Showing posts with label lgbt. Show all posts
Showing posts with label lgbt. Show all posts

10 Film Indonesia Bertemakan LGBT

Belakangan ini banyak orang sedang heboh dan membicarakan film-film bertema LGBT (Lesbian - Gay - Bisex - Transgender) yang sedang beredar luas. Semua orang menguatirkan film itu akan merusak kaum muda masa kini, dan mulai ribut-ribut memboikot film bertema hal terlarang tersebut.

Saya pribadi hanya bisa senyum saja, karena apa yang diributkan orang-orang itu "lebay" dan terbilang sangat terlambat. Film bertema LGBT bukan baru-baru ini muncul, tetapi sudah jauh-jauh hari. Bahkan sejak 1960-an, dunia sebenarnya sudah ramai dengan film-film bertema LGBT. Hanya saja peredaran film tersebut masih sangat terbatas di kalangan LGBT saja. Namun mulai memasuki era 1980-an, film-film LGBT sudah mulai terbuka dan beredar luas di layar bioskop komersial serta dinikmati penonton dengan bebas.

Film bertema LGBT tidak saja dibuat sineas Hollywood. Sineas Indonesia pun sebenarnya "cukup berani" dan sudah menampilkan tema ini di film-film mereka. Tentu saja karena penggambarannya yang sangat "sopan" dan "halus", tidak banyak yang menyadari kalau diam-diam tema LGBT sudah disusupi di film-film Indonesia.

Sejak tahun 1980-an hingga hari ini sudah banyak film bertema LGBT yang beredar luar di masyarakat. Jika Anda penasaran, berikut ini adalah 10 film Indonesia bertema LGBT yang sudah beredar dan cukup populer. Saya yakin Anda tahu film-film ini, hanya tidak menyadari saja kalau film ini bertemakan LGBT.

1. ISTANA KECANTIKAN (1988)
Film arahan sutradara Wahyu Sihombing ini adalah salah satu film Indonesia yang cukup populer di masanya. Tidak hanya sukses secara finansial, film ini pun mendapatkan 6 nominasi di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 1988 untuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktris Terbaik (Nurul Arifin), dan Aktor Terbaik. Dan dari keenam nominasi tersebut, Mathias Muchus meraih penghargaan untuk kategori Aktor Terbaik.

Sekilas film ini adalah drama biasa yang bertutur tentang hubungan terlarang antara seorang gadis cantik bernama Siska (Nurul Arifin) dengan seorang pria bernama Sumitro (Agus Melasz). Ketika Siska hamil, Sumitro tidak mau bertanggung jawab dan mencari orang lain yang rela menikahi Siska.

Dia pun bertemu dengan Niko (Mathias Muchus), seorang pria yang sudah dipaksa keluarganya untuk segera menikah. Akhirnya Sumitro pun mempertemukan Niko dengan Siska, dan mereka pun menikah.

Ternyata diam-diam Niko adalah pria gay yang punya hubungan asmara dengan Toni (Toni Hidayat), seorang pegawai salon Istana Kecantikan. Mengetahui "suaminya" adalah gay, Siska malah menggoda Toni. Hal itu membuat Niko terbakar cemburu dan berusaha membunuh "istrinya" tersebut. Alih-alih, justru Toni yang terbunuh dan Niko pun harus mendekam di penjara akibat perbuatannya.



2. ARISAN ! (2003)
Film karya sutradara Nia Dinata ini tentu bukan film asing buat Anda sekalian. Film yang diperani Cut Mini Theo, Tora Sudiro, Surya Saputra, dan Aida Nurmala ini merupakan film drama-komedi Indonesia pertama di era 2000an yang ditonton lebih dari 100,000 orang penonton. Jumlah ini terbilang cukup besar pada masanya (jika dibandingkan dengan film masa kini, di mana penonton film Indonesia rata-rata sudah mencapai 1 juta penonton....).

Film ini secara blak-blakan menampilkan kehidupan sosialita Jakarta masa itu yang terbilang kontroversial. Satu hal yang paling mengejutkan adalah adanya adegan Tora Sudiro (memerani karakter Sakti) berciuman bibir dengan Surya Saputra (memerani karakter Nino). Adegan ikonik ini sempat menjadi perbincangan hangat, yang sekaligus mengangkat pamor film tersebut.

