik dan Hanna berhasil selamat dan bersembunyi di hutan.

Selama bertahun-tahun, Erik tinggal di dalam hutan, dan melatih Hanna untuk mempersiapkan dirinya menghadapi Marissa. Sayang, Hanna melakukan kesalahan, dan berhubungan dengan orang di luar hutan, sehingga posisinya diketahui dan Marissa mengutus pasukannya untuk menangkap Erik dan Hanna.

Erik melarikan diri ke Berlin, sedangkan Hanna membiarkan dirinya ditangkap untuk memancing Marissa keluar. Namun Marissa tidak semudah itu terpancing, sehingga memaksa Hanna melakukan kekacauan di basis rahasia CIA di Maroko, kemudian melarikan diri.

Dalam pelariannya, Hanna berkenalan dengan Sophie (Rhianne Barreto) - seorang gadis remaja asal Amerika - yang kelak menjadi sahabatnya. Namun karena menguatirkan keselamatan Sophie, Hanna terpaksa mengusir sahabatnya saat berhadapan dengan orang-orang Melissa di Stasiun Kereta Api di Spanyol.

Sementara posisi Melissa sudah semakin dekat, Erik sudah mempersiapkan perlawanan dengan mengontak mantan rekan-rekannya untuk bertarung dengan Melissa. Akankan mereka berhasil menghancurkan Melissa dan Hanna berhasil membalaskan dendamnya pada Melissa?

Jika Anda pernah melihat versi layar lebarnya, serial televisi ini memiliki cukup banyak perbedaan. Selain usia Hanna (Hanna di layar lebar berusia 15 tahun, sedangkan versi televisi berusia 16 tahun), sosok Marissa Wiegler versi layar lebar jauh lebih dingin dan sadis, ketimbang versi serial televisi yang - menurut saya - terlalu "manis" dan toleran. Selain itu, versi layar lebar menegaskan kalau Marissa adalah Eksekutor UTRAX sehingga dialah yang memutuskan untuk menghabisi para bayi produk program itu. Sedangkan di serial televisi, Marissa justru bukan Eksekutor program itu.

Di luar perbedaan itu, hal yang menarik dari versi serial televisi adalah alur ceritanya lebih mendalam. Aksi bela-diri dan pertarungannya pun terbilang lebih baik daripada versi layar lebar. Akhir serial ini pun sangat berbeda dengan versi layar lebar, sehingga penonton akan penasaran dengan nasib Marissa Wiegler : Akankah tewas di tangan Hanna atau tidak?



DO YOU KNOW? 
Shooting serial televisi ini dilakukan sejak Maret 2018 dan dilakukan di Hungaria, Slovakia, Spanyol, dan Inggris. Beberapa adegan juga dilakukan di lokasi pariwisata terkenal di Spanyol, seperti di Pelabuhan Almeria dan Estacion Intermodal.

Serial ini sangat sukses, sehingga Amazon memutuskan untuk membuat Season Kedua serial ini, yang akan tayang tahun depan.

Esme Creed-Miles
Untuk mempersiapkan dirinya memerani karakter Hanna, Esme Creed-Miles berlatih ilmu bela-diri selama berbulan-bulan (6 jam sehari). Dalam wawancaranya dengan The Atlantic, Miles mengungkapkan kalau dirinya membaur dengan karakter ini secara emosional dan fisik.



Movie Recommended - Triple Threat (2019)


Judul Film           : Triple Threat
Sutradara             : Jesse V. Johnson 
Pemeran              : Tony Jaa, Iko Uwais, Tiger Chen, Scott Adkins, Michael Jai White
Tanggal tayang   : 19 Maret 2019

Film eksyen super-keras ini merupakan film yang terbilang cukup keren karena diperani oleh para aktor dan aktris yang kesemuanya merupakan ahli bela-diri. Mereka merupakan para petarung dari berbagai negara : Indonesia, Thailand, China, Amerika, dan Inggris.

Selain itu, film ini juga menampilkan banyak adegan laga dan tembak-tembakan yang sekilas mengingatkan kita pada eksyen film laga Hong Kong era 1980 - 1990an. Adegan paling memorabel adalah adegan penyerangan di kantor polisi, yang segera mengingatkan kita pada adegan penyerbuan ke rumah musuh yang dilakukan Chow Yun Fat, Dean Shek, dan Ti Lung di film A Better Tomorrow 2 (1989).

Film ini pun sepertinya dibuat untuk menyaingi kepopuleran trilogi Expendables yang dibuat Sylvester Stallone, di mana di film itu Stallone mengumpulkan semua aktor film eksyen yang populer di era 1980-an. Jika Anda melihat daftar para aktor dan aktris yang memerani Triple Threat, Anda pun akan segera tahu kalau mereka adalah bintang film dari era 2000 awal.

Triple Threat mengisahkan tentang Xiao Xian (Celina Jade), anak seorang bilyuner China, yang memutuskan untuk menggunakan sebagian hartanya untuk menghancurkan sindikat kejahatan yang menguasai Maha Jaya, kota kelahirannya. Tentu saja rencana Xiao Xian tidak disukai oleh para pemimpin sindikat kota tersebut. Salah satu diantaranya adalah Su Feng (Monica Siu), yang menyewa para serdadu bayaran untuk menghabisi Xiao Xian.

Para serdadu itu kemudian bertolak ke desa kecil di pinggiran Maha Jaya untuk membebaskan pemimpin mereka bernama Collins (Scott Adkins) yang ditahan oleh Pemerintah Maha Jaya yang dibantu masyarakat Indonesia yang kebetulan tinggal di wilayah tersebut. Collins berhasil dibebaskan dan semua penduduk di sana dihabisi oleh kelompok Collins.

