Showing posts with label 2018. Show all posts
Showing posts with label 2018. Show all posts

TV Series Recommended - COLD CASE ( 冷案, 2019)


Judul Serial TV     : Cold Case
Diproduksi            : Tencent Pinguin Television
Pemeran                : Li Yuan, Shi Shi, Wang Yu, Chen Mu Yang, Pu Tao
Ditayangkan         : 4 - 28 Maret 2019
Total episode        : 30

Tahun 2003 silam, jaringan televisi CBS - Amerika merilis serial televisi berjudul Cold Case. Serial yang diperani Kathryn Morris ini mengisahkan tentang sekelompok polisi Philadelphia yang bertugas untuk menyidiki kasus-kasus lama yang tidak terungkap, dengan rentang waktu kejadian 20 - 40 tahun silam. Banyak hal menarik dari serial ini. Selain banyaknya lagu lawas yang diputar (disesuaikan dengan masa kejadian sebuah perkara), banyak kejadian yang dibuat sangat dramatis, sehingga mampu menguras air mata penonton. Inti dari setiap episode serial itu pun sama : Memberikan ketengangan kepada keluarga korban, serta korban itu sendiri.

Serial Cold Case menjadi salah satu serial CBS yang sangat sukses di masa itu, sehingga dibuat hingga 7 Season, dan penayangan serial ini berakhir tahun 2010.

Kesuksesan serial ini dicoba untuk diikuti oleh Jepang. Pada tahun 2016, jaringan televisi Wowow merilis serial televisi Cold Case (コールドケース~真実の扉~  - Kurodo Kesu : Shinjitsu no Tobira). Serial bertotal 10 episode yang diperani Yo Yoshida, Kento Nagayama, Kenichi Takito, dan Ken Mitsuishi tersebut mengadaptasi beberapa episode populer Cold Case versi Amerika. Alhasil serial ini sangat sukses di Jepang, sehingga dibuat sekuelnya pada tahun 2018 berjudul Cold Case 2, dan diperani oleh pemeran yang sama.

Nah, tahun ini, jaringan televisi  China Tencen Pinguin mengadaptasi kembali serial televisi berjudul Cold Case menjadi serial televisi bertotal 30 episode berjudul sama (Cold Case - 冷案 / Leng An). Namun berbeda dengan serial televisi Cold Case versi Amerika dan Jepang (di mana karakternya merupakan pria dan wanita), para karakter utama serial ini adalah 4 orang wanita. Uniknya lagi, meski serial ini diproduksi tahun 2018 dan ditayangkan tahun 2019, namun setting waktu di serial ini adalah tahun 2016, seolah-olah ingin menghidupkan suasana "lawas".

Cold Case / Leng An menceritakan tentang Luo Ying Wei (Li Yuan), seorang polwan Divisi Narkotika yang sangat tangguh di jajarannya. Keberaniannya bertarung di lini depan menghadapi para gembong narkotika sangat ditakuti oleh para mafia, tetapi juga dihormati oleh para koleganya. Dalam sebuah penggerebekan pabrik narkoba, tentara Anti Narkoba yang dipimpinnya terjebak oleh kelompok mafia. Tembak-tembakan terjadi, dan banyak korban dari anggota polisi yang tewas. Meski demikian, Ying Wei berhasil menghancurkan pabrik narkoba yang kala itu sedang menciptakan narkoba jenis baru bernama Blue Demon.

Pasca kejadian itu, Ying Wei mengalami trauma dan memutuskan untuk berhenti dari Kesatuan Anti Narkoba, untuk kemudian meminta dipindahkan ke Divisi Arsip di Kantor Polisi Pusat di Shenzhen agar bisa berganti suasana dan mendapatkan ketenangan.

Divisi Arsip merupakan divisi yang paling diacuhkan dan dianggap tidak berarti. Staf yang ada di sana pun dianggap sebagai staf "rendah" dan tidak memiliki kemampuan. Hanya ada 3 staf di divisi tersebut : Wei Xin, Luo Yang, dan Feng Yi.

Wei Xin terlahir dari keluarga polisi. Ayahnya adalah seorang Inspektur Jendral. Kakaknya - Weng Yu ( Cai Wen Fei) - adalah Kepala Reserse Kriminal. Meski demikian, Wei Xin tidak suka ayahnya yang otoriter, sehngga selalu menentang ayahnya.

Luo Yang (Pu Tao) adalah seorang polisi berdedikasi tinggi. Meski memiliki kemampuan bela-diri yang luar biasa, dia sangat eomosional. Luo Yang adalah sahabat Wei Xin sejak kecil. Meski demikian, mereka selalu berselisih paham setiap kali bertemu. Meski demikian, hubungan mereka sangat dekat, dan diam-diam mereka saling melindungi satu dengan yang lain.

Feng Yi (Shi Shi) adalah seorang ahli komputer yang sangat cerdas. Meski demikian, dia sangat pendiam dan pemalu, sehingga jarang berbicara dengan rekan-rekannya. Weng Yu menaruh hati pada Feng Yi dan berusaha merekrutnya menjadi salah satu anggotanya. Tapi Feng Yi selalu menolak karena tidak tidak suka kekerasan dan takut darah. Di balik sikap pendiamnya, Feng Yi ternyata menyimpan kesedihan karena kematian kakaknya akibat kecelakaan, serta memendam dendam pada kakak iparnya yang menjadi "binal" pasca kematian sang kakak.

Kehadiran Ying Wei di Divisi Arsip awalnya dipandang sebelah mata oleh para staf di sana. Namun mereka mulai tertarik dengan kemampuan Ying Wei saat dia tanpa sengaja mempelajari sebuah kasus kejadian lawas yang terjadi di tahun 2008 yang melibatkan kematian anak sulung Guru Lin (Yang Xin Ming), yang merupakan Guru SMA Wei Xin dan Luo Yang. Kasus kematian Lin Hui (Zhuo Yi Ran) - anak Guru Lin - ternyata merupakan kasus yang pelik dan sangat rumit. Meski pelakunya sudah ditetapkan, namun banyak Pejabat Kepolisian yang meragukan penuntasan kasus itu. Ketika Ying Wei dan timnya menyidiki kasus itu semakin dalam, mereka menemukan petunjuk dan fakta yang sangat mengejutkan, sekaligus mengharukan.

Sama seperti seri Cold Case dan adaptasinya yang sudah dibuat, Cold Case versi China ini juga menampilkan akhir cerita yang mengejutkan dan tidak terduga, bahkan dibuat dengan sangat mengharukan. Berbeda dengan versi Jepang yang masih sangat setia dengan versi Hollywood, Cold Case versi China ini justru melakukan banyak perubahan, terutama bagian detil cerita yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat China pada umumnya. Alhasil alurnya menjadi jauh lebih enak diikuti dan lebih banyak drama.

Selain menampilkan penelusuran kasus lawas yang belum terpecahkan, Cold Case / Leng An juga menampilkan cerita kejadian masa kini - tentang penelusuran Ying Wei pada peredaran narkoba jenis Blue Demon - yang merupakan benang merah dari keseluruhan cerita Cold Case.

Serial ini sangat seru dan menarik sekali. Satu hal yang saya sesalkan adalah serial ini terlalu "pendek". Meski dengan total 30 episode dan durasi 42 - 45 menit perepisode, namun karena ceritanya yang sangat cepat dan menarik, durasi dan episode yang banyak itu sangat tidak terasa.

Mudah-mudahan Tencent Pinguin akan membuat sekuel serial ini dalam waktu dekat ini.


Recommended Anime - Hero Mask (2018)




Judul Anime             : Hero Mask
Sutradara                  : Hiruyasu Aoki
Produksi                   : Pierrot Studio
Tanggal tayang         : 3 Desember 2018

Sudah cukup lama saya tidak menonton serial anime Jepang. Dan baru-baru ini saya tertarik untuk menonton serial anime Hero Mask yang ditayangkan Netflix beberapa waktu lalu. Serial bertotal 15 episode ini bertemakan detektif-misteri yang cukup menggelitik karena alurnya yang sangat cepat, dengan intensitas aksi yang cukup intens.

