Showing posts with label china. Show all posts
Showing posts with label china. Show all posts

Recommended Movie - DETECTIVE CHINATOWN 2 (唐人街探案 2 )




Judul Film    : Detectie Chinatown 2
Sutradara      : Cheng Si Cheng
Pemeran       : Wang Bao Qiang, Liu Hao Ran, Xiao Yang, Natasha Liu Bordizzo
Tanggal tayang : 16 Februari 2018

Bulan Februari 2018 kemarin, film Detective Chinatown 2 mengejutkan para moviegoers dunia karena berhasil meraih keuntugnan finansial yang luar biasa dalam waktu singkat dan menjadi film produksi Tiongkok pertama tahun ini  yang berhasil duduk di 10 Besar Film terlaris di Dunia. Film ini merupakan sekuel dari film Detective Chinatown (2015) yang juga sukses di Tiongkok, dengan mengantongi keuntungan finansial sebesar US$ 126 juta. Sekuelnya sendiri meraup keuntungan sebesar US$ 446 juta, melewati keuntungan film pertamanya.

Sekuel ini masih diperani pemeran yang sama, di mana kali ini ceritanya mengisahkan petualangan Detektif Tang Ren (Wang Bao Qiang) dan Qing Feng (Liu Hao Ran) yang kali ini dimintai bantuan Paman Qi (Kenneth Tsang), seorang pemimpin triad terhormat di Chinatown New York, untuk mencari anaknya yang sudah beberapa hari menghilang. Penyidikan kedua detektif itu justru menemukan kalau sang anak ternyata telah tewas.

Kematian anak Paman Qi memicu ketengangan dan kecurigan antar triad. Agar kasus ini tidak berkembang lebih besar, Detektif Tang dan Qing pun turun tangan lebih dalam lagi untuk mengungkap pelaku pembunuhan tersebut. Dalam menjalankan misinya, mereka mendapat bantuan dari interpol internasional.


Film ini mengusung kisah misteri yang ditampilkan dengan gaya super-kocak, membuat penonton tidak tegang, namun sangat menikmati film tersebut sebagai tontonan komedi yang menghibur.



ABOUT "DETECTIVE CHINATOWN"
Film Detective Chinatown merupakan film produksi Tiongkok yang menjadi fenomena tersendiri. Dirilis pertama kali tanggal 31 Desember 2015, film ini mengisahkan tentang seorang seorang pria bernama Qin Feng (Liu Hao Ran) yang ingin bersekolah di Sekolah Kepolisian. Sayang, karena tabiatnya yang buruk dan pemalas, Qin Feng tidak diterima di sekolah tersebut. Dia kemudian berlibur ke Bangkok, menemui Pamannya yang dijuluki sebagai "Detektif Nomer 1 di Chinatown Bangkok".

Meski berjuluk demikian, yang mengejutkan Qin Feng adalah sang paman - Tang Ren (Wang Bao Qiang)  - sangat jauh dari apa yang didengarnya. Dia tidak saja pemalas, tetapi juga penipu, dan tidak punya kemampuan apapun. Bahkan selalu dicela oleh Sersan Kon Tai (Xiao Yang) dari Kepolisian setempat Bangkok.

Dalam sebuah kasus perampokan emas yang mengakibatkan kematian seorang pelakunya, duo Tang Ren -  Qing Feng ditantang oleh Sersan Kon Tai untuk berlomba dengan Kepolisian Thailand mengungkap kasus tersebut. Siapapun yang memenangi perlombaan itu akan mendapat promosi menjadi Kepala Deputi Kepolisian Thailand.

Dengan gaya penyidikan dan teknik pengumpulan informasi yang tidak lazim dan nyeleneh, Tang Ren dan Qing Feng berhasil mengungkap kasus itu terlebih dahulu.

Film kocak ini mendapat respon yang positif dari para penonton Tiongkok, di mana film yang dibuat dengan biaya US$ 15 juta berhasil meraup keuntungan US$ 126 juta. Film ini berhasil duduk di peringkat kesembilan Film Terlaris di Tiongkok tahun 2015.

Hasil film ini terpecahkan oleh sekuelnya - Detective Chinatown 2 - yang dirilis 16 Febrauri 2018 silam, di mana film tersebut berhasil meraup keuntungan US$ 446 juta, dan menempatkannya di peringkat pertama Film Terlaris di Tiongkok dan peringkat kedua Film Terlaris Dunia.

Dengan hasil demikian, maka sudah ada lampu hijau untuk proses pembuatan sekuel berikutnya dari film ini.

