(Not) Recommended Movie - EL BAR (2017)



Judul Film                : El Bar 
Sutradara                  : Alex de la Iglesia
Pemeran                   : Blanca Suarez, Mario Casas, Alejandro Awada, Carmen Machi, Trele Pavez
Sutradara                  : 24 Maret 2017

Film thriller produksi dan berbahasa Spanyol ini sebenarnya memiliki "segalanya" untuk menjadi sebuah film box-office : alur cerita yang penuh ketegangan, dialog cerdas, dan akting para pemain yang sangat prima. Sayangnya, film berdurasi 94 menit ini hanya mampu mempertahankan semuanya di paruh pertama film saja. Selanjutnya, film ini gagal-total untuk mengakhiri eksekusi dengan baik. Bahkan bisa dibilang, ending film ini cukup mengecewakan dan membuat penonton bertanya-tanya, "Ngapain habisin waktu cuma nonton film ginian ?"

El Bar (atau dalam perilisan internasional berjudul : The Bar) diawali dengan adegan orang-orang memasuki sebuah kafe yang terletak di tengah kota Madrid, Spanyol. Salah seorang pengunjung kafe masuk ke toilet, dan kemudian salah seorang pengunjung yang lain keluar kafe. Baru beberapa langkah meninggalkan kafe, tiba-tiba sang pengunjung tewas tertembak Sniper (Penembak Jitu). Sontak semua orang terkejut. Para pejalan kaki di kota pun berhamburan melarikan diri. Dan dalam sekejap, lokasi sekitar kafe tersebut sunyi-senyap, seolah-olah semua orang menghilang.

Seorang pengunjung kafe mencoba meninggalkan kafe tersebut, dan dia pun tewas tertembak.

Maka kemudian tinggallah 8 orang di dalam kafe tersebut :
- Nacho (Mario Casas) : seorang pekerja iklan digital 
- Elena (Blanca Suarez) : seorang wanita karir
- Sergio (Alejandro Awada) : salesman pakaian dalam wanita
- Trini (Carmen Machi) : seorang janda yang hobi bermain game yang ada di kafe
- Amparo (Terele Pavez) : pemilik kafe
- Andres (Joaquin Climent) : mantan detektif
- Satur (Secun de la Rosa) : juru masak kafe
- Israel (Jaime Ordonez) : tuna wisma yang mengalami gangguan jiwa

Delapan orang ini berusaha mencari tahu apa yang melatar-belakangi pembunuhan kedua pengunjung kafe tersebut. Selanjutnya, kejadian-kejadian aneh mulai terjadi : Kedua mayat korban penembakan tiba-tiba menghilang. Sinyal telepon tiba-tiba hilang. Orang di dalam toilet tiba-tiba muncul dengan wajah membengkak. Para polisi datang dan membakar ban di depan kafe. Dan tidak ada berita sama sekali tentang kasus penembakan tersebut.

Misteri ini mulai terkuak setelah mereka membuka ponsel milik pengunjung dari toilet yang tewas. Ternyata pembunuhan itu ada kaitannya dengan kasus merebaknya sebuah virus misterius di Afrika. Dan pengunjung dari toilet tersebut diduga membawa virus mematikan tersebut. Apakah kesemua pengunjung kafe terjangkiti virus? Mampukah mereka keluar dari kafe tersebut dengan selamat?

Sebenarnya ketegangan sudah cukup baik dimunculkan sedari awal film. Intensitasnya pun terus-menerus berhasil dipertahankan. Sayangnya, di pertengahan film, ketegangan film tiba-tiba seperti kehilangan tenaganya dan mulai melempem. Hal ini terlihat dari jalan ceritanya yang sangat terasa sekali seperti diulur-ulur, seolah-olah enggan dituntaskan dengan segera.

Hal lain yang cukup mengganggu adalah editing film. Entah disengaja atau tidak, banyak sekali kekeliruan shooting yang tidak dipotong, dan dibiarkan, sehingga menimbulkan kesan kalau film ini dibuat sangat tidak profesional serta sangat terburu-buru. Ada adegan saat Elena memegang alat suntik berisi anti-virus. Adegan memperlihatkan Elena menggenggam alat suntik itu, tetapi saat berpindah adegan, tampak alat suntik itu justru tergeletak di telapak tangan Elena (tidak digenggam).

Adegan lain memperlihatkan ponsel yang ditemukan Nacho di pakaian pria dari toilet hanya tersisa 10%. Saat Satur ingin merebut ponsel itu, batere ponsel tiba-tiba habis dan ponsel tidak bisa digunakan lagi. Namun beberapa saat kemudian, ponsel aktif kembali dan bisa menerima kabar via WhatsApp (Ingat....!!! Saat itu tidak ada sinyal dan telpon sudah mati total. Bagaimana mungkin bisa menerima WhatsApp?).

Adegan paling ekstrim adalah saat Nacho bertarung dengan Israel di selokan bawah tanah memperebutkan pistol. Saat bertarung, keduanya menyelam, lalu terdengar 2 kali tembakan di dalam air. Bagaimana mungkin pistol yang terendam air dan dalam kondisi basah total bisa ditembakkan di dalam air? Lalu setelah itu, Nacho muncul dari dalam air memegang pistol, dan pistol itu masih berfungsi dengan sangat baik dan bisa ditembakkan. Lha... kok bisa?

Adegan terakhir benar-benar mengganggu karena ingin membodohi penonton. Pembodohan yang cukup konyol, dan ngawur sekali.... !!!!

Selain adegan-adegan yang mengganggu tersebut, hal lain yang cukup mengganggu adalah akhir cerita film ini yang tidak menjelaskan kejadian yang sesungguhnya terjadi. Cerita berakhir setelah pengunjung kafe berhasil keluar dengan selamat. Dan kota yang tadinya sunyi-senyap, tiba-tiba ramai kembali oleh orang dan kendaraan, seolah-olah tadi tidak terjadi apa-apa. Sepertinya Sutradara Alex de la Iglesia sengaja membiarkan penonton "berasumsi" dan menarik kesimpulan sendiri tentang apa yang mereka tonton barusan.

Untuk Para Penikmat Film Awam, tentu hal ini sangat mengecewakan dan menyebalkan, mengingat mereka - termasuk saya - sudah berharap untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Jika harus menarik kesimpulan sendiri, saya sendiri cukup bingung, mengingat banyak adegan yang tidak konsisten sehingga tidak mungkin membuat sebuah kesimpulan yang konkret dan bisa menjelaskan kesimpulan akhir film ini.


Film ini bisa menjadi tontonan yang menghibur, namun hanya di 45 menit awal saja. Setelah itu, sepertinya Penonton tidak perlu melanjutkan tontonan, karena ceritanya sudah terkesan diulur-ulur dan intensitas ketegangan pun sudah sangat menurun dibandingkan 45 menit pertama.