Payu (Tony Jaa) dan Long Fei (Tiger Chen) adalah anggota Collins yang tidak setuju dengan tindakan Collins. Akibatnya mereka nyaris dibunuh, tetapi berhasil melarikan diri. Sementara itu, Jaka (Iko Uwais) adalah salah seorang penduduk Indonesia yang selamat dari pembantaian. Dia memutuskan untuk membalaskan dendam pada Collins dan kelompoknya.

Payu, Long Fei, dan Jaka kemudian bertemu di kota Maha Jaya. Mereka memutuskan untuk bekerja sama menghabisi Collins. Tapi Jaka justru menggunakan Payu dan Long Fei untuk memancing Collins agar muncul. Di waktu bersamaan, Xiao Xian nyaris terbunuh kelompok Collins usai melakukan wawancara di televisi. Dia segera meminta perlindungan polisi. Namun Collins tidak mau melepaskannya, dan menyerbu ke kantor polisi.

Payu dan Long Fei berhasil menyelamatkan Xiao Xian, kemudian membawanya kabur ke tempat yang aman. Sementara itu, Jaka berpura-pura bergabung dengan kelompok Collins agar bisa menghabisi mereka satu-persatu.

Di akhir cerita, Payu, Long Fei, dan Jaka bersatu untuk menghabisi kelompok Collins.

Dengan daftar para pendukung film yang notabene semuanya ahli bela diri, sangat wajar jika film ini menampilkan banyak adegan perkelahian yang dramatis dan bikin miris. Meski alur ceritanya tidak terlalu spesial, namun adegan pertarungan mereka adalah daya tarik yang membuat film ini enak ditonton.



DO YOU KNOW? 
Berikut ini adalah daftar para pendukung film Triple Threat dan jenis bela diri apa saja yang mereka kuasai :
Tony Jaa   : Muay-Thai
Iko Uwais : Pencak Silat
Tiger Chen : Kung Fu
Scott Adkins : Taekwondo, Kickboxing, Karate, Wushu, Jiujitsu, Muay Thai, Ninjitsu
Michael Jai White : Karate, Taekwondo, Kobudo, Tang Soo Do, Wushu, Brazillian Jiu-Jitsu
Michael Bisping : Jujutsu, Kickboxing, Karate
Celina Jade : Taekwondo
Jeeja Yanin : Taekwondo
Ron Smoorenburg : Judo, Karete, Free Fighting
Dominique Vandenberg : Free Style Martial Arts

Tony Jaa memulai debutnya bermain film tahun 2003, di mana film pertama yang diperaninya adalah Ong-Bak : Muay Thai Warrior. Di film tersebut, Tony Jaa menampilkan aksi bela diri Muay Thai dan melakukan semua adegan berbahaya tanpa bantuan alat maupun pemeran pengganti.

Iko Uwais - seperti yang kita ketahui - memulai debutnya sebagai aktor film laga lewat film Merantau (2009). Meski di film itu dia sudah menggunakan pencak-silat, namun baru di film The Raid (2011) kemampuannya bela-dirinya diterima masyarakat Internasional, dan pencat silat mulai dikenal oleh masyarakat di luar Indonesia.

Sejak berusia 18 tahun, Tiger Chen (Chen Hu) sudah berlatih wushu dan bergabung dengan kelompok Sichuan Wushu Team. Sejak tahun 2000, dia bergabung dalam kelompok koreografi perkelahian di film pimpinan Yuen Woo Ping, dan sering menjadi koreografer untuk film laga internasional seperti trilogi The Matrix, Charlie's Angels (2000), Once in the Life (2000), dan Kill Bill : Volume 1 (2003). Tiger Chen adalah guru bela diri Keanu Reeves.

Scott Adkins memulai karir bermain film di tahun 2001 saat dia dipercaya bermain di film laga Dei Seung Chui Keung yang merupakan produksi Hong Kong. Sejak saat itu, dia sering mendapat kesempatan bermain di film laga Hong Kong dan bekerja sama dengan banyak sutradara papan atas Hong Kong seperti Yuen Woo Ping, Corey Yuen, Sammo Hung, dan Jackie Chan.

Michael Jai White menjadi terkenal sejak berperan sebagai superhero Spawn (1997). Dia tercatat dalam sejarah sebagai aktor kulit hitam pertama yang mendapatkan peran utama sebagai superhero. Meski setelah itu dia banyak bermain di film komedi, namun namanya mulai dikenal publik sebagai aktor laga pasca berperan di film Universal Soldier : The Return (1999) bareng Jean Claude van Damme, serta Exit Wound (2001) bareng Steven Seagal.

Aktris Jeeja Yanin yang berperan sebagai protagonis Mook pertama kali dikenal publik saat bermain di film Chocolate (2008). Di film itu dia melakukan semua aksi laga sendiri, tanpa bantuan pemeran pengganti. Karirnya sebagai aktris laga mencapai puncaknya hingga tahun 2012, di mana dia memutuskan berhenti sejenak dari dunia keartisan karena sedang hamil pasca menikah dengan Adrian Robert Bowden, adik dari penyanyi Thailand Pamela Bowden. Jeeja kembali ke dunia akting pada tahun 2016 dengan membintangi film-film laga kembali hingga hari ini.

Awalnya Tiger Chen memunculkan ide proyek film laga berjudul Makeshift Squad. Ide itu kemudian berkembang menjadi film laga yang melibatkan aktor dan aktris laga dari berbagai negara, sehingga berubah menjadi Triple Threat.

Meski disebutkan negara fiksi Maha Jaya, namun keseluruhan shooting dilakukan di Thailand. Dialog film ini menggunakan multi-bahasa : Inggris, Mandarin, Thai, dan Indonesia.