Tiga tahun silam, seorang pembunuh berantai bernama Grimms berhasil dibekuk oleh James Blood, anggota kepolisian SSC (Special Service of Crime). Saat ditahan, Grimms bunuh diri dan dinyatakan meninggal dunia.

Kisah pun berpindah ke masa kini, di mana Monica Campbell - seorang pengacara - sedang melakukan penyidikan guna mengungkap kasus kejahatan yang dilakukan oleh perusahaan LIVE Corporation. Satu ketika, saat sedang berjalan menuju ke kantornya - Monica dibunuh oleh seseorang. Sarah Sinclair - asisten Monica - melihat kejadian pembunuhan itu, dan bertekad untuk mencari tahu pelaku pembunuhan itu. Dia kemudian meminta bantuan James Blood.

Monica adalah mentor James Blood. Bagi James, Monica adalah ibu kandungnya. Jadi saat mengetahui Monica dibunuh, James memutuskan untuk menyidiki kasusnya.

Rupanya sang pembunuh tahu kalau James menyidiki kasus pembunuhan yang dilakuannya. Alih-alih menyembunyikan dirinya, sang pembunuh justru menyerbu masuk ke kantor SSC mencari James. Dengan sangat kejam, sang pembunuh membantai para polisi di kantor tersebut. Dan ketika bertemu James, sang pembunuh membuka jati-dirinya sebagai Grimms. Ketika dia berusaha membunuh James, Grimms ternyata mengenakan topeng yang mampu membuat wajahnya berubah dan memiliki kekuatan super, sehingga dia tidak mati, meski sudah terluka parah ditembaki James.

Grimms kemudian berhasil melarikan diri, namun berhasil ditemukan James. Terjadi pertarungan hidup-mati di antara mereka, di mana James akhirnya berhasil membunuh Grimms dan mendapatkan topeng misterius yang dikenakan Grimms.

Saat polisi membawa jasad Grimms ke rumah sakit untuk dioptopsi, tiba-tiba mereka diserang oleh sekelompok orang tidak dikenal (yang belakangan diketahui merupakan pasukan LIVE Corporation). James berusaha mencegah tindakan pasukan tersebut, namun dia kalah. Pasukan tersebut berhasil mengambil topeng dan jenasah Grimms. Sebelum pasukan tersebut pergi, James sempat mengenali seorang anggota tentara tersebut, yang tidak lain adalah Harry Creighton, mantan polisi SSC.

Apa peran Harry Creighton di LIVE Corporation? Mengapa jasad Grimms begitu penting untuk diambil? Siapakah LIVE Corporation sebenarnya?

Anime seru ini benar-benar bikin penasaran dan membuat penonton tidak bisa berhenti untuk terus menonton serial berdurasi 24 menit perepisode ini.


Recommended TV Series - The Passage (2019 - onward)


Judul TV Seri    : The Passage
Ditayangkan      : Fox
Pemeran             : Mark-Paul Gosselaar, Saniyya Sidney, Vincent Piazza, Rianne Howey
Tanggal tayang  : 14 Januari 2019 - onward
Total episode     : TBA

Penggemar tontonan bergenre horror perlu bersiap-siap karena awal tahun ini akan tayang serial televisi Hollywood baru yang menampilkan drama-horor yang mencekam. Serial tersebut berjudul The Passage dan merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Justin Cronin.

Serial yang akan mulai tayang 14 Januari 2019 di jaringan televisi Fox ini akan mengisahkan tentang kejadian masa kini di mana Pemerintah Amerika Serikat menjalankan sebuah proyek rahasia bernama Project Noah, sebuah proyek penelitian untuk menemukan obat yang dapat mengalahkan sebuah virus yang mematikan dan berpotensi menyapu populasi manusia di dunia.

Dari sekian banyak orang yang menjadi kelinci percobaan, hanya ada 1 orang yang memiliki kekebalan tubuh dari virus dan obat yang diinjeksikan dalam tubuhnya. Dia adalah seorang gadis mudal bernama Amy Bellafonte (Saniyya Sidney). Ketika dirinya akan dibawa untuk diteliti lebih lanjut, Agen Federal Brad Wolgast (Mark-Paul Gosselaar) segera membawa Amy keluar dari lokasi penelitian. Akibatnya mereka berdua dikejar oleh para pengawal dari fasilitas tersebut.

Sekeluarnya dari tempat itu, Amy dan Brad memutuskan untuk membongkar kejahatan yang terjadi dalam fasilitas yang menjalankan Project Noah. Dan mereka harus berhadapan dengan Mayor Nichole Skyes (Caroline Chikezie), pemimpin peneliti Project Noah. Selain itu, mereka pun harus berhadapan dengan mantan Agen CIA Clark Richards (Vincent Piazza), yang tidak lain adalah mantan murid Brad saat di CIA.

Dengan menggandeng mantan istrinya - Dr Lila Kyle (Emmanuelle Chriqui) - Brad harus berkejaran dengan waktu untuk menghancurkan Project Noah, sebelum para ilmuan melepaskan apa yang ada di dalam fasilitas tersebut : Manusia mutan pemangsa manusia.


ABOUT THE NOVEL OF "THE PASSAGE"
Novel The Passage adalah novel karya Justin Cronin yang diterbitkan Ballantine Books, New York, pada tahun 2010. Pasca perilisannya, novel ini menduduki peringkat nomer 3 Novel Terlaris versi New York Times dan terus menduduki posisi tersebut selama tujuh minggu.

Novel tersebut merupakan novel pertama dari sebuah trilogi, di mana seri kedua berjudul The Twelve (rilis : 2012) dan buku ketiga berjudul The City of Mirrors (2016).

Ide pembuatan novel ini muncul setelah anak perempuan Justin Cronin meminta ayahnya untuk menulis novel yang mengisahkan tentang "seorang gadis menyelamatkan dunia". Karena itu, Cronin kemudian membuat novel ini, di mana novel tersebut memiliki berbagai elemen genre, termasuk di antaranya horor, fiksi ilmiah, dan fantasi. Para mahluk yang ditampilkan dalam novel ini pun digambarkan memiliki karkateristik seperti vampir, karena dia terinspirasi dengan kisah Vampir yang didengarnya saat masih kecil.

Banyak kritikus memuji novel Cronin dan menyebutnya sebagai "novel paling menakutkan sepanjang tahun 2010" (The National Post). Novel ini bahkan dibandingkan dengan novel the Stand karya Michel Crichton yang dianggap memiliki kesamaan intensitas kengerian.

Novel ini pun juga mendapatkan pujian dari rekan penulis yang lain. Stephen King bahkan memuji novel ini sebagai "novel yang menampilkan pekerjaan epik yang menggabungkan fantasi dan dunia imajinasi yang luar biasa". Penulis Dan Chaon juga menyebut The Passage sebagai novel yang "menghipnotis" dan memiliki alur yang sangat cepat.



DO YOU KNOW? 
Ada beberapa hal yang berbeda antara serial televisi dan novel The Passage. Dalam novel, Amy Bellafonte adalah gadis ras Kaukasia (kulit putih), sedangkan dalam serial televisi, Amy adalah gadis berkulit hitam. Dalam novel, usia Amy adalah 6 tahun, sedangkan di serial televisi, Amy digambarkan sebagai gadis remaja berusia antara 10 - 12 tahun.

Perusahaan Film Fox 2000 dan Scott Free Productions membeli hak adaptasi novel tersebut sebesar 1.75 juta di tahun 2007, jauh sebelum novel tersebut selesai dibuat. Awalnya novel tersebut direncanakan untuk dibuat dalam bentuk layar lebar. Tetapi karena kompleksitas alur ceritanya, novel tersebut tidak mungkin diadaptasi dalam 1 film. Kemudian diusulkan untuk dibuat dalam bentuk trilogi. Tetapi tetap saja tidak mampu mengakomodir keseluruhan cerita. Akhirnya diputuskan untuk dibuat dalam bentuk serial televisi.