Recommended TV Series - Bet Hur (賭城群英會)


Judul TV Series           : Bet Hur
Sutradara / Produser    : Wong Jing
Pemeran                       : Patrick Tse, Charmaine Sheh, Kenneth Ma, Raymond Wong, Natalis Chan
Tanggal tayang             : 19 Juni - 4 Agustus 2017
Total episode                : 35

Wong Jing adalah salah seorang Sineas Senios Hong Kong yang cukup disegani dan dihormati. Berkiprah di dunia film sejak tahun 1975, Wong Jing telah mengenal dengan baik asam-garam dunia perfilman Hong Kong. Tidak heran kalau film-film yang disutradarai dan diproduserinya selalu sukses, meski kebanyakan bisa dikatakan film-film konyol dan aneh.

Wong Jing mulai dikenal dunia setelah film yang disutradarainya - God of Gamblers (賭神 - Du Sheng; 1989) sukses besar. Film yang diperani Chow Yun Fat dan Andy Lau itu memecahkan rekor pendapatan film Hong Kong di waktu itu, dengan meraih penghasilan finansial sebesar HK$ 37 juta. Sebuah rekor pendapatan yang belum pernah diraih film Hong Kong sebelumnya. God of Gamblers kemudian membuat tren sendiri, di mana sejak sukses besar, banyak bermunculan film-film Hong Kong yang mengangkat tema perjudian. Beberapa di antaranya yang sukses adalah All for The Winner, Casino Raiders, dan Casino Taycoon.

Bicara tentang film judi, God Of Gamblers sebenarnya bukanlah film pertama yang mengupas tentang Dunia Judi. Pada tahun 1980, TVB pernah merilis sebuah serial televisi bertema dunia judi. Serial tersebut berjudul The Shell Game (千王之王), dan merupakan karya sinema Hong Kong pertama yang mengangkat tema tentang Judi. Diperani Patrick Tse - yang merupakan aktor papan atas film-film drama Hong Kong waktu itu - serial tersebut mengisahkan tentang Raja Judi dari Guangzhou Lo Hoi yang mempertaruhkan Gelar Raja Judinya menghadapi Raja Judi dari Shanghai Cheuk Yi Fu.

Serial The Shell Game yang bertotal 25 episode tersebut menjadi serian Hong Kong klasik yang sangat melegenda karena menampilkan banyak teknik judi yang sangat menakjudkan dengan alur cerita yang menegangkan. Dan yang menarik dari serial ini adalah : Skenarionya dibuat oleh Wong Jing, yang waktu itu baru belajar menulis skenario film.


Kini, setelah 38 tahun pasca kesuksesan The Shell Game, Wong Jing sepertinya ingin bernostalgia, mengenang masa-masa awal kesuksesannya berkarya di dunia film. Karena itu, dia pun memproduksi kembali serial The Shell Game dengan versi yang lebih baru. Skenarionya sedikit diubah agar sesuai dengan kondisi masa kini. Dan pada bulan Juni kemarin, serial berjudul Bet Hur - yang merupakan adaptasi dari skenario The Shell Game - pun dirilis di stasiun televisi TVB.

Di serial bertotal 35 episode ini, Wong Jing tidak hanya menulis skenario, tetapi juga menyutradarai dan memproduseri serial tersebut. 

Serial ini mengisahkan tentang sebuah pertarungan judi besar antara 2 orang Master Judi Hong Kong yang terjadi 20 tahun silam. Ketika salah satu Master Judi terdesak, muncullah Heong Mo Ming (Patrick Tse) - yang dikenal dengan julukan Ksatria Judi - menolong sang Master Judi. Heong Mo Ming berhasil memenangkan perjudian itu. Namun kemenangan itu memunculkan dendam kepada pihak yang kalah, sehingga mereka bertekad menghabisi Heong Mo Ming. Menyadari jiwanya terancam, Heong Mo Ming kemudian menghilang.

Heong Mo Ming memiliki 2 orang murid : Sze Dan Gor (Natalis Chan) dan Sap Sam Mui (Monica Chan). Kedua murid itu saling mencintai, namun akhirnya berpisah setelah terjadi salah paham. Setelah guru mereka menghilang, Sze Dan Gor dan Sap Sam Mui diam-diam mengangkat murid untuk meneruskan warisan Ilmu Judi mereka.

Sze Dan Gor mengangkat 3 orang murid : Chow Goon Jai (Kenneth Ma), Chui Sui Man (Raymond Wong), dan Siu Sai Gor (Dominic Ho).

Sedangkan Sap Sam Mui juga mengangkat 3 orang murid : Sze Siu Dung (Charmaine Sheh), Ching Siu Bak (Samantha Ko), dan Wong Siu Nam (Connie Man).

Dalam beberapa kali kesempatan, murid-murid Sze Dan Gor dan Sap Sam Mui sering bertarung dalam arena judi internasional. Di tengah pertarungan tersebut, Goon Jai dan Siu Dung kemudian saling mencintai. Mereka pun kemudian saling bahu-membahu saat menghadapi Raja Judi Hong Kong To Dung Hoi (Joseph Lee).

Dalam pertarungan melawan To Dung Hoi, tiba-tiba Chui Sui Man - murid Sze Dan Gor - berhianat dan memihak musuh. Kondisi ini tidak menguntungkan karena Sui Man sangat pintar dan tahu semua trik yang digunakan saudara seperguruannya. Ketika kondisi mereka sudah terdesar, Sang Ksatria Judi Heong Mo Ming muncul untuk menolong.

Kemunculan Heong Mo Ming kembali sontak mengejutkan para musuhnya, yang segera bersiap untuk membalaskan dendam mereka yang sudah terpendam lebih dari 20 tahun. Akankah mereka berhasil mengalahkan Heong Mo Ming bersama kedua murid dan cucu-muridnya?

Meski menampilkan banyak adegan komedi slapstik konyol khas Wong Jing, namun alur cerita serial ini terbilang sangat menarik dan penuh kejutan. Banyak trik cerdas yang ditampilkan Wong Jing, sehingga penonton selalu dibuat penasaran untuk terus menonton serial ini hingga akhir.



DO YOU KNOW? 
Di serial Bet Hur inilah untuk pertama kali setelah 38 tahun, Wong Jing dan Patrick Tse bekerja sama kembali. Sebelumnya mereka bekerja sama di serial televisi The Shell Game. Hanya saja waktu itu, Wong Jing hanya seorang Penulis Skenario. Kini, dia menjadi Sutradara yang mengarahkan Patrick Tse.

Adegan paling mengejutkan dan mengharukan di Bet Hur (Episode 27)
Berbeda dengan The Shell Game, serial Bet Hur menampilkan banyak adegan dramatis, di mana banyak karakter utama dalam serial ini yang tewas dengan cara yang mengejutkan. Salah satu adegan yang paling menghentak dan mengejutkan adalah kematian Siu Bak (Samantha Ko), Saudara Seperguruan Siu Dung (Charmaine Sheh).  Dalam adegan yang ada di Episode 27 tersebut , Siu Dung melihat langsung bagaimana Saudara Seperguruannya itu tewas dibantai musuh mereka. Adegan selanjutnya memperlihatkan Siu Bak meratapi kematian Siu Bak. Banyak Netizen yang memuji adegan itu dan menyebut penampilan Charmaine Sheh di sana sebagai penampilan "Tingkat Dewa", karena mampu membuat para penonton ikut terbawa suasana dan menangis saat menyaksikan adegan tersebut. 