Recommended Movie - THE VILLAINESS (2017)



Judul Film               : The Villainess
Sutradara                 : Jung Byung Gil
Pemeran                  : Kim Ok Bin, Shin Ha Kyun, Sung Joon, Kim Seo Hyung
Tanggal tayang       : 8 Juni 2017

Dua kata yang bisa saya katakan untuk film ini : LUAR BIASA.

Film ini diawali dengan adegan pertarungan yang tidak biasa, di mana Penonton dibuat seolah-olah mengalami sendiri perkelahian berdarah melawan begitu banyak orang yang menyerang dari berbagai arah dan dengan berbagai senjata. Mulai dari pistol, handgun, pisau, piring, tongkat, samurai, hingga tangan kosong. Pertarungan ini dibuat dengan durasi yang lumayan panjang, tanpa putus, dan sangat cepat, sehingga tidak terasa membosankan.

Tidak heran jika film ini mendapatkan aplus standing ovation (tepuk tangan sambil berdiri) dari Penonton selama 10 menit saat ditayangkan di Cannes Film Festival.

Film ini pun meraih kesuksesan yang luar biasa saat ditayangkan di berbagai negara di luar Korea Selatan, dan menjadikannya salah satu film box-office dunia yang sangat populer saat ini.

Meski menampilkan banyak adegan perkelahian seru, alur cerita film ini sebenarnya tidak terlalu spesial.

Alkisah Sook Hee (Kim Ok Bin) adalah seorang gadis yatim piatu yang telah dilatih menjadi Pembunuh Bayaran sejak berusia masih sangat belia. Di bawah didikan seorang mantan pembunuh bayaran dari China, Sook Hee - tinggal di Desa Yan Bian, China - tumbuh menjadi seorang pembunuh kejam yang sangat hebat dengan kemampuan bela diri yang sangat mengerikan. Bahkan beberapa kali dia mendapat tugas untuk menghabisi orang, dan dia melakukan tugasnya dengan sangat baik, sempurna, dan bersih.

Setelah mentornya meninggal, Sook Hee memutuskan untuk kembali ke Korea Selatan dan melamar kerja sebagai Pegawai Negeri. Dia pun diterima kerja dan menikmati kehidupan barunya yang sangat damai.

Namun kehidupannya tidak bertahan lama, karena muncul orang-orang yang mencurigai masa lalunya, kemudian berusaha untuk menghabisinya. Mengetahui nyawanya terancam, Sook Hee akhirnya kembali lagi ke kehidupan masa lalunya.

Banyak penonton yang membandingkan film ini dengan film La Femme Nikita (1990) hasil besutan Sutradara Luc Besson, karena kedua film ini memiliki kesamaan cerita yang nyaris mirip. Keunggulan film The Villainess terletak pada teknik sinematografinya yang sangat menarik dan berhasil membawa penonton merasakan sensasi seperti seorang pembunuh yang sedang melakukan pembantaian.

Namun jika Anda penggemar film dengan alur cerita yang intens dan dituturkan dengan alur yang menarik, sepertinya Anda akan lebih suka La Femme Nikita. Meski film La Femme Nikita kurang seru dibandingkan The Villainess (mengingat teknik sinematografi era 1990-an belum secanggih seperti sekarang), namun La Femme Nikita punya keunggulan dari segi cerita yang lebih enak untuk diikuti. The Villainess terbilang lamban, terlalu bertele-tele, dan terlalu banyak adegan maju-mundur yang membingungkan.

Sebenarnya tidak terlalu mudah memahami alur cerita The Villaines. Tapi jika Anda adalah tipe orang yang hanya senang melihat adegan perkelahian yang mendebarkan dan berdarah-darah, maka The Villaines sangat cocok untuk Anda. Jadi... selama menonton : Jangan pikirkan alur cerita. Yang penting nikmati saja keseruan pertarungannya.


Recommended Movie - WU KONG (悟空传 )


Judul Film            : Wu Kong
Sutradara              : Derek Kwok
Pemeran                : Eddie Pang, Ni Ni, Shawn Yue, Oho Ou, Zheng Shuang
Tanggal tayang     : 17 Juli 2017

Kisah Kera Sakti Sun Wu Kong adalah kisah yang sangat legendaris yang telah ratusan kali diadaptasi, baik dalam bentuk komik, drama panggung, film layar lebar, hingga serial televisi. Kisah Sun Wu Kong yang ditulis di Kitab Journey To The West (西游记 - Xi You Chi; Perjalanan Ke Barat) tidak saja populer di Tanah Tiongkok, tetapi juga di kawasan Asia, tetapi juga Amerika Serikat, Eropa, dan Australia.