Pengambilan gambar dilakukan di kota Atlanta sejak pertengahan tahun 2018.

Novel The Passage berjumlah 766 halaman, dengan berat hampir 1 kilogram.






Recommended Korean TV - The Crowned Clown (왕이 된 남자, 2019 )


Judul TV Series     : The Crowned Clown
Produksi                 : tvN
Pemeran                 : Yeo Jin Goo, Lee Se Young, Kim Sang Kyung, Kwon Hae Hyo
Tanggal tayang       : 7 Januari 2019
Total Episode         : 16

Pada tahun 2012, film Masquerade mengukir sejarah sebagai salah satu film terlaris di Korea Selatan dan menduduki peringkat sembilan sebagai Film Berpenghasilan Tertinggi dalam Sejarah Perfilman Korea. Film ini pun meraih prestasi yang membanggakan dengan menyabet penghargaan di 15 kategori dalam acara Grand Bell Awards (2012), termasuk penghargaan untuk kategori Best Film, Director, Screenplay, dan Best Actor.

Melihat kesuksesan tersebut, Stasiun Televisi tvN mengadaptasi film tersebut menjadi sebuah serial televisi berjudul The Crowned Clown yang akan tayang di awal tahun 2019. Serial bertotal 16 episode ini akan mengangkat pengembangan cerita dari film Masquerade. Meski menggunakan alur yang sama, karakter yang ditampilkan dalam serial ini berbeda dengan karakter di film layar lebar.

Dikisahkan pada masa Dinasti Joseon, Kaisar Yi Heon (Yeo Jin Goo) adalah seorang Kaisar yang diliputi kekuatiran akan adanya penghianat di dalam istana yang mencoba membunuh dirinya. Untuk itu, diam-diam dia mencari seseorang yang memiliki wajah dan penampilan yang mirip dengannya. Kaisar Yi Heon kemudian menemukan seorang badut penghibur Istana bernama Ha Seon (juga diperani Yeo Jin Goo) yang kemudian digunakannya sebagai pengganti dirinya. Maka Ha Seon pun menjalani hidup sebagai Kaisar Palsu yang nyawanya terancam setiap saat.

Jika versi layar lebarnya, sang badut dikisahkan tewas terbunuh, tetapi dalam versi serial televisi ini sepertinya alurnya akan mengalami sedikit perbedaan. Seperti apa akhir ceritanya, sepertinya kita harus menunggu serial ini nanti.

Aktor senior Jang Gwang adalah pemeran Kasim Jo di film layar lebar Masquerade. Di serial televisi ini, dia kembali memerani karakter yang sama, dan  merupakan satu-satunya aktor film layar lebar yang terlibat juga di serial telelevisinya.


Recommended Movie - DREADOUT (2018)



Judul Film            : Dreadout
Sutradara              : Kimo Stamboel
Pemeran               : Marsha Aruan, Muhammad Riza Irsyadillah, Suzana Sameh, Ciccio Manassero
Tanggal tayang    : 3 Januari 2019

Pada tahun 2014, Indonesia mencetak prestasi di dunia game dengan dirilisnya game berjudul DreadOut. Game yang dikembangkan Digital Happiness untuk konsol Microsoft Windows, OS X, dan Linux ini menjadi game pertama Indonesia yang "go-international" dan mendapatkan respon yang sangat positif dari para gamers dunia. Bahkan kedasyatan game ini sering dibandingkan dengan kedasyatan game Fatal Frame yang memiliki alur dan fitur serupa.

Game DreadOut (2014)
Pasca kesukses game ini, sineas Indonesia kemudian mengangkat cerita game ini menjadi film layar lebar. Adalah sineas Edwin Nazir, wida Handoyo, Kimo Stamboel, Kwonsik Kim, Yeonu Choi, Justim Kim, dan Hyerim Oh yang berkolaborasi mewujudkan video game tersebut menjadi film layar lebar. Kimo Stamboel didapuk menjadi sutradara, sementara yang lain memproduseri film tersebut.

Nama Kimo Stamboel sendiri bukanlah nama asing di dunia perfilman Indonesia. Bersama Sutradara Timo Tjahjanto, mereka berdua dikenal dengan nama The Mo Brothers dan telah mencetak banyak film box-office Indonesia, seperti Takut : Faces of Fear (2008), Rumah Dara (2010), dan Killers (2013). Baru-baru ini, Kimo sendiri merilis film aksi berjudul Headshot (2017) yang diperani Iko Uwais.

Dengan menggaet beberapa rumah produksi seperti GoodHouse Production, CJ Entertainment (Korea), Sky Media, Nimpuna Sinema, dan Lyto, akhirnya proses produksi film ini berhasil terlaksana dan akan segera tayang tanggal 3 Januari 2019 mendatang.

Sama seperti alur cerita video game orisinilnya, DreadOut mengisahkan tentang sekelompok anak SMA - Jessica (Marsha Aruan), Beni (Muhammad Riza Irsyadillah), Dian (Suzana Sameh), Alex (Ciccio Manassero), dan Erik (Jefri Nochol) - yang berencana membuat "live movie" yang ditayangkan secara langsung di media sosial. Tujuan mereka sederhana : Hanya ingin mencari sensasi dan popularitas.


Agar keliatan seram, mereka pun memilih melakukan pengambilan gambar di sebuah apartemen yang angker dan terbengkalai. Awalnya mereka kesulitan memasuki apartemen itu karena dihalang-halangi oleh satpam yang menjaga tempat tersebut. Namun dengan bantuan Linda (Caitlin Halderman) - yang kebetulan mengenal satpam yang menjaga apartemen tersebut - akhirnya mereka pun diizinkan masuk.

Di dalam apartemen, mereka menemukn banyak perkamen (kulit binatang yang dikeringkan untuk menjadi tempat menulis) bertuliskan aksara Jawi Kuno. Anehnya, Linda bisa membaca aksara itu. dan setelah membaca keseluruhan tulisan di perkamen tersebut, tiba-tiba sebuah portal - yang ternyata adalah pintu menuju Neraka - terkuak, dan mahluk di dalam portal pun keluar menyerang kelompok remaja tersebut.

Jika Anda sudah pernah menonton film-film arahan Sutradara Kimo Stamboel, tentu tahu kalau Sutradara ini suka menampilkan adegan-adegan sadis nan dramatis. Jika di film Rumah Dara, Kimo menampilkan adegan pemenggalan kepala yang sangat brutal dan bikin sakit perut, maka di film DreadOut, Kimo pun akan menampilkan banyak adegan sadis yang dikemasnya menjadi adegan yang sangat dramatis. Dijamin akan nancap banget di ingatan penonton untuk waktu yang sangat lama.

Film ini pun menjanjikan banyak adegan menegangkan yang memacu adrenalin. Penonton tidak diberi waktu sedetik pun untuk menghela nafas. Semuanya dibuat berpacu dengan sangat cepat.

Jadi kalau mencari film super-sadis sekaligus super-seru, sepertinya DreadOut akan menjadi pilihan yang mantap buat Anda di awal tahun 2019 mendatang.


10 Film Horor Paling Ditunggu Tahun 2019

Tahun 2018 tinggal 2 bulan lagi, dan banyak penggemar film horor sudah penasaran untuk mengetahui film apa yang akan tayang tahun 2019 nanti. Untuk menjawab penasaran para penggemar film horor, berbagai "teaser" sudah mulai ditampilkan dan membuat penasaran para penonton.

Meski masih mengusung film-film remake dan sekuel, namun film horor di tahun 2019 menjanjikan tontonan keren yang semuanya wajib ditungguin.

Kira-kira film apa saja ya?