Space Squad (スペース・スクワッド ) - Bagian 2 (Tamat)

Setelah sebelumnya saya mengulas tentang dwilogi Space Squad (detil lengkap pembahasannya bisa Anda baca di sini ), maka di bagian ini saya akan mengulas tentang sosok Space Sheriff Gavan dan Tokusou Sentai Dekaranger.

Sosok Tokusatsu dan Super Sentai ini bisa dikatakan sebagai sosok legendaris di dunia perfilman Jepang. Gavan adalah pahlawan tokusatsu yang terkenal di era 1980-an, sedangkan Dekaranger adalah kelompok super-sentai yang populer di awal tahun 2000an. Bertemunya kedua pahlawan legendaris ini dalam satu film, tentu saja sangat menarik sekali.

Nah,... Bagi Anda yang kurang familiar dengan kedua superhero ini, berikut ini saya tampilkan profil mereka.


SPACE SHERIFF GAVAN (宇宙刑事ギャバン - Uchuu Keiji Gaban)
Space Sheriff Gavan (atau biasa disingkat menjadi Gavan / Gaban / Gabin) ini adalah tokoh super hero yang sangat populer di awal tahun 1980an. Karakter hasil kreasi Toei Company ini pertama kali muncul di stasiun televisi TV Asahi tanggal 5 Maret 1982 - 25 Februari 1983 dalam serial televisi Space Sheriff Gavan, dengan total 44 episode.
Gaban Original

Space Sheriff Gavan mengisahkan tentang Gavan / Gaban (diperani Kenji Ohba), seorang Polisi Keamanan Ruang Angkasa dari Kesatuan Galactic Union Police yang tinggal di Planet Burung / Bado Sei. Satu ketika, dia mendapat tugas untuk melindungi bumi setelah Organisasi Kejahatan Galaktik Maguu - yang dipimpin Don Horror - melakukan kekacauan di sana.
Kenji Ohba sebagai Gaban (1982)
Kenji Ohba sebagai Gaban (2017)

Ibu Gaban bernama Tomiko Ichijouji adalah penduduk Bado Sei, sedangkan ayahnya - Voicer - adalah manusia bumi, yang juga Polisi Keamanan Ruang Angkasa. Sayangnya sang ayah menghilang saat bertugas di bumi.

Bersama Mimi (Wakiko Kano) - Asisten yang juga anak dari Atasan Gaban - mereka pun berangkat ke bumi dan melacak keberadaan Maguu. Selama di bumi, Gavan menggunakan identitas Ichijouji Retsu dan bekerja sebagai pengurus kuda di Peternakan Avalon Youth Club.

Serial televisi Space Sheriff Gavan menjadi sangat terkenal, tidak saja di Jepang, tetapi juga di banyak negara di kawasan Asia Tenggara (Filipina, Malaysia, Indonesia), Eropa, dan Amerika. Kesuksesan Gavan ini kemudian memunculkan genre baru film tokusatsu yang dikenal dengan nama Metal Hero Series, yang meraih kesuksesan yang sama seperti serial Kamen Rider dan Super Sentai.

Pasca Space Sheriff Gavan, bermunculan superhero lain yang sejenis yang kesemuanya sukses dan menjadi legenda. Beberapa di antaranya adalah : Space Sheriff Sharivan, Space Sheriff Shaider, Kyojuu Tokusou Juspion, Choujinki Metalder, Tokusou Robo Janperson, B-Fighter Kabuto, Tetsuwan Tantei Robotack, dan lain-lain.

Meski sempat sangat sukses di masa itu, namun kepopuleran Metal Hero Series memudar setelah tahun 1995. Tidak ada lagi karakter Metal Hero Series yang dibuat. Meski demikian, karakter-karakter superhero tersebut tetap disukai oleh para fansnya.
Tiga Metal Hero Pertama (ki-ka): Sharivan, Shaider, Gaban

Menyambut 30 tahun Metal Hero Series, Toei kemudian merilis film Koizoku Sentai Gokaiger vs Space Sheriff Gavan : The Movie di bulan Januari 2012. Film ini menjadi film pertama pertemuan (crossover) antara Super Sentai dan Metal Hero Series, sekaligus kemunculan perdana Gaban setelah 30 tahun absen dari dunia hiburan. Rupanya kemunculan Gaban - yang waktu itu diperani Kenji Ohba - mendapat sambutan yang sangat meriah dari para fans Gaban, terutama para penggemarnya yang kini telah berusia dewasa dan telah punya anak-anak.

Meski masih tampak sangat sehat dan prima, namun harus diakui kalau Kenji Ohba (yang kala itu sudah berusia 58 tahun) sudah tidak mungkin lagi melakukan banyak aksi berbahaya seperti saat dia memerani karakter Gavan di masa lalu. Karena itu, guna mengantisipasi respon positif para penonton sekaligus menjangkau penggemar baru yang masih berusia muda, maka bulan Oktober 2012, Toei merilis film Space Sheriff Gavan : The Movie.
Geki Jumonji (diperani Yuma Ishigaki)

Di film itu, dikisahkan Gavan / Retsu (Kenji Ohba) yang sudah tua melatih seorang anggota polisi ruang angkasa muda dari Galactic Union Police bernama Geki Jumonji (Yuma Ishigaki). Berkat kemampuannya yang sangat baik, Geki kemudian terpilih menjadi Space Sheriff dengan nama Gavan Type-G, menggantikan Gavan Pertama yang sudah pensiun.

Yuma Ishigaki tampak sangat pas memerani karakter Geki Jumonji / Gavan Type G, sehingga dia terus dipercaya untuk memerani karakter tersebut.
Gaban Type G

Pasca kesukses film layar lebar Space Sheriff Gavan : The Movie, Yuma Ishigaki tampil kembali di film layar lebar Suer Hero Taisen Z (atau judul lengkapnya : Kamen Rider x Super Sentai x Space Sheriff : Super Hero Taisen Z). Film tersebut dirilis tahun 2013, dan menampilkan crossover 3 franchise Tokusatsu yang sangat terkenal di Jepang : Kamen Rider, Super Sentai, dan Metal Hero. Selain Gavan, di film itu juga tampil juniornya, yaitu Sharivan dan Shaider.

Dan tahun 2017, Space Sheriff Gavan tampil kembali dalam V-Cinema berjudul Space Squad. Film tersebut sebenarnya merupakan prolog dari petualangan Gavan selanjutnya, di mana dia akan sering muncul di serial televisi Tokusatsu yang lain, baik sebagai cameo, maupun pemeran utama.