Film ini menjadi film kedua yang memenangkan 6 kategori utama di Festival Film Indonesia (FFI) 2003, termasuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor Terbaik, Aktris Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik, dan Aktris Pendukung Terbaik. Film pertama yang pernah meraih prestasi demikian adalah film Ibunda (1986).

Atsa kesuksesan film ini, Jaringan Televisi Lokal AnTV pernah membuat versi sinetron film ini. Tapi tentu saja tanpa memasukkan adegan ciuman pria dengan pria tersebut. Bisa heboh kalo sampe ditonton anak-anak... !!!



3. THE SUN, THE MOON, AND THE HURRICANE (2016)
Film besutan sutradara Andri Cung ini sepertinya tidak tayang di Indonesia, karena saya sendiri tidak menemukan jadwal tayang film ini di bioskop manapun di seluruh kota Indonesia. Meski demikian film ini mendapat pujian dan respon yang positif dari para kritikus film saat tayang di International Film Festival (IFF) di Australia April 2016 silam.  Bahkan berkat film ini, Andri meraih penghargaan Sutradara Pendatang Baru Terbaik di Ajang Vancouver International Film Festival.

Film ini mengisahkan persahabatan 2 orang pria : Kris dan Rain. Dari awalnya bersahabat, hubungan mereka merambah menjadi hubungan kekasih. Namun karena karakter Kris yang posesif dan egois, Rain merasa kurang nyaman. Selain itu, muncul ketakutan dalam diri Rain tentang masa depannya, terutama jika masyarakat mengetahui dirinya gay. Karena itu, Rain pun meninggalkan Kris.

Kisahnya maju sekitar 15 - 20 tahun kemudian. Rain sudah menjadi pribadi yang lebih dewasa dan mandiri. Meski demikian, dia masih lajang serta menjalani hidup yang bebas. Tanpa sengaja dia bertemu kembali dengan Kris yang waktu itu telah menikah dengan seorang wanita. Pertemuan itu ternyata memunculkan benih-benih cinta lama mereka. Akankah Kris dan Rain akan bersatu kembali dalam jalinan tali kasih?



4. LOVELY MAN (2011)
Karya Sutradara Teddy Soeriatmadja ini menjadi salah satu legenda sendiri bagi perfilman Indonesia karena meraih banyak penghargaan internasional. Yang paling membanggakan dari film ini adalah saat mendapat kesempatan untuk diputar di acara Busan International Film Festival 2011.

Diprani Donny Damara dan Raihaanun, film mengharukan ini mengisahkan tentang seorang anak perempuan bernama Cahaya (Raihaanun) yang kangen ayahnya, kemudian memutuskan untuk mencari Ayahnya - Syaiful (Donny Damara) - yang bekerja di Jakarta. Setelah melalui pencarian yang melelahkan, Cahaya berhasil menemukan ayahnya. Tapi betapa kagetnya Cahaya kalau ternyata Ayahnya bekerja sebagai transgender untuk menafkahi keluarganya di kampung.

Meski mendapat kecaman dari sebuah ormas besar di Indonesia saat akan film ini diputar di Indonesia, namun film ini mendapatkan respon yang positif dari penonton Indonesia. Berkat aktingnya yang memukau pun, Donny Damara mendapatkan penghargaan Piala Citra FFI untuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik. Selain penghargaan di Indonesia, Donny Damara pun meraih penghargaan serupa di ajang internasional, seperti Osaka Asian Film Festival, Tiburon International Film Festival, dan Asian Film Awards.



5. BERBAGI SUAMI / LOVE FOR SHARE (2006)
Setelah mengejutkan penonton dengan tema LGBT di film Arisan!, Nia Dinata kembali menghebohkan penonton Indonesia dengan menyutradarai sebuah film kontroversial lain berjudul Love for Share (Berbagi Suami). Film bertemakan poligami ini diperani El Manik, Jajang C. Noer, Atiqah Hasiholan, Lukman Sardi, Ria Irawan, Rieke Diah Pitaloka, dan Shanty.