1. AN AMERICAN WEREWOLF IN LONDON (Rencana Rilis : TBA 2019)
 Tahun 1981, film garapan sutradara John Landis - An American Werewolf in London - menjadi film horor epik yang melegenda. Diperani David Nauhton, Jenny Agutter, dan Griffin Dunne, film ini dengan cerdas mengisahkan petualangan back-packer Amerika yang berlibur ke Inggris dan diserang serigala jejadian. Pasca menyerangan itu, salah seorang diantaranya berubah menjadi Serigala Jejadian (Werewolf) yang meneror masyarakat London.

Alasan mengapa film ini menjadi sukses tidak lain karena menampilkan efek khusus perubahan manusia menjadi srigala jejadian yang terbilang cukup fantastis pada masa itu. Perubahannya yang dramatis (mulai dari tumbuhnya bulu tubuh, jari tangan yang memanjang, serta perubahan rahang) menjadi ikonik dan membuat film ini sukses menakuti masyarakat dunia.

Tahun 2019, film ini akan dibuat ulang dnegna menampilkan cerita yang kurang-lebih sama seperti film aslinya. Film ini akan disutradarai Max Landis, yang tidak lain adalah anak dari Sutradara John Landis. Jadwal penayangannya belum dipastikan dan proses pembuatan film masih berlangsung hingga hari ini.



2. FIRESTARTER (Rencana Rilis : TBA 2019)
Sejak memerani karakter Gertie di film E.T. The Extra Terrestrial (1982), nama artis cilik Drew Barrymore menjadi sangat terkenal dan banyak mendapatkan tawaran bermain film. Salah satu film ikonik yang pernah diperani Barrymore pasca E.T. adalah film Firestarter. Film horor adaptasi novel Stephen King ini dirilis tahun 1984, dengan sutradara Mark L. Lester dan diperani juga oleh David Keith, Martin Sheen, dan George C. Scott.

Film ini mengisahkan tentang seorang anak kecil dengan kekuatan pirokinetik dan menyebabkan siapapun didekatnya akan terbakar oleh api. Film ini menjadi salah satu film horor Stephen King yang cukup sukses di masanya.

Dengan suksesnya serial televisi Stranger Things (ditayangkan di Netflix) - yang merupakan adaptasi dari novel Stephen King - makabanyak orang berharap kalau Stephen King akan mengadaptasi ulang kembali film-film horor bertema remaja dan anak-anak yang pernah dibuatnya dulu. Dan salah satu yang diharapkan untuk bisa diadaptasi ulang adalah Firestarter.

Gayung bersambut, Stephen King pun memikirkan hal serupa di mana dia berencana untuk mengadaptasi ulang novel suksesnya tersebut. Informasi yang saya dapatkan sejauh ini : proyek Firestarter sudah mulai dikerjakan. Sutradara Fatih Akin (In The Fade) telah menandatangani kontrak untuk mengarahkan pemain di film tersebut. Sedangkan penulis skrip dipercaya pada Scott Teems (That Evening Sun). Para pemain untuk film ini masih dalam proses pencarian. Banyak orang meyakini, kalau beberapa aktor dan atris dari fil Firestarter sebelumnya akan ikut dilibatkan dalam film tersebut. Salah satunya - tentu saja - Drew Barrymore.



3. IT : CHAPTER TWO (Rencana Rilis : 6 September 2019)
Tahun 2017 silam, episode pertama It tayang dan meraih kesuksesan yang luar biasa. Film adaptasi novel Stephen King - yang sebelumnya pernah diadaptasi dalam bentuk mini seri televisi - ini akan melanjutkan cerita dari seri pertama.

It : Chapter Two bersetting kejadian 27 tahun pasca seri pertama. Seperti yang diceritakan di seri pertama, Pennywise the Dancing Clown (Bill Skarsgard) adalah mahluk ruang angkasa yang mencari mangsa setiap 27 tahun sekali. Mangsa yang diburunya adalah anak-anak kecil. Setelah kenyang, Pennywise akan tidur selama 27 tahun.

Pada seri pertama, anak-anak dari Desa Derry - yang tergabung dalam kelompok bernama The Loser's Club - berhasil mengalahkan Pennywise. Awalnya mereka mengira berhasil membunuh sang badut pembunuh tersebut. Nyatanya, Pennywise tidak mati dan hanya tertidur saja.

Dua puluh tujuh tahun kemudian, anak-anak Loser's Club pun sudah beranjak dewasa dan berkarir di kota besar. Namun mereka kemudian mendengar kabar kalau Pennywise meneror desa mereka kembali, sehingga memutuskan untuk kembali lagi ke kampung halaman mereka untuk menghabisi Pennywise.

Di seri ini, para pemeran anak-anak yang muncul di seri pertama ikut tampil juga di seri ini.



4. PET SEMATARY (Rencana Rilis : 5 April 2019)
Pada tahun 1989, novel Pet Sematary karya Stephen King diadaptasi dan dirilis di layar lebar. Disutradarai Mary Lambert dan diperani Dale Midkiff, Denise Crosby, Blaze Berdahl, serta Miko Hughes, film tersebut menjadi salah satu film horor terlaris di masa itu, sehingga dibuat sekuelnya yang dirilis tahun 1992.

Di tahun 2019, novel Pet Sematary kembali diadaptasi, dengan disutradarai Kevin Kolsch dan Dennis Widmyer, dengan diperani Jason Clarke, Amy Seimetz, dan John Lithglow.

Mengikuti alur cerita yang sama seperti novelnya, film ini mengisahkan tentang Louis Creed (Jason Clarke) - seorang dokter dari kota besar - pindah ke sebuah desa untuk melayani masyakarat di sana. Mereka menempati sebuah rumah yang terletak sangat dekat dengan Penguburan Binatang Peliharaan (Pet Sematary).

Satu ketika, anaknya yang masih balita tewas tertabrak kendaraan. Creed kemudian menguburkan anaknya di pemakanan binatang peliharaan. Namun keesokan harinya, anaknya tiba-tiba hidup kembali. Meski awalnya kaget dan bahagia melihat anaknya hidup kembali, Creed kemudian menyadari kalau ada hal yang aneh - sekaligus mengerikan - dari anaknya yang baru bangkit dari kematian itu.



5. THE CURSE OF LA LLORONA (Rencana Rilis : 19 April 2019)
Film horor yang disutradarai Michael Chaves ini diproduseri oleh James Wan, yang tidak lain adalah penanggung jawab di balik kesuksesan film-film blockbuster (mayoritas film horor) seperti Saw, Dead Sentence, Insidious, dan The Conjuring. Jadi sudah kebayang dong, kira-kira gimana seramnya film The Curse of La Llorona.

Diperani Linda Cardellini, Raymond Cruz, dan Patricia Velasquez, film ini bersetting tahun 1973 di mana Anna Garcia (Linda Cardellini) adalah seorang orang tua tunggal yang menghidupi dua orang anaknya. Bekerja sebagai Pekerja Sosial, satu waktu Anna mendapat panggilan untuk menyidiki tindakan kekerasan yang dilakukan sebuah keluarga pada anak mereka.

Ketika Anna melakukan investigasi pada keluarga itu, dia menemukan kalau pelaku kekerasan tersebut bukan orang tua anak tersebut, namun sebuah kekuatan supranatural yang ternyata sudah menghantui keluarga itu cukup lama. Rupanya kekuatan itu juga mengancam keluarganya. Anna kini tidak hanya harus melindungi anak keluarga lain, tetapi juga keluarganya sendiri.

La Llorona sendiri adalah cerita rakyat Meksiko tentang seorang Wanita Sedih yang menangisi kematian anak-anaknya. Wanita tersebut dikisahkan mencari anak orang lain untuk kemudian diambil sebagai pengganti anaknya yang meninggal.