Dengan berjalannya waktu, Kisah Sun Wu Kong mengalami perubahan yang cukup signifikan, khususnya saat Stephen Chow merilis dwilogi film A Chinese Odyssey (1995). Alih-alih mengisahkan petualangan Sun Wu Gong bersama Gurunya (Thang Sam Chong) dan dua orang Saudara Seperguruannya (Ju Ba Cie dan Wu Jing), film A Chinese Odyssey justru menceritakan kisah cinta Sun Wu Kong. Cerita "nyeleneh" ini di luar dugaan sukses luar biasa. Hingga hari ini, kisah cinta Sun Wu Kong menjadi cerita yang unik dan banyak diadaptasi oleh para sutradara film Hong Kong.

Dan adaptasi terbaru dari kisah cinta Sun Wu Kong adalah film berjudul Wu Kong. Film ini merupakan adaptasi dari novel internet berjudul The Legend of Wu Kong yang ditulis oleh Jin He Zai.

Film ini mengambil setting 500 tahun sebelum Sun Wu Kong membuat Kekacauan di Kerajaan Kahyangan. Alkisah di masa itu, Kahyanan adalah tempat para dewa yang sangat tentram. Tapi suasana tenang Kahyangan berubah ketika seekor Iblis Raksasa mengamuk dan menghancurkan Kahyangan. Terjadilah pertarungan antara para Dewa melawan Raksasa tersebut, di mana para Dewa berhasil menghancurkan Sang Raksasa.

Tubuh Sang Raksasa yang terbuat dari batu hancur berkeping-keping dan jatuh ke bumi. Saat tiba di bumi, sisa tubuh Sang Raksasa menjelma menjadi gunung batu karang bernama Gunung Gao Huo. Di dalam gunung tersebut lahirnya seekor kera berjantung batu. Kera itu hidup bahagia dengan mahluk bumi yang tinggal di sekitar Gunung Gao Huo.

Mengetahui gunung tersebut "melahirkan" seekor kera batu, maka Ratu Kahyangan (Faye Yu) mengerahkan Pasukan Kahyangan untuk menghancurkan Gunung Gao Huo. Dan seketika itu juga, semua mahluk hidup - kecuali Sang Kera Batu - musnah. Mengetahui seluruh sahabatnya ditumpas Ratu Kahyangan, Sang Kera Batu memendam dendam dan berniat membalaskan dendam. Dia kemudian diangkat murid oleh seorang Pendeta Buddha dan diberi nama Sun Wu Kong.

Tiga ratus tahun kemudian, Sun Wu Kong (Eddie Pang) diangkat dan dipekerjakan di Khayangan setelah membuat kekacauan di bumi. Di kahyangan dia berkenalan dengan seorang Pembantu Istana bernama Ah Zi (Ni Ni), yang tidak lain adalah anak dari Ratu Kahyangan, sekaligus adik dari Dewa Mata Elang Er Lang Sheng / Yang Jian (Shawn Yue).

Karena ingin membalaskan dendam pada Ratu Kahyangan, Wu Kong pun bertarung habis-habisan dengan Er Lang dan Juan Lian (Qiao Shan), Pengawal Ratu Kahyangan. Pertarungan tersebut justru membuat mereka jatuh ke Gunung Gao Huo. Di sana, mereka kehilangan kekuatan mereka dan menjadi manusia biasa. Pada saat itulah, Ratu Kahyangan menurunkan Pasukan Kahyangan-nya untuk menghabisi Wu Kong, Er Lang, dan Juan Lian. Ternyata Ratu Kahyangan memang berniat menghabisi Wu Kong karena ingin menguasai Jantung Batu milik Wu Kong. Dengan jantung itu, Ratu dapat mengendalikan takdir hidup seluruh mahluk hidup di muka bumi.

Dalam pertarungan melawan Ratu Kahyangan, Ah Zi tewas. Melihat orang yang dicintainya tewas, Wu Kong berang, dan melakukan pertarungan habis-habisan melawan Ratu Kahyangan. Mungkinkah Wu Kong akan menang?

Film ini dipenuhi banyak sekali adegan emosional yang menguras air mata. Untuk pertama kalinya, Penonton akan menyaksikan Wu Kong yang tidak berdaya dibantai oleh Pengawal Kahyangan. Selain itu, perasaan Penonton pun disiksa dengan "sangat kejam" saat adegan Ah Zi dihabisi Ratu Kahyangan di hadapan Wu Kong. Kedua adegan itu begitu menyayat hati, dan dijamin dapat membuat Penonton menangis terharus.