Meski ceritanya seputar kehidupan poligami, namun menjelang akhir film, Nia Dinata secara mengejutkan menampilkan hal tidak terduga : hubungan asmara lesbian antara Dwi (Rieke Diah Pitaloka) dan Siti (Shanty). Meski tidak ditampilkan secara eksplisit, namun di akhir cerita dikisahkan Dwi dan Siti memutuskan kabur dari rumah untuk kemudian hidup bahagia berdua. Olala....

Berkat aktingnya yang menawan, Rieke Diah Pitaloka dan Shanty masuk nominasi Piala Citra FFI 2006.



6. COKLAT STROBERI (2007)
Film garapan Sutradara Upi Avianto ini mengisahkan kisah 2 orang mahasiswi - Key (Nadia Saphira) dan Citra (Marsha Timothy) - yang kesulitan membayar rumah kontrakan mereka. Akhirnya demi meringankan biaya, mereka memasukan 2 orang laki-laki - Nesta (Nino Fernandez) dan Aldi (Mario Merdhitia) - untuk tinggal serumah dengan mereka demi membantu membayar uang kontrakan.

Awalnya Key dan Citra menganggap kedua pria itu biasa-biasa saja. Namun belakangan mereka menemukan kejanggalan pada kedua pria tersebut. Dan kecurigaan mereka terbukti : Nesta dan Aldi ternyata pasangan gay.



7.SANUBARI JAKARTA (2007)
Film antologi ini disutradarai oleh 10 sutradara Indonesia yang masing-masing menampilkan 1 cerita pendek tentang kehidupan percintaan kaum urban Jakarta. Yang mengejutkan : Semua cerita di film ini mengetengahkan kisah cinta para lesbian, gay, dan transgender.

Selain tema kontroversial, film ini tidak segan menampilkan adegan-adegan "dewasa" yang menekankan tentang kehidupan para pelaku LGBT tersebut. Seperti pada cerita Kentang (sutradara : Aline Jusria) yang menampilkan pasangan gay - Drajat dan Acel - yang melepas rindu di sebuah kamar kos. Saat mereka sedang bermesraan, selalu saja ada gangguan yang membuat mereka batal melampiaskan kerinduan mereka tersebut. Adegan bermesraan - termasuk ciuman bibir - ditampilkan apa adanya dan sangat intim.

Atau cerita Lumba-lumba (sutradara : Lola Amaria) yang bercerita tentang kisah cinta seorang guru TK bernama Adinda dengan Anggya, ibu dari salah seorang murid Adinda. Gilanya, ternyata suami Anggya sendiri adalah seorang biseks, dan diam-diam sedang punya hubungan gelap dengan seorang pria lain.

Secara umum, film Sanubari Jakarta adalah film ekstrim yang seolah-olah "didedikasikan" untuk para LGBT sejati, karena menampilkan semua sisi kisah cinta LGBT Jakarta dengan selugas-lugasnya, tanpa canggung, dan tanpa batasan sama sekali.



8. SELAMAT PAGI, MALAM (2014)
Film karya Sutradara Lucky Kuswandi ini sempat tayang beberapa saat di layar lebar Indonesia. Bahkan film ini pernah dipromosikan oleh sebuah stasiun televisi Indonesia dan disebut sebagai salah satu drama terbaik Indonesia tahun itu.

Film ini menampilkan sosok 3 wanita - Gia (Adinia Wirasti), Indri (Ina Panggabean), dan Ci Surya (Dayu Wijanto) - yang tinggal di Jakarta dan menghadapi sulitnya hidup di Ibukota.  Saat ketiga wanita itu bertemu, maka dimulailah petualangan dunia malam Jakarta yang penuh kejutan dan tidak terduga.



9. PART OF THE HEART (2013)
Film karya sutradara Paul Agusta ini diperani Endy Arfian, Ardy Rinady, Bunaya Yulius, dan Elbert Powa. Ceritanya terbilang cukup ekstrim : Mengisahkan tentang Peter (Endy Arfian), seorang pria dengan orientasi seksual homoseksual. Meski demikian, Peter mengharapkan untuk bisa hidup normal. Meski demikian, hal itu tidak mudah, sehingga membuatnya menjadi stres dengan dirinya sendiri.