TOKUSOU SENTAI DEKARANGER (特捜戦隊デカレンジャー Tokusō Sentai Dekarenjā)
Dekaranger - atau juga yang lebih dikenal dengan sebutan S.P.D. (Special Police Dekaranger) - adalah franchise serial televisi Super Sentai ke-28 produksi Toei. Serial ini ditayangkan dari tanggal 15 Februari 2004 - 6 Februari 2005 dengan total 50 episode. Berbeda dengan kebanyakan tema cerita super sentai yang melawan para monster yang berencanan menguasai bumi, maka serial Dekaranger justru menceritakan tentang kesatuan Dekaranger yang berhadapan dengan para kriminal yang mengacaukan kedamaian galaksi, termasuk bumi.

Musuh utama yang dihadapi oleh para anggota Dekaranger adalah Agent Abrella (Ryusei Nakao), mahluk ruang angkasa yang juga penjual senjata gelap. Selain menghadapi Abrella, Dekaranger juga berhadapan dengan para kriminal ruang angkasa yang mendapat banyak bantuan persenjataan dari Abrella.

Tokoh utama dalam serial ini adalah Banban Akaza (diperani Ryuji Sainei), seorang polisi muda galaktika yang mendapat pelatihan di ruang angkasa, kemudian ditugaskan ke bumi. Di bumi, dia bergabung dengan SPD (Special Police Dekaranger) yang dipimpin seorang Pemimpin berwajah Serigala bernama Doggie Kruger yang biasa dipanggil "Boss" / Deka Master (dperani Tetsu Inada). Di kelompok SPD tersebut, Banban ditunjuk untuk memimpin Fire Squad. Saat berubah, Banban mengenakan seragam Merah, sehingga dia dipanggil Deka Red.

Para anggota SPD Fire Squad yang dipimpin Banban adalah Hoji Thomas / Deka Blue (Tsuyoshi Hayashi), Senichi Enari / Deka Green (Yousuke Itou), Marika Reimon / Deka Yellow (Ayumi Kinoshita), dan Koume Kodou / Deka Pink (Mika Kikuchi).

Hal unik dalam kelompok Dekaranger adalah : Semua anggota tim pernah dipanggil menurut nama asli mereka, tetapi justru berdasarkan nama julukan.

Banban Akaza dijuluki "Ban".

Hoji Thomas dijuluki "Hoji".

Senichi Enari dijuluki "Sen-Chan".

Marika Reimon dijuluki "Jasmine".

Dan Koume Kodou dijuluki "Umeko".

Dalam perkembangan ceritanya, ketika SPD Fire Squad dihadapkan pada musuh terberat mereka - Three Hells Siblings (ヘルズ3兄弟 Herusu San Kyōdai) dari Planet Reversia - mereka dibantu oleh seorang Dekaranger dari SPD Tokkyou bernama Tekkan Aira / Tetsu (Tomokazu Yoshida), dengan nama julukan "Tetsu" (muncul di episode 26). Saat mengenakan kostum perangnya, Tetsu memperkenalkan dirinya sebagai Deka Break atau Deka VI (Deka 6).
Deka Break / Tetsu

Selain dibantu Tetsu, dalam beberapa kali kesempatan, Dekaranger juga dibantu oleh Boss / Doggy Kruger yang juga bisa berubah menjadi Dekaranger bernama Deka Master. Doggy Kruger adalah Kepala Polisi Galaksi dari Planet Anubis dan terkenal sebagai Pemimpin Polisi Antariksa yang paling disegani sekaligus ditakuti banyak penjahat ruang angkasa. Tidak ada satupun kriminal yang bisa menang jika berhadapan dengannya. Karena itulah dia kemudian mendapatkan gelar "Hell's Guard Dog" (地獄の番犬 Jigoku no Banken ) karena kehebatannya terebut.

Doggy Kruger / Deka Master
Doggy Kruger adalah sahabat dari super sentai Gekisou Sentai Carranger dan Space Sheriff Gavan, karena mereka sama-sama bertarung melawan kriminal dari ruang angkasa.

Selain dibuat dalam bentuk serial televisi, Dekaranger juga dibuat dalam versi layar lebarnya. Tanggal 11 September 2004, diriliskan film Tokusou Sentai Dekaranger The Movie : Full Blast Action. Film berdurasi 39 menit ini menampilkan banyak elemen dari film Mission : Impossible 2, serta beberapa adegan pertarungan gaya film-film Hong Kong garapan Sutradara John Woo.

Kesuksesan serial Dekaranger di Jepang menarik perhatian Jaringan Televisi ABC Family untuk mengadaptasi serial tersebut menjadi serial televisi anak-anak Hollywood berjudul Power Ranger S.P.D. Serial ini dirilis tanggal 5 Februari - 14 November 2005 dengan total 38 episode. Serial ini melanjutkan petualangan Power Rangers Dino Thunder (adaptasi dari serial super sentai Bakuryu Sentai Abaranger) yang berakhir masa penayangannnya di Jaringan Televisi ABC Family tanggal 20 November 2004.

Meski alur dan musuh yang dihadapinya berbeda dengan versi aslinya, Power Rangers S.P.D. meraih kesuksesan yang luar biasa saat ditayangkan di Amerika Serikat.

Berbeda dengan serial super sentai pada umumnya, Dekaranger menjadi satu-satunya serial Super Sentai yang menampilkan semua karakter perempuannya menikah.
Tokusou Sentai Dekaranger : 10 Years Later

Dalam film Tokusou Sentai Dekaranger : 10 Years After (特捜戦隊デカレンジャー 10 YEARS AFTER Tokusō Sentai Dekarenjā Ten Iyāzu Afutā ) - yang dirilis Toei sebagai peringatan 10 tahun kesuksesan Dekaranger (dirilis tanggal 7 Oktober 2015) - Jasmine dikisahkan menikah dengan salah seorang rekannya dari Akademi Polisi Antariksa bernama Hikaru Hiwatari.

Sedangkan dalam film Space Squad, giliran Umeko yang menikah dengan rekan satu kelompoknya, yaitu Sen-Chan. Pernikahan mereka sempat diganggu oleh Geki Jumonji / Gavan yang tiba-tiba datang menghentikan acara pernikahan dan meminta bantuan Jasmine untuk mencari Shelly yang diculik oleh kelompok Genmaku yang dipimpin Mad Gallant.



Recommended TV Series - THE UNHOLY ALLIANCE (同盟)


Judul Serial TV    : The Unholy Alliance
Ditayangkan         : TVB - Hong Kong
Pemeran               : Ruco Chan, Nancy Wu, Joel Chan, Elaine Yiu, Kwok Fung, Elena Kong
Tanggal tayang     : 7 Agustus 2017 - sekarang
Total Episode        : 28

Jazz Boon adalah Produser Hong Kong yang cukup disegani saat ini. Meski sudah berkiprah di dunia serial televisi Hong Kong sejak tahun 1995, tapi namanya baru dikenal sejak tahun 2012 ketika serial televisi yang diproduseri sekaligus disutradarainya - Friendly Fire (法網狙擊 ) - meraih sukses luar biasa. Sejak itu, hampir semua serial televisi yang diproduserinya pasti meraih sukses yang luar biasa.