6. HAPPY DEATH DAY 2U (Rencana Rilis : 14 Februari 2019)
Tahun 2017 silam, ada sebuah film horor-thriller berjudul Happy Death Day. Film yang disutradarai Christopher B. London ini mengisahkan tentang seorang mahasiswa yang mengalami kejadian pembunuhan berulang-ulang di hari ulang tahunnya. Hal ini membuat dia menyidiki pembunuhan itu dan berusaha mencegah kematiannya sendiri.

Film yang dibuat dengan biaya US$ 4.8 juta tersebut, di luar dugaan meraup keuntungan hingga US$ 122 juta. Hal ini membuat para produser sepakat untuk memberikan lampu hijau untuk pembuatan sekuel film tersebut.

Dan sekuel film tersebut pun tayang tahun ini. Masih tetap disutradarai Christopher B. Landon dengan para pemeran yang sama dengan seri pertamanya (Jessica Rothe, Israel Broussard, dan Ruby Modine), film ini mengambil setting waktu 2 tahun pasca kejadian di seri pertama.

Di waktu itu, Theresa Gelbman / Tree (Jessica Rothe) kini telah terbebas dari jebakan putaran waktu yang membuatnya terus-menerus terbunuh di seri pertama. Meski demikian, Tree masih penasaran mengapa dia bisa masuk dalam putaran waktu tersebut. Karena itu - dibantu teman-temannya - Tree memutuskan untuk kembali masuk ke putaran waktu tersebut, dan menyidiki mengapa dia bisa masuk dalam putaran waktu dan siapa yang telah membuatnya masuk.

Sementara itu, pelaku pembunuhan yang telah tewas, kini hidup kembali karena Tree memasuki putaran jebakan waktu. Sama seperti Tree, sang pembunuh pun telah belajar bagaimana menghadapi Tree, sehingga dia telah membuat strategi yang lebih berbahaya lagi untuk bisa membunuh Tree.



7. ZOMBIELAND 2 (Rencana Rilis : 11 Oktober 2019)
Pada tahun 2009 silam, ada film horor-komedi berjudul Zombieland yang dirilis di bioskop. Film yang disutradarai Ruben Fleischer dengan pemeran Woody Harrelson, Jesse Eisenberg, Emma Stone, dan Abigail Breslin ini sebenarnya hanyalah film biasa yang tidak terlalu diharapkan bakal sukses. Namun di luar dugaan film berbujet US$ 23 juta ini mampu meraup keuntungan hingga US$ 102 juta. Ditambah lagi, film ini memiliki banyak fans yang menyukai film ini.

Pasca kesuksesan film ini, banyak pihak yang mengharapkan film ini dibuat sekuelnya. Produser film ini pun berharap banyak agar sekuel film ini bisa dibuat. Namun pembuatan sekuel ini penuh hambatan, sehingga tidak pernah terwujud. Barulah 2016, sekuel film Zombieland dimulai. Para pendukung film ini (sutradara Ruben Flescher dan para pemeran seperti utama film pertama) akan ikut bermain kembali di film ini.

Zombieland 2 akan melanjutkan cerita di seri pertama, di mana kelompok pembasmi zombie yang terdiri dari Tallahassee (Woody Harrelson), Columbus (Jesse Eisenberg), Wichita (Emma Stone), dan Little Rock (Abigail Breslin) yang kini harus berhadapan dengan para zombie yang telah berevolusi. Selain itu mereka berhasil menemukan para penduduk yang selamat dari serangan zombie.

Sama seperti seri pertama di mana akan banyak artis papan atas yang akan menjadi cameo, maka di seri ini pun rencananya akan ada banyak artis papan atas Hollywood yang akan menjadi cameo di film ini. Siapa saja mereka? Tunggu saja tanggal mainnya ya.....



8. WORLD WAR Z 2 (Rencana Rilis : Juni 2019)
Tahun 2013 silam, film World War Z yang disutradarai Marc Forster dan diperani Brad Pitt ini merupakan film box office dengan meraup keuntungan lebih dari US$ 540 juta (dibuat dengan biaya US$ 190 juta). Film ini mengisahkan tentang karyawan PBB Gerry Lane (Pitt) bersama keluarganya berusaha melarikan diri dari kota yang sudah dikepung zombi.

Pasca kesuksesan film World War Z, Sutradara Forster mengungkapkan keinginannya untuk membuat film tersebut menjadi trilogi. Meski demikian rencananya tidak berjalan dengan baik sehingga mengalami penundaan, yang membuat Forster memutuskan untuk mundur dari proyek ini.

Paramount - sebagai produser dan distributor film World War Z - kemudian merencanakan untuk merilis sekuel film ini di bulan Juni 2017. Namun rencana ini tidak juga berjalan dengan baik karena berbagai hambatan internal. Setelah mengalami perubahan skrip dan kru yang terlibat dalam pembuatan film ini (termasuk sutradara yang beralih kepada David Fincher), maka proses pembuatan film pun dimulai kembali, dengan jadwal rilis tentatif bulan Juni 2019.

Sejauh ini, skenario World War Z 2 masih dirahasiakan sehingga belum ada informasi yang bisa saya ungkap di sini.



9. ESCAPE ROOM (Rencana Rilis : 4 Januari 2019)
Disutradarai Adam Robitel dengan pemeran Logan Miller, Deborah Ann Woll, Taylor Russell, Tyller Labine, Jay Ellis, dan Nik Dodani, film bergenre horror-psikologi-thriller ini menampilkan cerita yang cukup seru dan mendebarkan. Sepertinya juga film ini akan jadi favorit saya karena menampilkan banyak teka-teki yang menantang nalar dan berpikir logika.

Dikisahkan 6 orang yang tidak saling kenal mendapatkan kotak hitam misterius dari orang yang tidak dikenal. Di dalam kotak itu terdapat undangan dari sebuah perusahaan bernama Minos Escape Room yang mengajak mereka untuk mengikuti sebuah kompetisi berhadiah ratusan ribu US Dollar. Tanpa berpikir panjang, mereka pun mendatangi tempat tersebut.

Saat berada di dalam ruangan, mereka segera menyadari kalau dijebak dan tidak dapat keluar dari ruangan tersebut. Keenam orang tersebut harus dapat memecahkan teka-teki untuk bisa keluar dari ruangan tersebut. Apabila mereka gagal menjawab teka-teki tersebut, maka mereka akan tewas. Dan setiap kali berhasil menjawab sebuah teka-teki, mereka akan berpindah ke ruang lain dengan teka-teki yang lebih rumit dan berbahaya.

Sebuah tontonan yang memacu adrenalin sekaligus kemampuan untuk berpikir. Keren ....



10. THE TURNING (Rencana Rilis : TBA 2019)
Dan The Turning menjadi penutup dari daftar film horor ini. Film tersebut merupakan film horor yang diproduseri oleh Steven Spielberg dan disutradarai oleh Floria Sigismondi. Alur cerita film ini terbilang cukup istimewa karena diadaptasi dari novel horor karya Henry James berjudul The Turn of the Screw yang dirilis tahun 1898. Bagi mahasiswa jurusan Sastra, novel The Turn of the Screw adalah novel klasik yang sering digunakan sebagai bahan diskusi. Novel tersebut juga sudah sangat sering diadaptasi ke berbagai drama radio, televisi, dan drama panggung. Untuk layar lebar, novel tersebut terakhir kali diadaptasi ke dalam film The Innocents, film produksi Inggris yang dirilis tahun 1961 dengan sutradara Jack Clayton dan diperani Deborah Kerr, Michael Redgrave, serta Meg Jenkins.

Di adaptasi terbaru ini, pemeran film ini adalah Mackenzi Davis, Finn Wolfhard, dan Broklynn Prince.

Film ini mengisahkan tentang Kate (Mackenzie Davis) seorang wanita muda yang menerima pekerjaan dari seorang kaya bernama Peter Quint (Edgar Wright) untuk mengasuh dua orang keponakannya. Kedua keponakannya tersebut telah kehilangan kedua orang tuanya. Karena kesibukannya, Quint tidak mungkin mengurus keponakannya tersebut.