Sepanjang 88 menit, Penonton akan disajikan 8 konflik yang dialami Peter yang terbagi menjadi delapan bab, dimulai sejak dirinya berusia 10 tahun hingga 40 tahun. Setiap konflik hidup Peter terbagi menjadi potongan bab film yang menggambarkan kehidupan Peter yang terpotong-potong.



10.  TENTANG DIA (2005)
Dan daftar ini saya tutup dengan film Tentang Dia yang disutradarai Rudy Soedjadwo. Film yang diperani Adinia Wirasti, Sigi Wimala, Fauzi Baadila, dan Didi Petet ini diangkat dari cerpen karya Melly Goeslaw.

Ceritanya bertutur tentang Gadis (Sigi Wimala) yang sakit hati karena dikhianati oleh kekasihnya. Dia kemudian menutup diri dan menjadi pemurung.

Dalam sebuah kecelakaan, Gadis berkenalan dengan seorang wanita bernama Rudi (Adinia Wirasti) yang kemudian mendorong Gadis untuk dapat menikmati hidupnya kembali. Saat Gadis telah dapat melepaskan bebannya, dia merasakan sikap Rudi yang tiba-tiba over-protektif pada dirinya. Gadis kemudian menyadari kalau Rudi jatuh hati padanya.

Film ini meraih 5 nominasi FFI tahun 2005 dan memenangkan 2 kategori : Aktris Pendukung Terbaik (Adinia Wirasti) dan Musik Terbaik (Anto Hoed).

Film Tentang Dia pun menelurkan beberapa lagu hits di masa itu, seperti "Tentang Dia" (duet Melly Goeslaw dan Evan Sanders), "Cinta" (duet Melly Goeslaw dengan Krisdayanti), "Cukup", dan "Biar Saja Ini Mengalir" (kedua lagu terakhir dinyanyikan Melly Goeslaw). Kesemua lagu tersebut merupakan ciptaan Melly Goeslow.


10 Fakta Wonder Woman yang Tidak Anda Ketahui

Tanggal 2 Juni 2017 lalu, film layar lebar Wonder Woman baru tayang di seluruh dunia dan mendapatkan respon yang sangat positif. Film yang diperani Gal Gadot dan Chris Pane ini meraup keuntungan hingga US$ 240 juta (dibuat dengan dana US$ 149 juta), sehingga membuat film ini menjadi salah satu film superhero terlaris tahun ini.

Nah, tahukah Anda kalau ada banyak fakta menarik yang tidak diketahui banyak orang terkait dengan film maupun sosok Putri Diana / Wonder Woman ini? Berikut ini adalah 10 fakta menarik tentang pahlawan super ini :

1. WONDER WOMAN ADALAH ANAK ZEUS
Selama ini, kita hanya mengetahui kalau hanya Hercules yang merupakan anak Zeus. Tidak banyak yang tahu kalau Wonder Woman juga adalah anak dari Dewa Zeus. Dalam versi komiknya, Putri Diana adalah wanita yang dibentuk dari tanah liat oleh ibunya, kemudian dihidupkan oleh Dewa Yunani. Itulah yang menjadi jawaban mengapa Putri Diana memiliki kekuatan luar biasa seperti Demeter (Dewi Bumi) dan mewarisi kecepatan super dari Hermer (Dewa Para Pengirim).

Namun, dalam versi reboot komik Wonder Woman (seri ke-52), Penulis Brian Azzarello menambahkan informasi baru kalau Wonder Woman adalah anak dari Dewa Zeus (Raja dari Para Dewa). Fakta ini sempat disebut dalam film Batman v. Superman : Dawn of Justice (2016), dan dijelaskan kembali di film Wonder Woman.



2. KEKUATAN SUPER WONDER WOMAN
Dalam film layar lebar, Wonder Woman digambarkan memiliki kemampuan super seperti bergerak cepat, dan jago dalam berkelahi. Dia memiliki gelang dan perisai yang tahan peluru. Dia pun dapat terbang seperti Superman.