Biasanya film-film adaptasi Journey To The West ditayangkan di Tahun Baru Imlek. Namun kali ini kondisinya berbeda, di mana film Wu Kong justru ditayangkan di pertengahan tahun, yaitu di tanggal 13 Juli 2017. Meski demikian, animo penonton tetap luar biasa, sehingga film ini meraih box-office dengan perolehan pendapatan hingga US$ 130 juta. Sebuah penghasilan yang luar biasa !!!






Recommended TV Series - ZOO (2015 - onward)


Judul TV Seri      : Zoo
Jaringan               : CBS
Pemeran              : James Wolk, Kristen Connolly, Nonso Anozie, Billy Burke
Tanggal tayang   : 30 Juni 2015 - sekarang

Bosan dengan film zombie yang mengejar manusia dan menguasai dunia? Nah, coba tontonan "alternatif" yang lebih seram : Zoo.

Zoo adalah serial televisi yang sudah tayang sejak 2015 silam, dan kini telah menginjak Season Ketiga. Diadaptasi dari novel berjudul sama karya Novelis James Patterson dan Michael Ledwidge, serial ini mengisahkan tentang para binatang di seluruh dunia yang tiba-tiba bertingkah sangat agresif dan mengancam hidup manusia.

Sebuah perusahaan produsen makanan ternak bernama Reiden Global, baru-baru ini merilis sebuah produk makanan hewan yang dengan cepat menjadi makanan ternak yang sangat populer di dunia. Tanpa mereka sadari, kandungan makanan tersebut terkontaminasi pestisida, dan mengubah perilaku para hewan.

Kejadian pertama terjadi di Botswana, ketika sekelompok singa jantan menyerang para turis yang melakukan wisata safari di tempat itu. Sikap agresif kelompok singa jantan tersebut menarik perhatian Zoologis Jackson Oz (James Wolk) karena tidak lazim para singa jantan berburu secara berkelompok. Biasanya perburuan dilakukan singa betina yang dipimpin oleh 1 singa jantan.

Sementara itu di Los Angeles, seorang penjaga kebun binatang Los Angeles Zoo diterkam oleh singa yang sudah dirawatnya sejak kecil. Tindakan sadis singa ini mendapat perhatian dari Jurnalis Jamie Campbell (Kristen Connolly). Sejak awal Campbell sudah curiga kalau tindakan singa tersebut berhubungan dengan pakan hewan yang baru-baru diluncurkan Reiden Global. Sebelumnya dia sudah pernah merilis beberapa tulisan di blog pribadinya yang mengulas tentang kecurigaannya terhadap Reiden Global. Tulisan itu sangat negatif sehingga Campbell mendapat teguran atasannya.

Ketika singa tersebut kabur dari kebun binatang lalu menyerang penduduk sehingga terpaksa ditembak mati polisi, Campbell memutuskan untuk melakukan penyidikan. Dia bertemu dengan Dr. Mitch Morgan (Billy Burke), seorang Patologis yang kemudian mengotopsi singa yang menyerang penduduk tersebut. Dia menemukan adanya perubahan massa otak dan sistem pencernaan pada hewan tersebut.

Sementara itu, di Botswana, Jackson Oz menemukan fakta kalau singa yang menyerangnya tidak saja memiliki insting untuk berburu, tetapi juga menguasai dunia. Bagaimana mungkin hewan memiliki naluri seperti itu?

Dan sebelum Oz, Campbell, dan Morgan menemukan jawabannya, para hewan di seluruh dunia telah berubah agresif dan menyerang manusia. Tujuan mereka jelas : Mendominasi dunia dan menguasai manusia, sama seperti saat mereka dikuasai manusia.

Siapa yang akan menang?



ABOUT "ZOO"
Novel Zoo adalah salah satu novel terlaris New York Times. Dirilis bulan September 2012, novel karya James Patterson dan Michael Ledwidge ini langsung menjadi novel yang sukses luar biasa di Amerika Serikat.

Secara garis besar, novel ini mengisahkan tentang perubahan perilaku para hewan di dunia dan mengancam eksistensi manusia. Karakter utama dalam novel ini adalah Jackson Oz, seorang Ekologis dan Biologis, yang menemukan serangkaian data tentang perubahan perilaku hewan tersebut. Namun datanya tidak pernah digubris oleh para ahli.

Belakangan apa yang ditemukannya menjadi kenyataan. Setelah kekasihnya tewas dibunuh dan dimakan oleh simpanse peliharaannya, dunia dikejutkan dengan perlawanan yang dilakukan para binatang terhadap manusia. Dalam 5 tahun, hewan berhasil menguasai dunia, dan manusia terjebak dan bersembunyi di bunker. Presiden Amerika - dengan bantuan Jackson Oz - kemudian mencari cara untuk melakukan perlawanan terhadap para hewan, sekaligus mencari penyebab perubahan perilaku hewan tersebut.