Meski terkesan pekerjaan yang biasa, tapi Kate kemudian segera menyadari kalau ada hal yang janggal pada kedua anak tersebut. Ternyata ada arwah misterius yang selalu mengawasi dan menjaga kedua anak tersebut. Keberadaan Kate justru dianggap ancaman, dan dia harus segera dilenyapkan.


Recommended TV Series - FIST FIGHT (兄弟, 2018)


Judul TV Series : Fist Fight
Ditayangkan      : TVB
Pemeran             :Vincent Wong, Mat Yeung, Phillip Ng, Kaman Kong, Rebecca Zhu
Total episode      : 30
Tanggal tayang  : 13 November 2018 - sekarang

TVB adalah salah satu jaringan televisi tertua di Hong Kong yang selalu merilis berbagai acara televisi berkualitas di Hong Kong. Hampir semua acara dan serial televisi yang diproduksinya mendapatkan atensi penonton yang cukup baik.

Dalam rangka menyambut ulang tahunnya, tanggal 12 November 2018 silam TVB merilis serial terbaru berjudul Fist Fight. Serial dengan total 30 episode ini bergenre drama-eksyen dengan diperani aktor laga Phillip Ng (pemeran Ma Yung Zhen di film layar lebar "Once Upon A Time in Shanghai") serta aktor TVB lain seperti Shek Sau, Vincent Wong, Mat Yeung, dan Rebecca Zhu. Serial ini disebut sebagai salah satu serial termahal yang dibuat TVB tahun ini dikarenakan lokasi pengambilan gambarnya banyak dilakukan di luar negeri (Filipina dan Inggris).

Fist Fight mengisahkan tentang 3 orang bersaudara yang harus tercerai-berai saat masih balita tahun 1997 karena krisis finansial yang terjadi di keluarga mereka. Demi menyelamatkan ketiganya, orang tua mereka harus mengganti identitas anak-anaknya tersebut, sehingga mereka bertiga hilang jejak.

Dua puluh tahun kemudian, ketiganya telah hidup dengan identitas baru mereka :

Anak sulung kini bernama Leo / Ha Tin Hang (Mat Yeung) dan bekerja sebagai Pengawal di Perusahaan Jasa Pengawalan Wilson Security Agency. Dia mendapat tugas untuk mengawal dan melindungi Selebritis Internet Cheung Fei Fan.

Fever / Cheung Fei Fan (Vincent Wong) sendiri adalah anak ketiga yang merupakan Selebritis Internet yang dimusuhi banyak orang karena perilakunya yang borju dan seenaknya. Tidak sedikit yang berusaha membunuhnya, sehingga dia memutuskan untuk menyewa pengawal untuk melindunginya.

Dan anak kedua adalah Ho Tit Nam / Iron (Philip Ng) adalah Polisi Hong Kong Divisi Kejahatan Berat. Dalam sebuah aksi rencana pembunuhan yang dilakukan seorang pelaku kejahatan, Tit Nam berseteru dengan Tit Nam karena dia menganggap Tit Nam menghalang-halangi tugasnya sebagai polisi.

Pada akhirnya ketiganya baru mengetahui kalau mereka adalah bersaudara yang sengaja dipisahkan kedua orang tua mereka. Mereka bersama-sama sepakat untuk menyidiki keberadaan orang tua mereka. Rupanya penyidikan mereka tidaklah mudah, karena banyak orang yang juga berusaha mencari keberadaan orang tua mereka, sekaligus membunuh ketiga saudara tersebut.

Serial ini dipenuhi dengan aksi seru, mulai dari pertarungan bela-diri (khususnya tinju), aksi kejar-kejaran, bahkan tembak-tembakan. Seru banget.

Yang menjadi catatan dari saya adalah dari segi koreografi pertarungannya, khususnya koreografi tinju. Gaya bertarung tunju dalam film ini sangat kaku dengan gerakan yang dibuat-buat. Hal ini diperparah dengan teknik pengambilan gambarnya yang tidak mampu menutup kelemahan dalam menampilkan adegan bertinju tersebut. Akibatnya, adegan bertinju menjadi kurang menarik untuk ditonton,

Sementara itu, para penonton Hong Kong ternyata banyak yang mengkritisi  akting dan gaya bertarung Phillip Ng yang selalu menampilkan gaya bertarung yang sama dan ekspresi monoton sejak episode awal, sehingga cukup membosankan.

Di lain pihak, banyak penonton justru memuji akting para pemeran wanita di serial ini yang tampil jauh lebih cemerlang dan menarik perhatian. Adalah Kaman Kong yang dinilai berakting paling baik di serial ini. Karakter yang diperaninya adalah Ma Si Ting, yang kelak akan menjadi kekasih Cheung Fei Fan. Selain Kaman, ada juga Rebecca Zhu dan Tiffany Lau yang juga menjadi perhatian penonton.

Tiffany Zhu adalah Runner Up Miss Hong Kong 2016 dan serial Fist Fight merupakan debut pertamanya. Meski baru pertama kali bermain film, namun penampilannya langsung menarik perhatian dan mendapatkan pujian para penonton.

Hingga tulisan ini dibuat, serial ini telah tayang hingga episode 5.

(Not) Recommended TV Series - SCI : The Journal of Mysterious Case (谜案集, 2018)



Judul TV           : SCI - The Journal of Mysterious Case
Pemeran            : Gao Han Yu, Wang Mei Ren, Ji Xiao Bing, Jerry Ko
Ditayangkan     : Youku
Tanggal tayang : 26 Juni - 19 Juli 2018
Total episode    : 24

SCI : The Journal of Mysterious Case merupakan serial televisi yang (seharusnya) cukup keren. Diadaptasi dari komik  berjudul sama karya komikus Er Ya, SCI menawarkan cerita detektif yang sangat pas dengan masyarakat Asia. Secara Rating, serial ini meraih rating yang cukup lumayan (8.6) dan kalau saya baca dari beberapa review, serial ini meraih cukup banyak penggemar, terutama di China.

Sebagai penggemar serial televisi bergenre detektif, saya sangat tertarik untuk menonton serial ini, meski sebenarnya ragu juga. Tapi karena terkesan dengan rating yang cukup tinggi, maka saya pun menonton serial ini.

Dan mungkin karena terlalu banyak menonton serial detektif Hollywood, saya pun berharap terlalu banyak pada serial produksi China ini. Sayang, apa yang saya harapkan tidak terjadi. Malah serial ini terbilang sangat "konyol" untuk sebuah drama detektif.

SCI mengisahkan tentang sebuah tim khusus hasil bentukan Kepolisian China - Hong Kong untuk menyidiki kasus-kasus "pelik" dan sulit dipecahkan. Tim SCI (Special Crime Investigation) dipimpin oleh seorang detektif tampan bernama Bai Yu Tong (Gan Han Yu) yang selalu mengenakan pakaian setelan putih (lengkap dengan sepatunya yang juga berwarna putih). Rekannya adalah Zhan Yao / Doktor Zhan (Ji Xiao Bing), seorang ahli psikolog kriminal yang selalu mengenakan setelan pakaian (serta sepatu) warna hitam.

Bai dan Zhan sendiri sudah saling mengenal sejak kecil dan mereka berdua selalu bersaing untuk berbagai hal, termasuk dalam pekerjaan.

Mereka memiliki sebuah tim beranggotakan seorang ahli forensik, penembak jitu, ahli menyamar, dan taktikal (total 7 orang).

Meski sekilas tampak keren, namun - buat orang yang sudah sering menonton serial televisi detektif - serial ini memiliki banyak celah yang patut dipertanyakan. Yang paling krusial adalah alasan pembentukan tim khusus ini yang terkesan sangat tidak mendasar. Meski alasan pembentukannya adalah untuk memecahkan kasus-kasus pelik, tetapi kan Dinas Kepolisan sendiri sudah ada tim sejenis ini? Selain itu, cara terbentuknya kelompok ini pun terbilang sangat "aneh", karena tidak ada rencana sebelumnya, tiba-tiba Inspektur Kepolisian membentuk tim ini begitu saja dengan "mencaplok" para anggota dari berbagai divisi kepolisian. Sungguh pembentukan tim yang sangat aneh sekali ....