Tapi mungkin tidak banyak yang tahu kalau Wonder Woman memiliki kekuatan super yang lebih daripada yang digambarkan di film. Selain punya pesawat yang tidak terlihat (Invisible Jet), Wonder Woman pun memiliki kemampuan menghembuskan api dari mulutnya, membaca pikiran orang, dan beberapa kemampuan lain lagi. Di setiap serial komiknya, Wonder Woman selalu digambarkan memiliki kemampuan baru, tanpa pernah dijelaskan darimana dia mendapatkan kekuatan itu.



3. SUPER HERO WANITA PERTAMA YANG PUNYA KOMIK SENDIRI
Jauh sebelum penyuka komik mengenal karakter superhero perempuan seperti Cat Woman, Jubilee, Bat-Girl, dan lain-lain, Wonder Woman adalah karakter super hero wanita pertama yang punya komik sendiri. 

Karakter yang dibuat oleh Psikolog dan Penulis William Moulton Marston dan Penggambar Harry G. Peter ini pertama kali muncul di All Star Comics #8 (Oktober 1941). Karakter ini dimunculkan sebagai inspirasi dan sebagai dukungan bagi gerakan feminis yang waktu itu sedang gencar didengungkan oleh Margaret Sanger, Pemimpin Gerakan Feminis Amerika Serikat di masa itu.



4. WONDER WOMAN ADALAH IKON LGBT
Banyak pria yang terkagum-kagum dengan kekuatan dan kehebatan Wonder Woman. Sudah cantik, jagoan pula. Tentu saja bikin jantung para pria berdegup kencang. Tetapi jangan senang dulu, karena karakter Wonder Woman disinyalir sebagai Penyuka Sesama Jenis.

Fakta ini sudah terlihat sejak pertama kali kemunculannya tahun 1941, di mana Wonder Woman digambarkan sama sekali tidak punya perasaan suka pada pria, meski dia punya hubungan yang sangat dekat dengan Batman. Dalam komik Wonder Woman : Earth One (2016) yang ditulis dan digambar Grant Morrison, bibir Wonder Woman / Putri Diana dicium oleh seorang wanita berambut blonde, dan Putri Diana tidak keberatan.

Dalam Sensation Comics (2016), Wonder Woman dikisahkan merestui pernikahan sesama jenis di pulaunya. Menurut ilustrator komik tersebut - Jason Badower - Pulau Themyscira (tempat tinggal Putri Diana) adalah pulau Suku Amazon, yang semuanya adalah wanita. Karena itu, sangat wajar jika ada pernikahan di antara mereka.

Dalam buku Seduction of the Innocent yang ditulis Psikiatris Fredric Wertham, karena Wonder Woman digambarkan sangat kuat dan mandiri (tidak butuh pasangan atau kekasih), maka dia menjadi sosok ikonik lesbian yang dipuja para pengikut aliran LGBT.



5. WONDER WOMAN (2017) BUKAN FILM PERTAMA YANG MENGANGKAT KISAH PAHLAWAN SUPER WANITA TERSEBUT
Film layar lebar Wonder Woman yang tayang sekarang bukanlah film pertama yang mengangkat cerita superhero wanita ini. Jauh sebelumnya, kisah Wonder Woman sudah beberapa kali dicoba diadaptasi ke layar lebar maupun serial televisi. 

Pada tahun 1967, setelah serial televisi Batman sukses besar, produser televisi mencoba menampilkan sosok superhero wanita tersebut dengan merilis film televisi berdurasi 5 menit berjudul Wonder Woman : Who's Afraid of Diana Prince? , yang diperani oleh aktris Linda Harrison. Film tersebut kurang mendapatkan sambutan yang menarik sehingga tidak pernah diproduksi.

Tahun 1972, karakter Wonder Woman muncul dalam serial animasi The Brady Kids (dalam episode "It's All Greek to Me"). Meski Wonder Woman tampil sebagai bintang tamu, namun Filmation - Produser serial animasi "The Brady Kids" - tertarik untuk mengangkat kisah tentang superhero wanita tersebut. 

Super Friends
Alih-alih membuat film khusus tentang Wonder Woman, Filmation kemudian justru memasukkan karakter tersebut dalam serial animasi Super Friends. Dalam serial tersebut, Wonder Woman - yang disuarakan oleh Shanon Farnon - menjadi salah satu anggota dari kelompok Super Friends, yang terdiri dari Superman, Batman, Robin, dan Aquaman. Serial itu cukup sukses dan tayang hingga 1986 dengan total 108 episode.