Prestasi paling gemilangnya adalah saat serial televisi Line Walker (使徒行者) yang dirilis tahun 2014 meraih sukses yang luar biasa. Dalam serial itu, Jazz Boon berperan sebagai Produser dan Sutradara. Serial bergenre thriller-eksyen itu tidak saja sukses dalam perolehan rating (rata-rata episode ditonton lebih dari 2 juta penonton Hong Kong), tetapi juga meraih banyak penghargaan di ajang TVB Anniversary, dan membuat serial Line Walker menjadi Serial Televisi Terfavorit tahun 2014.

Jazz Boon mengulang kesuksesannya di tahun 2016, saat memproduseri sekaligus menyutradai serial televisi A Fist Within Four Walls (城寨英雄 ). Serial bergenre beladiri-modern itu juga berhasil memikat banyak penonton (rata-rata 2 juta penonton setiap episodenya) sekaligus menggondol berbagai penghargaan. Bahkan A Fist Within Four Walls didapuk menjadi Serial Drama Paling Favorit tahun 2016. Tidak hanya itu, berkat serial itu, nama aktor Ruco Chan dan aktris Nancy Wu - yang menjadi pemeran utama serial tersebut - langsung melesat menjadi aktor papan atas Hong Kong.

Sebelumnya, Ruco Chan bukanlah aktor yang diperhitungkan di Hong Kong. Meski sudah berkiprah cukup lama di dunia film, namun hampir semua serial televisi yang diperani Ruco Chan kurang sukses. Sejak kesuksesan serial televisi A Fist Within Four Walls, Ruco Chan menjadi idola penonton Hong Kong dan banyak mendapat kesempatan untuk bermain di banyak serial televisi produksi TVB.

Nah, baru-baru ini - tepatnya tanggal 7 Agustus 2017 kemarin - Jazz Boon kembali memproduseri sekaligus menyutradarai serial televisi terbaru TVB berjudul The Unholy Alliance. Serial bergenre thriller-eksyen ini terbilang sangat seru dan kini sedang menjadi serial yang paling ditunggu-tunggu oleh penonton Hong Kong.

Seperti ingin mengulang sukses serial A Fist Within Four Walls, Jazz Boon mengajak aktor Ruco Chan dan aktris Nancy Wu untuk berpasangan kembali di serial televisi The Unholy Alliance. 

The Unholy Alliance merupakan serial impian Jazz Boon, di mana dia sudah lama sekali ingin membuat serial televisi eksyen modern yang menampilkan berbagai adegan beladiri. Jazz Boon mengemas serial ini dengan gaya cerita ala Mission : Impossible, disertai banyak adegan perkelahian berbagai aliran, seperti MMA, Brazilian Jiu-Jitsu, Krav Maga, dan Kung fu. Tidak ketinggalan, serial ini juga sarap dengan adegan tembak-tembakan seru, aksi kejar-kejaran, hingga ledakan (dan penghancuran mobil-mobil mewah).

Secara garis besar, serial ini mengisahkan tentang seorang pengusaha wanita Hong Kong bernama Ling Hung (Nina Paw) yang terkenal sebagai pebisnis yang menguasai sindikasi internasional terbesar di dunia. Karena cara kepemimpinannya yang sangat otoriter, banyak orang yang tidak suka padanya sehingga berusaha menjatuhkan, bahkan membunuh dirinya.

Menyadari ancaman yang dihadapinya, Ling Hung kemudian menitipkan anaknya yang masih bayi ke Sahabat - sekaligus mantan Anak Buah Kepercayaannya - yang tinggal di Taiwan. Sementara itu, dia kemudian mengadopsi anak angkat bernama Ling Tsin Yau untuk melindungi dirinya.

Bertahun-tahun kemudian, anak biologis Ling Hung - bernama Ko Tsz Kit (Ruco Chan) - telah tumbuh dewasa dan menjadi Pelatih Surfing di Taiwan. Orang yang mengadopsi dirinya - Bibi Mei - adalah pengusaha sebuah hotel kecil yang terletak tidak jauh dari pantai.

Belakangan, para musuh mengetahui keberadaan anak kandung Ling Hung, dan mereka pun pergi ke Taiwan untuk membunuhnya. Ling Hung menyadari hal itu, sehingga mengutus orang kepercayaannya - Naka Yuen Ching Yan (Nancy Wu) - untuk melindungi Ko Tsz Kit.

Dalam sebuah penyerbuan, Bibi Mei tewas terbunuh. Beruntung Naka berhasil menyelamatkan Ko Tsz Kit dan memberitahu jatidiri Tsz Kit yang sebenarnya. Mengetahui hal itu, Tsz Kit memutuskan untuk ke Hong Kong untuk menemui ibu kandungnya. Kehadiran Tsz Kit di Hong Kong menimbulkan suasana yang tidak nyaman, terutama bagi Kent Ling Tsin Yau yang merasa disaingi oleh anak kandung Ling Hung. Belum lagi para musuh Ling Hung telah mengetahui jati-diri anak kandung Ling Hung, sehingga mereka tidak segan-segan lagi untuk menghabisi Ling Hung dan keluarganya.

Melihat kondisi itu, Naka kemudian melatih Tsz Kit untuk menjadi jagoan yang handal agar bisa melindungi diri sendiri serta ibunya. Mereka berdua pun kemudian menjadi pasangan mematikan yang sangat ditakuti oleh musuh-musuh Ling Hung.

Pada saat artikel ini dibuat, serial The Unholy Alliance masih tayang di TVB - Hong Kong, dan sejauh ini meraih rating yang cukup baik. Selain ceritanya yang sangat menarik, aksi seru berupa tembak-tembakan dan koreografi perkelahian yang seru, menjadi alasan serial ini sangat digemari di Hong Kong.



DO YOU KNOW? 
Selain Ruco Chan dan Nancy Wu, aktor lain dari serial A Fist Within Four Walls yang juga diajak bermain di serial The Unholy Alliance adalah Oscar Leung (梁烈唯 - Liang Li Wei) . Pria kelahiran 26 Maret 1979 ini adalah aktor muda yang cukup sering bermain di serial televisi TVB. Memulai karirnya di dunia peran sejak tahun 2004 - dengan memerani serial Shine on You (青出於藍) -  Oscar kemudian banyak dipercaya untuk berperan dalam berbagai serial televisi TVB. Dalam kehidupan nyata, Oscar Leung adalah keponakan dari aktor senior Hong Kong, Bryan Leung (梁家仁 - Liang Jia Ren).