Hal lain yang menjadi ganjalan saya adalah berkenaan dengan teknik profiling para pelaku kejahatan yang terbilang terlalu "mengada-ada" dan memaksakan. Bayangkan saja : Dalam sebuah kejahatan pembunuhan acak yang tidak ada benang merahnya, seorang Psikolog Kriminal mampu memberikan profiling yang terbilang "sangat tepat" tentang pelaku kejahatan. Bahkan dengan gamblang mampu menunjukkan foto wajah pelaku kejahatan. Bagaimana mungkin?

Bahkan tim sekelas BAU (Behavioural Analysis Unit) FBI pun tidak mungkin mampu membuat profil pelaku kejahatan sedemikian lengkap, termasuk mengetahui dengan pasti wajah sang pelakunya.

Makin gilanya lagi, para anggota SCI sepertinya bisa tahu kapan dan di mana sebuah kejahatan akan terjadi. Karena mereka beberapa kali selalu ada tidak jauh dari lokasi kejadian perkara. Kok bisa "kebetulan" sedemikian tepat?

Lepas dari berbagai kekurangan ini, serial ini terbilang cukup memanjakan para penonton wanita karena menampilkan akting yang cukup gemilang dari aktor tampan Gao Han Yu. Bagi penggemar serial televisi China, aktor ini mungkin sudah tidak asing lagi karena selalu bermain di serial televisi ber-rating tinggi seperti Fighter of the Destiny (2017) dan Legend of Fu Yao (2018). Kalau hanya sekedar cuci-mata, mungkin serial ini sangat menarik buat kaum hawa.

Tetapi buat penggemar serial televisi serius yang menggunakan logika, serial ini sudah jelas bukanlah serial yang cocok untuk ditonton.

Recommended Movie - CAPERNAUM (2018)

Judul Film        : Capernaum 
Sutradara          : Nadine Labaki
Pemeran           : Zain Al Rafeea, Yordanos Shiferaw, Boluwatife Treasure Bankole
Tanggal tayang : 4 Desember 2018

Film produksi Libanon ini merupakan film yang sangat mengharukan sekali. Pertama kali ditayangkan di Cannes Film Festival (17 Mei 2018) silam, film ini mendapatkan "standing applause" selama lebih dari 15 menit. Capernaum disutradarai dan naskahnya ditulis oleh Nadine Labaki, aktris dan juga sutradara kenamaan asal Lebanon.

Capernaum menghadirkan sebuah cerita yang mengharukan, tentang Zain (Zain al Rafeea) - seorang anak berusia 12 tahun - yang menuntut orang tuanya karena melakukan kejahatan paling keji pada dirinya : Meninggalkan dia dan adiknya.

Cerita pun bergulir setahun sebelumnya, di mana Zain tinggal di sebuah apartemen kumuh di Lebanon bersama adik dan orang tuanya. Kemiskinan yang menghimpit keluarga itu, membuat kedua orang tua Zain memutuskan untuk pergi, meninggalkan anak-anaknya. Ditinggal sendirian, Zain harus berjuang untuk bertahan hidup. Bersama adiknya, dia hidup di jalan yang sangat keras. Dalam perjuangan hidupnya ini, dia bertemu dengan seorang pengungsi Ethiopia bernama Rahil (Yordanos Shiferaw) bersama bayinya yang baru lahir. Dia pun bertemu dengan Yonas (Boluwatife Treasure Bankole) yang baru bebas dari penjara pasca melakukan kejahatan.

Mereka bertiga akhirnya melakukan kejahatan di jalan untuk bertahan hidup. Ketika tanpa sengaja menusuk seseorang hingga akhirnya tewas, Zain pun dijebloskan ke dalam penjara. Saat menghadapi sidang, Zain memberanikan diri melakukan tuntutan kepada orang tua yang telah meninggalkanya.

Film ini dengan sempurna berhasil mengangkat kondisi kehidupan masyarakat Libanon pasca perang. Labaki pun dengan tangkas menunjukkan bagaimana kondisi hidup masyarakat di sana sebagai akibat perang berkepanjangan. Semuanya diambil dari sudut pandang anak kecil berusia 12 tahun bernama Zain yang mampu membuat para penonton menitikkan air mata.

Sebuah film mengharukan yang wajib kita tunggu Desember 2018 nanti ....



Recommended Movie - SUZANNA : BERNAFAS DALAM LUMPUR


Judul Film               : Suzanna - Bernafas Dalam Lumpur
Sutradara                 : Rocky Soraya dan Anggy Umbara
Pemeran                  : Luna Maya, Herjunot Ali, Asri Welas, Ence Bagus, Alex Abbad
Tanggal tayang       : 15 November 2018

Suzanna (bernama lengkap Suzanna Martha Frederika Osch) adalah artis Indonesia legendaris yang dikenal publik era 1970 - 1980 sebagai Ikon Film Horor. Film horor pertama yang diperaninya berjudul Bernafas dalam Lumpur (1970) berhasil membuat para penonton ketakutan dan menjadi film horor ikonik di masa itu.

Kini sosok Suzanna dihidupkan kembali. Adalah Luna Maya yang akan memerani sosok Suzanna yang akan menghantui para penonton kembali di film Bernafas Dalam Lumpur yang akan tayang 15 November 2018 mendatang. Meski film ini menggunakan judul yang sama seperti film yang mempopulerkan nama Suzanna, namun alur ceritanya sama sekali berbeda dengan film tersebut. Film Bernafas Dalam Lumpur versi 2018 merupakan gabungan dari 3 film horor ikonik yang pernah diperani Suzanna semasa hidupnya : Bernafas dalam Lumpuk (1970), Beranak dalam Kubur (1971), dan Sundel Bolong (1981).

Film ini mengisahkan tentang Suzanna (Luna Maya) dan suaminya, Satria (Herjunot Ali), yang telah menikah selama 7 tahun namun belum dikaruniai anak. Setelah melakukan pengobatan, akhirnya mereka pun berhasil mendapatkan anak. Saat Suzanna hamil muda, mendapat tugas ke luar negeri, sehingga meninggalkan istrinya seorang diri di rumah.

Malangnya, di malam hari, empat orang perampok - yang merupakan karyawan Satria - memasuki rumah Suzanna. Saat melakukan perampokan, secara tidak sengaja mereka membunuh Suzanna. Untuk menghilangkan jejak kejahatan, mereka pun mengubur Suzanna.

Keesokan harinya, Suzanna yang sudah mati, tiba-tiba hidup kembali dan menjalankan aktivitas keseharian seperti biasa. Namun di malam harinya, Suzanna berubah menjadi Sundel Bolong yang melakukan pembalasan pada 4 orang karyawan suaminya.

Film ini menampilkan 2 adegan ikonik Suzanna saat berperan di film Sundel Bolong, yaitu makan bunga melati dan memesan satu 200 tusuk. Untuk adegan makan bunga melati, Luna Maya benar-benar memakan bunga melati segar, persis seperti yang dilakukan Suzanna saat bermain di film Sundel Bolong.

Hal yang patut diacungi jempol adalah topeng prostetik dan make-up Luna Maya yang sangat mirip dengan wajah Suzanna. Make-up tersebut dibuat sangat detil (termasuk penggunaan tahi-lalat di pipi kanan Luna Maya, yang menjadi ciri khas Suzanna), sehingga para penonton seolah melihat sosok Suzanna yang hidup kembali. Hal ini ditambah dengan akting Luna Maya yang sangat baik - di mana cara dialog, mimik wajah, dan gerakan tubuhnya sama persis dengan Suzanna - sehingga menjadi nilai tambah sendiri untuk film ini.