Pada tahun 1974, film televisi Wonder Woman kembali dibuat, dengan disutradarai Vincent McEveety dan diperani Cathy Lee Crosby sebagai Wonder Woman. Awalnya, film televisi tersebut merupakan episode awal (pilot episode) untuk jaringan televisi ABC. Tetapi film tersebut ternyata tidak menarik, sehingga ABC memutuskan untuk tidak mengambilnya.
Wonder Woman (diperani Lynda Carter)
Tetapi setahun kemudian (1975), ABC berkolaborasi dengan Warner Brothers dan merilis serial televisi Wonder Woman dengan alur dan format yang sangt berbeda dengan film televisi yang pernah dibuat setahun sebelumnya. Serial televisi Wonder Woman yang diperani oleh Lynda Carter tersebut meraih sukses besar, dan membuat nama Carter menjadi terkenal. Hal ini membuat ABC kemudian memproduksi serial televisi tersebut hingga tahun 1979.

Wonder Woman kemudian sering muncul sebagai karakter animasi di berbagai serial televisi. Biasanya dia muncul sebagai Bintang Tamu atau Tokoh Pendukung dari serial tersebut. Beberapa serial diantaranya adalah : Superman (1988), Wonder Woman and The Star Riders (1993), Justice League (2001 - 2004), Justice League Unlimited (2004 - 2006), Batman : The Brave and The Bold (2008 - 2011), Young Justice (2010 - 2013), dan lain-lain.



6. GAL GADOT SEDANG HAMIL SAAT SHOOTING "WONDER WOMAN"
Saat proses pengambilan gambar film Wonder Woman, Gal Gadot - pemeran utama karakter superhero wanita tersebut - ternyata sedang hamil 5 bulan. Karena saat itu perutnya sudah cukup besar, maka Bagian Kostum membuat kostum Wonder Woman khusus untuk Gal Gadot.

Kostrum tersebut memiliki layar hijau pada bagian perut, di mana bagian tersebut kemudian diedit agar tubuh Gal Gadot tampak proporsional.



7. UNTUK PERTAMA KALINYA, WONDER WOMAN TAMPIL TANPA ANTING-ANTING
Layaknya wanita pada umumnya, karakter Wonder Woman pun sebenarnya juga mengenakan anting-anting. Anting tersebut disebut merupakan sumber kekuatan yang memungkinkan Putri Diana dapat melakukan berbagai tindakan super.

Penggunaan anting-anting ini tidak saja ditampilkan dalam komik, tetapi juga dalam semua media yang mengadaptasi superhero ini, termasuk serial televisi dan animasi.

Namun - untuk pertama kalinya - dalam versi layar lebar yang dirilis tahun 2017 ini, Wonder Woman tampil tanpa anting-anting. Hal ini mungkin dilakukan agar Wonder Woman terlihat makin "perkasa" dan "macho". 



8. WONDER WOMAN TAMPIL DALAM IKLAN SERIAL TELEVISI "SUPERGIRL"
Karena sama-sama diproduksi Warner Bros, maka pihak Marketing film Wonder Woman membuat iklan bersama serial televisi Supergirl untuk mempromosikan kedua film tersebut.

Dalam iklan yang berdurasi 48 detik yang dirilis pertama kali tanggal 22 Mei 2017 tersebut, digambarkan Kara / Supergirl (diperani Melissa Benoist) sedang berada di dalam sebuah bar dn menyalakan Jukebox. Lalu terdengar lagu "These Boots are Made for Walkin'" mengalun, dan Supergirl pun berjalan santai. Dia melewati kakaknya - Alex Danvers (diperani Chyler Leigh) - yang sedang bermain bilyar.

Gambar kemudian berganti dan menampilkan Lynda Carter (pemeran serial televisi Wonder Woman tahun 1975) - sebagai Pejabat Pemerintah - memasuki bar tersebut. Dia tertegun melihat Kara sedang duduk sambil memamerkan sepatunya (yang tidak lain adalah sepatu Wonder Woman).

