Puji Syukur kepada Allah SWT yang sampai saat ini masih memberikan saya nikmat hidup, rizki dan petunjuk hidup agar selalu berada di jalan-Nya. Karena Engkau-lah cinta tertinggi dalam hidupku.
Terimakasih kepada baginda Rasulullah, Muhammad SAW, karena perantara beliau-lah agama yang Allah ridhoi yakni Islam disempurnakan, sehingga memotivasi saya untuk mengikuti dan menauladani sifat2 beliau.
Terimakasih untuk “babeh” dan “mom”, yang sangat teramat sabar mengurus saya, dimana cinta dan kasih sayangnya tidak mungkin bisa terbalaskan walaupun “nyawa” menjadi taruhannya, yang selalu sabar untuk menasehati saya disaat saya salah meskipun sikap saya selalu “acuh tak acuh” saya sadar ini salah maka berikanlah maaf beribu maaf, yang selalu “banting tulang” untuk menghidupi keluarga dan anak-anaknya, yang memberikan kebebasan kepada saya untuk berapresiasi dalam hal positif walaupun sering kali saya mengalami kegagalan dalam hidup.
Terimakasih untuk adikku “pendek”, walaupun sering kali kita berantem, tapi dengan adanya adikku “pendek” membuat saya ‘emosi’ untuk menjadi pribadi yang patut dicontoh oleh saudara kandungnya.
Toni Suliyatna, orang yang pertama kali saya anggap sebagai sahabat yang takkan pernah tergantikan. Masa-masa kecil yang ‘gokil’ yang pernah kita lakukan, mulai dari TK, SD, dan SMP. Sewaktu TK kita pernah pulang berdua tanpa di jemput orang tua kita, karena waktu itu orang tua kita belum sampai untuk jemput kita, padahal jarak yang kita tempuh kurang-lebih 2km dengan disamping ruas jalan yang ramai akan mobil dan motor, tapi kita tetap nekat untuk pulang dan buru2 sampai dirumah. Sewaktu SD kita pernah bikin ‘Gank’ The Djie se7en yang artinya 7 anak dari kota/provinsi berawal huruf “J” (Jakarta, Jawa-Barat, Jawa-Tengah dll). Dan terakhir sewaktu SMP, kita pernah nongkrong bareng di “Arima Jaya” sekarang menjadi “Alfa Mart”.
Dwi Indriani, adalah cinta monyet saya sewaktu SD. Begitu lugunya saya waktu itu mau mengikuti yang dia mau mulai dari beliin makanan, main kerumahnya, bercanda bareng, ngambek2an, kejar2an dll. Sewaktu ‘random’ tempat duduk, saya senang sekali bisa duduk bareng dengan dia dan Fifi – Rizki Aisyiah Novarifianty (anak baru pindahan dari SDN 06) 1 cowok di apit 2 bidadari.. heheheh ^o^. Saya sering sekali telpon2 kerumahnya (karena pada zaman saya Handphone kurang dipopulerkan dan harganya mahal) main kerumahnya (sehabis pulang les dari rumah Pak Sumardi). Ternyata cinta monyet saya bertepuk sebelah tangan (hiks..hiks..hiks.. *sambil nangis*) dan itulah pertama kali saya kenal cinta dan pertama kali juga di tolak wanita.. hehehehe.
Atikah, ini lah wanita pertama dalam kehidupan percintaan saya, lewat wanita berdarah sunda ini-lah saya termotivasi untuk terus belajar hingga akhirnya saya lulus SMP (sebelumnya saya di judge tidak akan lulus oleh guru saya) semakin saya dekati *pdkt* semakin saya menaruh harapan pada nya, walaupun saya tahu kalau dia tidak 100% nerima saya sebagai cowoknya mungkin karena kasihan kali yaa dengan saya (hiks.. hiks.. hiks..), tapi tak apalah walaupun begitu saya harus bisa membuat dia lebih cinta kepada saya. Kurang lebih 6 bulan kita jadian, dimulai pada awal semester 2 kelas 3 SMP sampai akhirnya kita ‘bercerai’ saat kita duduk di Sekolah Menengah, saya di SMA Sejahtera 1 Depok dan dia di SMK Citra Negara Depok.. Jujur sampai saat ini saya masih kangen dengan dia, “Chiko” itulah sebutan sayang saya ke dia – “Upie” sebutan sayang dia ke saya.. hehehehe Terimakasih yah Chiko sudah mengenalkan saya tentang arti cinta dan terimakasih juga sudah bantuin aku buat celana untuk tugas tata busana, sampai sekarang celana itu masih saya simpan baik2.
Terimakasih kepada wanita2 yang pernah mewarnai hidup saya, baik yang sudah menjadi “pacar” maupun hanya “angan2”, kalian terlalu spesial sehingga saya tidak bisa “mengimbangi” kalian dan memutuskan untuk mundur, maaf untuk kalian yang pernah tersakiti oleh saya baik yang di sengaja maupun tidak di sengaja. Dengan adanya kalian, saya jadi tahu arti cinta dan arti kehidupan.
Coming Soon ..