Oscar Leung
Awalnya, Jazz Boon juga mengajak aktris Grace Wong dan Benjamin Yuen untuk bergabung dalam serial The Unholy Alliance. Kedua artis ini juga mendukung serial televisi A Fist Within Four Walls. Sayangnya, kedua artis itu menolak karena bentrok dengan jadwal shooting mereka yang lain.
Phillip Kwok
Koreografi perkelahian serial The Unholy Alliance diserahkan kepada Phillip Kwok, yang sebelumnya menjadi koreografer perkelahian untuk serial televisi A Fist Within Four Walls. Sebagai informasi, Phillip Kwok (Kuo Chui) sendiri adalah aktor senior yang juga terkenal sebagai stunt-man dan koreografer perkelahian yang handal. Di tahun 1970an, Kwok dikenal sebagai aktor laga yang sangat sering bermain di film-film laga produksi Shaw Brothers. Film yang mengangkat namanya menjadi Aktor Papan Atas Hong Kong adalah film Five Deadly Venoms (1978), di mana dalam film tersebut dia berperan sebagai He Yuan Xin alias Si Racun Keempat (Kadal). Berkat film inilah, Kwok bersama 4 orang pemeran lain di film tersebut (Lo Mang, Wei Pei, Lu Feng, dan Chiang Sheng) dikenal publik dengan julukan Venom Mob. Setiap film yang mereka perani pasti menjadi film box-office.




Recommended Movie - Space Squad (スペース・スクワッド ) - Bagian 1


Judul Film             : Space Squad
Sutradara               : Koichi Sakamoto
Pemeran                 : Yuma Ishigaki, Ryuji Sainei, Tsuyoshi Hayashi, Yousuke Itou
Tanggal tayang      :  19 Juni 2017 dan 9 Agustus 2017

Sejak "dihidupkan kembali" tahun 2012, Space Sheriff Gaban (Uchuu Keiji Gavan) telah berhasil meraih kesuksesannya kembali di abad 21 ini. Karakter tokusatsu yang pernah menjadi super hero kebanggaan anak-anak di era 1980an ini kini mendapatkan penggemar barunya di masa kini.

Setelah sukses tampil di 3 film layar lebar, kali ini Gaban muncul kembali di dwilogi film V-Cinema (Video Cinema / Direct to Video) berjudul Space Squad. Di V-Cinema ini, Gavan dipertemukan dengan kelompok super sentai Tokusou Sentai Dekaranger, atau dikenal juga dengan sebutan Special Police Dekaranger (SPD). Dekaranger adalah salah satu pahlawan super-sentai yang sangat populer di awal tahun 2000an karena menampilkan cerita super-sentai yang sangat berbeda dari biasanya. Selain sukses di Jepang, Dekaranger juga sukses di dunia, sehingga dibuat serian versi Hollywood-nya berjudul Power Rangers SPD.

Space Squad dirilis oleh Toei Company dalam bentuk DVD dan BluRay. Seri pertama - berjudul Space Squad : Gavan vs Dekaranger (スペース・スクワッド ギャバンVSデカレンジャー) - dirilis tanggal 19 Juli 2017, sedangkan seri berikutnya  - berjudul Girls in Trouble : Space Squad Episode Zero (ガールズ・イン・トラブル スペース・スクワッド) - dirilis tanggal 9 Agustus 2017. 

Space Squad : Gavan vs Dekaranger mengisahkan Geki Jumonji (Yuma Ishigaki) - Space Sheriff Gavan Generasi Masa Kini - dan Shelly (Suzuka Morita) - Rekan Sekerja Gavan - menemukan Kelompok Kriminal Antariksa Genmaku berencana melakukan tindakan kriminal. Karena itu, ketika menemukan kelompok itu sedang melakukan transaksi, Geki dan Shelly berusaha menghentikan rencana jahat Genmaku.

Rupanya transaksi itu adalah jebakan. Mad Gallant - musuh Space Sheriff Janperson - yang ingin menculik Shelly. Dalam pertarungan melawan Mad Gallant, Geki / Gavan nyaris tewas. Untungnya dia kemudian diselamatkan oleh  Fire Squad, yang tidak lain adalah bagian dari kelompok Dekaranger. Sayangnya, Shelly berhasil diculik Mad Gallant.

Geki - yang mengira Shelly tewas dibunuh Mad Gallant - berusaha mencari keberadaan musuhnya tersebut. Penyidikan Geki mengarah pada sebuah perusahaan bernama "Smile and Gentleness" yang disinyalir memiliki keterkaitan dengan Organisasi Genmaku. Dugaan Geki ternyata benar, karena Genmaku telah menyusupkan orang-orangnya di dalam perusahaan tersebut, termasuk Benikiba (Mikie Hara), mantan Space Sheriff yang memiliki ilmu ninja.

Selain itu, Lars (Hiromi Sakimoto) - Sang Direktur "Smile and Gentleness" - akhirnya diketahui adalah identitas asli dari Mad Gallant. Geki / Gavan bertarung kembali dengan Mad Gallant. Namun Gavan kembali kalah. Bahkan pedang Laser Blade milik Gavan patah. Beruntung muncullah Ichijoji Retsu (Kenji Ohba) - Space Sheriff Gavan Generasi Pertama - yang menyelamatkan Geki dan memberikan Pedang Laser Blade yang lebih kuat padanya.

Dengan senjata barunya, Geki berhasil mengalahkan Mad Gallant dan menyelamatkan Shelly.

Di akhir cerita, Geki ditujuk oleh Atasannya - Sophie (Ryoko Yuui) - untuk menjadi Pemimpin Space Squad, sebuah kelompok yang terdiri dari gabungan Space Sheriff dan Super Sentai yang bertugas menjaga kedamaian galaksi dan mengalahkan para kriminal ruang angkasa. Sebagai Pemimpin, Geki dapat memilih siapa saja anggota Space Sheriff dan Super Sentai untuk diajaknya bekerja sama memerangi kejahatan.

Sementara itu, Girls in Trouble : Space Squad Episode Zero merupakan prekuel dari Gavan vs Dekaranger.  Mengambil setting beberapa hari sebelum kejadian di seri sebelumnya, dikisahkan Lady Hellvira (Michie Tomizawa) adalah monster yang melakukan kekacauan di bumi dan menawan Sophie (Ryoko Yuui), Pemimpin Space Sheriff. Untuk menyelamatkan Sophie, maka Space Sheriff Federation mendatangkan 10 orang Polisi Wanita Terkuat di Galaksi. Tiga di antaranya adalah
 Marika Reimon / Jasmine / Deka Yellow (Ayumi Kinoshita), Koume Kodou / Umeko / Deka Pink (Mika Kikuchi), dan Shelly (Suzuka Morita).

Dari semua polisi tersebut, terpilihlah 3 orang Polisi Wanita Terkuat : Shelly, Tammy (Mayu Kawamoto), dan Maki (Minami Tsukui). Ketiga polisi ini kemudian diberangkatkan ke bumi untuk menyelamatkan Sophie.