Kemudian muncullah Astra In-Ze (diperani Laura Benanti) - Bibi dari Kara - yang juga penasaran dengan sepatu yang dikenakan Kara. Ketika dia memuji sepatu yang dikenakan Kara, sang Supergirl sambil tersenyum mengatakan kalau itu adalah "sepatu temannya yang dia pinjam", sambil menyilangkan kedua tangannya, layaknya gaya Wonder Woman.

Dan gambarpun beralih ke cuplikan film Wonder Woman.

Untuk membuat iklan itu, pihak Marketing Warner Bros menghabiskan biaya US$ 3 juta, jauh lebih besar dibandingkan film superhero DC Comics sebelumnya, yaitu Suicide Squad yang "hanya"menghabiskan dana sebesar US 2.6 juta.



9. FILM WONDER WOMAN SUDAH DIRENCANAKAN SEJAK TAHUN 1996
Rencana pembuatan film Wonder Woman sudah dilakukan sejak tahun 1996. Pada waktu itu, Ivan Reitman telah ditunjuk untuk menjadi Produser dan Sutradara film tersebut. Namun tiga tahun berlalu - karena tidak ada perkembangan yang berarti - maka kursi Produser diambil alih Joel Silver. Dia pun mengajak Jon Cohen untuk menjadi Sutradara dan Sandra Bullock sebagai pemeran Wonder Woman.

Dua tahun kemudian (2001), Joel Silver mengajak Todd Alcott untuk menulis skenario film Wonder Woman dan bersiap untuk melakukan pengambilan gambar. Sementara itu, kandidat untuk memerani Wonder Woman pun bertambah. Selain Sandra Bullock, ada Pegulat WWE Chyna dan Lucy Lawless (pemeran Xena untuk serial televisi berjudul sama) yang juga menjadi kandidat.

Tahun 2005, Warner Bros mengumumkan kalau Joss Whedon akan menulis naskah dan menyutradarai film Wonder Woman. Namun hingga tahun 2007, naskah film Wonder Woman tidak kunjung selesai ditulis Joss Whedon. Bahkan di tahun tersebut, Whedon memutuskan mundur dari proyek Wonder Woman.

Proyek ini kemudian terlunta-lunta selama bertahun-tahun dengan berganti penulis skenario dan sutradara berkali-kali. Hingga akhirnya di tahun 2013, Komisaris Warner Bros memberikan ultimatum kalau dia ingin Proyek Wonder Woman harus segera diputuskan : Apakah mau dilanjutkan dalam bentuk serial televisi atau film layar lebar. Akhirnya diputuskan kalau Wonder Woman akan dibuat dalam bentuk layar lebar.

Maka pada tahun 2015, Patty Jenkins dipilih sebagai Sutradara film Wonder Woman. Sedangkan Gal Gadot - yang sebelumnya mendapatkan peran sebagai Wonder Woman di film Batman v. Superman : Dawn of Justice (2015) - terpilih kembali memerani karakter itu.

Proses produksi dimulai tanggal 21 November 2015 dan selesai tanggal 9 Mei 2016. Namun karena ada beberapa adegan yang dirasa kurang pas, maka Patty Jenkins memutuskan untuk mengambil ulang beberapa adegan di bulan November 2016.



10. SHANGHAI ADALAH LOKASI PERDANA PEMUTARAN FILM WONDER WOMAN
Meski film Wonder Woman adalah produksi Hollywood, tetapi rupanya Shanghai (China) adalah negara pertama yang mendapat kesempatan pertama kali menyaksikan pemutaran perdana film Wonder Woman. Di negara tersebut, film ini pertama kali tayang tanggal 15 Mei 2017.

Selanjutnya Lost Angeles (Amerika Serikat) menjadi kota kedua yang menjadi tempat penayangan film tersebut, diikuti Meksiko dan Amerika Latin tanggal 27 Mei 2017. Negara-negara lain (termasuk Indonesia) baru bisa menonton film ini tanggal 2 Juni 2017.

Uniknya, meski film Wonder Woman tayang di Shanghai tanggal 15 Mei 2017, namun masyarakat  kota lain di China (Beijing, Guangzhou, Xi'an, Shenzhen, dan lain-lain) baru bisa menyaksikan film tersebut tanggal 2 Juni 2017.