ABOUT "SUNDEL BOLONG"
Meski judul film ini adalah Bernafas Dalam Lumpur, namun saya akan menyoroti film Sundel Bolong (1981) yang merupakan salah satu aspek utama yang ada di film ini. Karakter Sundel Bolong merupakan karakter "urban legend" yang sangat melekat pada sosok Suzanna. Berkat film ini, Suzanna mendapatkan predikat Ratu Film Horor Indonesia. Dan pasca kesuksesan film ini, Suzanna kemudian dipercaya kembali untuk memerani karakter Sundel Bolong di tiga film yang lain : Telaga Angker (1984), Malam Jumat Kliwon (1986), dan Malam Satu Suro (1988).

Film Sundel Bolong mengisahkan tentang Alisa (Suzanna) - seorang mantan PSK - yang menikah dengan seorang pengusaha bernama Hendarta (Barry Prima). Pernikahan mereka awalnya berjalan baik-baik saja, sampai mereka bertemu dengan Rudi (Rudy Salam), seorang pengusaha batik. Rudi terpikat dengan kecantikan Alisa. Namun karena Alisa menolak Rudi, Rudi pun marah. Dia kemudian menyuruh bawahannya untuk menculik Alisa, kemudian memerkosanya.

Pasca kejadian tersebut, Alisa hamil. Karena malu dengan suaminya, Alisa kemudian bunuh diri. Arwahnya gentayangan dalam wujud hantu Sundel Bolong, yang kemudian melakukan pembalasan pada orang-orang yang telah menghancurkan hidupnya.

Di film ini adalah adegan ikonik di mana Suzanna - dalam sosok Sundel Bolong - memesan sate 200 tusuk kepada seorang pedagang sate jalanan. Setelah memesan sate tersebut, Sundel Bolong pun memakan sate itu, yang mana daging sate tersebut keluar dari punggung. Adegan ini cukup kocak sekaligus menakutkan bagi para penonton.

Film bertema Sundel Bolong pernah diadaptasi di tahun 2007 dengan judul Legenda Sundel Bolong. Disutradarai Hanung Bramantyo, film yang diperani Baim, Tio Pakusadewo, Jian Batari Anwar, dan Uli Auliani ini mengangkat cerita yang sama sekali berbeda dengan film Sundel Bolong versi Suzanna. 



DO YOU KNOW? 
Film Bernafas Dalam Lumpur versi 2018 berdurasi 135 menit dan dibuat dengan setting tahun 1980an, masa keemasan Suzanna sebagai Ratu Film Horor Indonesia.

Film ini awalnya hanya disutradarai oleh Anggy Umbara. Namun setelah proses produksi, pihak produser (Sunil Soraya) merasa hasilnya tidak sesuai yang diharapkan. Mereka kemudian mengganti Anggy Umbara dengan Rocky Soraya. Meski demikian, dalam "credit-title", nama Anggy Umbara tetap dimunculkan, bersanding dengan Rocky Soraya.

Proses shooting berlangsung selama 52 hari, di mana 70% waktunya merupakan proses pengambilan gambar ulang, lantaran perubahan sutradara. 
The Real Suzanna

Untuk mendalami sosok Suzanna, Luna Maya melakukan studi intensif mendiang Suzanna, terutama cara bicara, mimik wajah, intonasi bicara, cara berjalan, dan gerak-gerik. Bahkan Luna menonton semua film horor yang pernah diperani Suzanna untuk bisa mendapatkan "feel"-nya. Akting yang paling sulit adalah akting melotot yang menjadi ciri khas Suzanna. Selain karena seluruh wajahnya ditutupi dengan kulit prostetik yang tebal, Luna pun harus menggunakan kontak-lens berwarna coklat, agar sama dengan warna kornea mata Suzanna (kornea mata Luna berwarna kebiruan).







TV Series Recommended - THE HAUNTING OF HILL HOUSE (2018 - onward)


Judul TV Seri     : The Haunting of Hill Hause
Ditayangkan       : Netflix
Pemeran              : Michael Huisman, Carla Gugino, Henry Thomas, Elizabeth Reaser
Tanggal tayang    : 12 Oktober 2018
Total episode       : 10

Belakangan ini Netflix sangat gencar merilis serial televisi dengan cerita yang tidak umum. Salah satunya adalah serial televisi The Haunting of Hill House yang baru tayang tanggal 12 Oktober 2018 silam. Serial yang merupakan adaptasi lepas dari novel berjudul sama karya Shirley Jackson ini mengangkat cerita horor yang sangat mencekam sekaligus "tidak lazim".

Berbeda dengan serial horor yang sudah ada, serial The Haunting of Hill House lebih berfokus pada teror daripada horor. Artinya, kengerian yang ditampilkan di serial ini lebih banyak menampilkan adegan-adegan misterius yang mencekam sekaligus menakutkan (semisal ada hantu yang hanya berdiri diam menatap sang karakter dengan tatapan mengerikan). Sangat jarang terdapat adegan kejutan (misalnya hantu yang muncul tiba-tiba).

Secara garis besar, serial The Haunting of Hill House mengisahkan tentang keluarga Hugh dan Olivia Crain (Timothy Hutton dan Carla Gugino) yang pada tahun 1992 tinggal di sebuah rumah besar bernama Hill House bersama lima orang anak mereka : Steven, Shirley, Theodora, Luke dan Nelly. Sebenarnya Hill House hanya merupakan rumah singgah sementara, dikarenakan rumah mereka sedang direnovasi.

Olivia adalah seorang arsitektur, sedangkan Hugh adalah seorang kontraktor bangunan. Biasanya mereka membeli sebuah rumah mewah, kemudian membangun ulang rumah tersebut, lalu menjualnya dengan harga yang sangat tinggi. 

Ternyata saat tinggal di rumah tersebut, terjadi tragedi yang akhirnya membuat keluarga tersebut tercerai berai.

Dua puluh enam tahun pasca kejadian tersebut, Steven Crain (Michiel Huisman) telah tumbuh dewasa dan menjadi seorang penulis. Buku otobiografinya berjudul The Haunting of Hill House menjadi buku terlaris di dunia. Dia pun menjadi penulis non-fiksi terkenal yang berfokus pada penyidikan kejadian paranormal. Meski demikian, Steven sendiri tidak percaya dengan hal-hal supranatural, termasuk hantu.

Sementara itu, Theodora (Kate Seigel) menjadi seorang penyuka sesama jenis. Luke (Oliver Jackson Cohen) menjadi pecandu narkoba. Shirley (Elizabeth Reaser) telah menikah dan memiliki usaha rumah duka bersama suaminya. Nelly (Victoria Pedretti) mengalami depresi dan paling terdampak dengan kejadian di Hill House.


Menariknya, Kelima Bersaudara tersebut selalu terbangun setiap malam pukul 3.03. Kejadian tersebut merupakan akibat dari trauma buruk yang mereka alami saat menetap di Hill House.

Satu ketika Nelly berusaha menghubungi saudara-saudaranya karena merasa dirinya masih dihantui oleh arwah yang ada di dalam Hill House. Namun karena tidak ada yang memperdulikan dirinya, Nelly pun memutuskan untuk kembali ke rumah tersebut dan bunuh diri di sana. Arwah Nelly mendatangi Steven, dan waktu itulah Steven baru percaya dengan hantu dan dunia supranatural.

Kelima bersaudara dan ayah mereka berkumpul kembali untuk kemudian menyidiki Hill House yang telah merenggut ibu dan adik mereka.

Serial bertotal 10 episode ini sangat menarik karena menampilkan banyak sosok hantu yang menakutkan dan bikin bulu kudu merinding. Serial ini minim musik dan suara latar, dan cenderung banyak adegan "sepi", terutama di malam hari, sehingga suasana yang dibangun terasa sangat mencekam setiap saat.

Alurnya pun banyak maju-mundur, sehingga butuh fokus untuk bisa memahami keseluruhan ceritanya.Yang suka cerita horor, pasti akan suka dengan serial ini.