Namun kemudian Jasmine dan Umeko menyadari ada yang salah pada Maki. Dari penyidikan mereka, Maki ternyata sudah tewas dibunuh oleh Benikiba. Dan Benikiba menyamar sebagai Maki untuk membunuh Sophie. Beruntung Jasmine dan Umeko datang dan menyelamatkan Sophie.


Cerita apa saja di balik pembuatan V-Cinema Space Squad? Siapakah sebenarnya Space Sheriff Gavan dan Tokusou Sentai Dekaranger (Special Police Dekaranger)? Nantikan ulasan lengkapnya di Bagian 2 dari Space Squad...


Recommended Korean Drama - The King in Love (왕은 사랑한다)



Judul Drama        : The King in Love
Ditayangkan        : MBC
Pemeran               : Im Si Wan, Im Yoon Ah, Hong Jong Hyun
Tanggal tayang    : 17 Juli - 19 September 2017
Total episode        : 40 (35 menit / episode)

Sebuah drama historikal Korea baru-baru ini tayang di jaringan televisi MBC. Kisahnya merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Kim Yi Ryung yang diterbitkan tanggal 19 Agustus 2011 (Penerbit : Paranmedia) dan menjadi salah satu novel drama terlaris di masa itu.

Serial ini mengambil latar di masa Dinasti Goryeo (918 - 1392), di mana pada masa itu hiduplah seorang Pangeran bernama Wang Won (Im Si Wan) yang sangat berambisi untuk menjadi Penguasa Kerajaan. Dia memiliki seorang sahabat bermainnya sejak kecil bernama Wang Rin (Hong Jong Hyun), yang sangat setia dan mendukung rencananya. Wang Rin menjadi pelindung Wang Won dan selalu berjuang untuk mewujudkan impian sahabatnya tersebut.

Satu ketika, mereka berkenalan dengan Eun San (Im Yoon Ah), gadis cantik yang merupakan anak dari sebuah keluarga kaya di negara tersebut. Eun San dengan cepat diterima dan menjadi sahabat Wang Won serta Wang Rin. Dari sekedar bersahabat, ternyata muncul rasa suka di hati Wang Won dan Wang Rin pada Eun San. Keduanya diam-diam mencintai gadis cantik itu. Akankah persahabatan Wang Won dan Wang Rin akan tetap bertahan di saat mereka berdua bersaing merebut hati Eun San?



ABOUT "WANG WON"
Meski kisah The King in Love hanyalah fiktif belaka, namun karakter Wang Won benar-benar ada dalam sejarah Korea Selatan.

Wang Won - yang bergelar Chungseon of Goryeo (고려 충선왕 - Raja Goryeo) - adalah Raja ke-26 dari Dinasti Goryeo di Korea. Dia menjadi penguasa Korea antara tahun 1298 - 1313. Aslinya, Wang Won adalah keturunan Mongol dan memiliki nama Mongol Ijirbuqa (益知禮普花  - yang berarti "Si Kerbau Kecil").  Wang Won adalah anak sulung dari Raja Chungryeol (bergelar Chungyeol of Goryeo) dan ibunya adalah Ratu Jangmok, yang tidak lain adalah anak dari Khubilai Khan, Penguasa Kerajaan Mongolia, di wilayah Tiongkok Utara.

Semasa hidupnya Wang Won adalah Pangeran Kerajaan yang dikenal lebih menyukai kaligrafi dan melukis, ketimbang Politik. Dan meski merupakan keturunan Raja Goryeo, namun dia lebih suka tinggal di Beijing, ibukota Tiongkok.

Wang Won memiliki empat orang istri : Tiga istri Korea dan satu istri dari Tiongkok. Ada pun ketiga istri Korea-nya adalah Putri Jo In Gyu, Putri Hong Mun Gye, dan Putri Seo Won Hu. Sedangkan istri dari Tiongkok bernama Putri Botapsilin, anak dari Gammala dan cucu dari Yesun Temur. Yesun Temur sendiri adalah cucu dari Khubilai Khan.

Meski keturunan dari Raja Mongolia, namun Putri Botapsilin mendapat perlakukan khusus dari Wang Won, dan diangkat sebagai Permaisuri Kerajaan di Goryeo bergelar Maha Ratu Gyeguk (계국대장공주 - The Grand Princess Gyeguk). Dalam sejarah Korea, Putri Botapsilin merupakan keturunan Kerajaan Mongolia kedua yang pernah menjadi Ratu di Kerjaan Korea. Ada pun wanita keturunan Kerajaan Mongolia Pertama yang menjadi Ratu Kerajaan Korea (Goryeo) adalah Ratu Jangmok, yang tidak lain adalah Ibu dari Wang Won.

Recommended TV Series - ZOO (2015 - onward)


Judul TV Seri      : Zoo
Jaringan               : CBS
Pemeran              : James Wolk, Kristen Connolly, Nonso Anozie, Billy Burke
Tanggal tayang   : 30 Juni 2015 - sekarang

Bosan dengan film zombie yang mengejar manusia dan menguasai dunia? Nah, coba tontonan "alternatif" yang lebih seram : Zoo.

Zoo adalah serial televisi yang sudah tayang sejak 2015 silam, dan kini telah menginjak Season Ketiga. Diadaptasi dari novel berjudul sama karya Novelis James Patterson dan Michael Ledwidge, serial ini mengisahkan tentang para binatang di seluruh dunia yang tiba-tiba bertingkah sangat agresif dan mengancam hidup manusia.

Sebuah perusahaan produsen makanan ternak bernama Reiden Global, baru-baru ini merilis sebuah produk makanan hewan yang dengan cepat menjadi makanan ternak yang sangat populer di dunia. Tanpa mereka sadari, kandungan makanan tersebut terkontaminasi pestisida, dan mengubah perilaku para hewan.

Kejadian pertama terjadi di Botswana, ketika sekelompok singa jantan menyerang para turis yang melakukan wisata safari di tempat itu. Sikap agresif kelompok singa jantan tersebut menarik perhatian Zoologis Jackson Oz (James Wolk) karena tidak lazim para singa jantan berburu secara berkelompok. Biasanya perburuan dilakukan singa betina yang dipimpin oleh 1 singa jantan.

Sementara itu di Los Angeles, seorang penjaga kebun binatang Los Angeles Zoo diterkam oleh singa yang sudah dirawatnya sejak kecil. Tindakan sadis singa ini mendapat perhatian dari Jurnalis Jamie Campbell (Kristen Connolly). Sejak awal Campbell sudah curiga kalau tindakan singa tersebut berhubungan dengan pakan hewan yang baru-baru diluncurkan Reiden Global. Sebelumnya dia sudah pernah merilis beberapa tulisan di blog pribadinya yang mengulas tentang kecurigaannya terhadap Reiden Global. Tulisan itu sangat negatif sehingga Campbell mendapat teguran atasannya.

Ketika singa tersebut kabur dari kebun binatang lalu menyerang penduduk sehingga terpaksa ditembak mati polisi, Campbell memutuskan untuk melakukan penyidikan. Dia bertemu dengan Dr. Mitch Morgan (Billy Burke), seorang Patologis yang kemudian mengotopsi singa yang menyerang penduduk tersebut. Dia menemukan adanya perubahan massa otak dan sistem pencernaan pada hewan tersebut.

Sementara itu, di Botswana, Jackson Oz menemukan fakta kalau singa yang menyerangnya tidak saja memiliki insting untuk berburu, tetapi juga menguasai dunia. Bagaimana mungkin hewan memiliki naluri seperti itu?

Dan sebelum Oz, Campbell, dan Morgan menemukan jawabannya, para hewan di seluruh dunia telah berubah agresif dan menyerang manusia. Tujuan mereka jelas : Mendominasi dunia dan menguasai manusia, sama seperti saat mereka dikuasai manusia.

Siapa yang akan menang?



ABOUT "ZOO"
Novel Zoo adalah salah satu novel terlaris New York Times. Dirilis bulan September 2012, novel karya James Patterson dan Michael Ledwidge ini langsung menjadi novel yang sukses luar biasa di Amerika Serikat.

Secara garis besar, novel ini mengisahkan tentang perubahan perilaku para hewan di dunia dan mengancam eksistensi manusia. Karakter utama dalam novel ini adalah Jackson Oz, seorang Ekologis dan Biologis, yang menemukan serangkaian data tentang perubahan perilaku hewan tersebut. Namun datanya tidak pernah digubris oleh para ahli.

Belakangan apa yang ditemukannya menjadi kenyataan. Setelah kekasihnya tewas dibunuh dan dimakan oleh simpanse peliharaannya, dunia dikejutkan dengan perlawanan yang dilakukan para binatang terhadap manusia. Dalam 5 tahun, hewan berhasil menguasai dunia, dan manusia terjebak dan bersembunyi di bunker. Presiden Amerika - dengan bantuan Jackson Oz - kemudian mencari cara untuk melakukan perlawanan terhadap para hewan, sekaligus mencari penyebab perubahan perilaku hewan tersebut.

Novel ini banyak sekali mengangkat konsep struktur kimia yang disinyalir mampu mengubah perilaku mahluk hidup. Selain produk obat-obatan, kondisi iklim dan radiasi (terutama radiasi sinyal ponsel), diyakini sebagai penyebab perubahan perilaku mahluk hidup masa kini yang jauh lebih agresif.

Menjawab kesuksesan novel dan serial televisi Zoo, maka pada tanggal 7 Juni 2016, James Patterson - yang bekerja sama dengan Max DiLallo - merilis sekuel berjudul Zoo 2. Berbeda dengan Zoo, maka Zoo 2 merupakan cerita pendek. Jika pada novel Zoo dikisahkan hewan mengalami perubahan perilaku akibat kontaminasi pestisida, maka di Zoo 2, dikisahkan manusia "terinfeksi" dan mengalami perubahan perilaku. Perubahan ini menjadi awal dari evolusi manusia selanjutnya.


Recommended Korean Drama - CRIMINAL MINDS (크리미널 마인드)




Judul Serial               : Criminal Minds
Jaringan Televisi       : tvN
Pemeran                    : Lee Joon Ki, Moon Chae Won, Son Hyun Joo
Total Episode            : 20
Tanggal tayang          : 26 Juli - 28 September 2017

Sejak minggu lalu, Korea Selatan diramaikan dengan sebuah serial televisi super-keren berjudul Criminal Minds. Jika Anda juga sering menonton serial televisi Hollywood, sepertinya sudah dapat menduga kalau serial ini ada hubungannya dengan serial televisi Criminal Minds yang masih tayang di jaringan televisi Negara Paman Sam tersebut.

Yep... memang benar. Serial televisi Korea Criminal Minds ini merupakan remake dari dari serial televisi berjudul sama tersebut. Berbeda dengan serial televisi Hollywood - di mana setiap episode teridiri dari cerita yang berdiri sendiri - maka dalam versi Korea ini setiap episode memiliki keterkaitan cerita satu dengan yang lain, sehingga tidak mungkin ditonton secara terpisah. Terlebih lagi di akhir setiap episode selalu dibuat menggantung, sehingga menimbulkan penasaran penonton untuk menunggu episode selanjutnya.

Criminal Minds mengisahkan tentang sekelompok tim investigasi khusus yang merupakan bagian dari Divisi Kepolisian Korea Selatan National Criminal Investigation (NCI). Kelompok ini merupakan tim yang bertugas mempelajari perilaku para kriminal agar dapat mengetahui karakter dan metode kejahatan yang dilakukannya. Dengan demikian, kepolisian mampu mendeteksi gerak-gerik sang pelaku dan mencegahnya melakukan tindak-kejahatan lagi.

Secara umum, serial Criminal Minds terbilang cukup seru dan menegangkan. Jadi, daripada diceritain alurnya, mungkin lebih baik Anda menontonnya sendiri ya...



ABOUT : CRIMINAL MINDS
Seperti yang saya tulis di atas, serial Korea Criminal Minds merupakan remake dari salah satu serial televisi Hollywood paling populer saat ini berjudul Criminal Minds.  Serial tersebut merupakan kreasi Jeff Davis dan pertama kali tayang tanggal 22 September 2005 di Jaringan Televisi CBS.

Criminal Minds mengangkat cerita sebuah Tim Penyidik bernama Behavioral Analysis Unit (BAU) yang merupakan bagian dari NCAVC (National Center of the Analysis of Violent Crime (NCAVC) dan merupakan salah satu divisi dari FBI (Federal Bureau of Investigation).

Tim BAU adalah tim khusus yang menggunakan berbagai ilmu dan pengetahuan perilaku (Behavioral Science) dalam mengungkap sebuah kasus kejahatan. Lewat teknik tersebut, mereka dapat mengetahui gerak-gerik dan rencana pelaku kriminal, sehingga mampu mencegah tindakan kejahatan berikutnya yang akan dilakukan sang pelaku.

Sejak pertama kali ditayangkan hingga hari ini, serial Criminal Minds menjadi salah satu serial televisi paling populer di dunia, bersaing ketat dengan serial NCIS. Saat ini, serial Criminal Minds telah tayang sebanyak 316 episode yang terbagi dalam 13 Season.

Selain Criminal Minds, CBS juga merilis spin-off serial tersebut, yaitu Criminal Minds : Suspect Behavior (ditayangkan 16 Februari -6 September 2011) dan Criminal Minds : Beyond Borders (ditayangkan sejak 16 Maret 2016 - hari ini).

Sayangnya, serial Criminal Minds : Suspect Behavior kurang mendapatkan respon yang positif dari penonton, sehingga harus berakhir setelah tayang 8 episode.

Sedangkan Criminal Minds : Beyond Borders mendapatkan respon yang sangat positif, sehingga kini masih tayang dan telah masuk Season Kedua.