Novel ini banyak sekali mengangkat konsep struktur kimia yang disinyalir mampu mengubah perilaku mahluk hidup. Selain produk obat-obatan, kondisi iklim dan radiasi (terutama radiasi sinyal ponsel), diyakini sebagai penyebab perubahan perilaku mahluk hidup masa kini yang jauh lebih agresif.

Menjawab kesuksesan novel dan serial televisi Zoo, maka pada tanggal 7 Juni 2016, James Patterson - yang bekerja sama dengan Max DiLallo - merilis sekuel berjudul Zoo 2. Berbeda dengan Zoo, maka Zoo 2 merupakan cerita pendek. Jika pada novel Zoo dikisahkan hewan mengalami perubahan perilaku akibat kontaminasi pestisida, maka di Zoo 2, dikisahkan manusia "terinfeksi" dan mengalami perubahan perilaku. Perubahan ini menjadi awal dari evolusi manusia selanjutnya.


(Not) Recommended Movie - THE DOOR (惊门 )


Judul Film      : The Door
Sutradara        : Gao Bo
Pemeran          : Wang Zi Zi, Peng Cing Ci, Cheng Yu Mi, Tong Yu
Tanggal rilis    : 2 Juni 2017

Tidak semua film adalah film bagus. Dan tidak semua review haruslah review film yang bagus. Yang jelek juga boleh dong saya review. Nah, kali ini saya akan bahas film - yang menurut saya - merupakan Film Terburuk Sepanjang tahun 2017 (mudah-mudahan ada yang lebih buruk lagi daripada film ini).

Film produksi Tiongkok ini sebenarnya menampilkan cerita yang cukup menarik dan sudah mampu bikin penasaran sejak menit-menit awal :

Tiga tahun silam, sebuah Rumah Produksi Film membuat film horor berjudul The Door dengan setting di sebuah pabrik. Dalam sebuah adegan - yang menampilkan Pemeran Utama film tersebut digantung lalu dibakar - terjadi kesalahan fatal yang mengakibatkan kebakaran besar di pabrik tersebut. Semua orang melarikan diri, tetapi lupa menyelamatkan Pemeran Utama film yang sedang tergantung. Akibatnya sang Pemeran Utama pun tewas dalam kebakaran tersebut.

Sejak kejadian itu - menurut kabar burung - arwah sang Pemeran Utama gentayangan di dalam pabrik dan menuntut balas siapa saja yang ada di pabrik tersebut. Karena kuatir menjadi korban dari arwah tersebut, maka para pekerja tidak berani bekerja di pabrik itu lagi. Alhasil, pabrik pun tutup beberapa hari setelah kejadian tersebut.

Tiga tahun kemudian, Rumah Produksi yang dulu memproduksi The Door berniat menuntaskan film tersebut. Selain karena tanggung jawab moral terhadap publik (lantaran film tersebut telah dipublikasikan cukup gencar), Rumah Produksi berharap dengan penuntasan shooting film The Door, maka Arwah sang Pemeran Utama dapat tenang dan tidak mengganggu orang lagi.

Maka proses shooting pun dimulai dengan mengulang bagian saat sang Pemeran Utama digantung dan dibakar. Yang berada di lokasi shooting adalah Pencatat Adegan, Pemeran Utama dan Asisten Sutradara, 3 orang staf stasiun televisi (Reporter, Kameramen, dan Sound-Man), serta Sopir dan Anaknya. Total ada 8 orang.

Sebelum shooting dilakukan, Pencatat Adegan pergi membeli makan malam. Tetapi dia tidak pulang-pulang. Lalu terdengarlah suara wanita menyanyi, dan dimulailah kengerian tanpa henti di malam itu. Satu persatu orang yang ada di dalam pabrik tewas dengan cara yang sadis. Yang masih hidup berusaha melarikan diri, tetapi tidak bisa keluar dari pabrik.Akhirnya mereka memiliki menghadapi teror dengan segala kemampuan mereka.

Benarkah pelakunya adalah Arwah Pemeran Utama film yang tewas 3 tahun lalu? Atau ada orang yang sengaja membunuh mereka?

Sepertinya sebuah film yang menarik, bukan?

Keliru.

Justru sebaliknya : Film ini merupakan film yang buruk sekali. Semuanya serba tanggung dan terkesan dibuat tanpa perhitungan yang matang. Hal ini terasa sekali dengan perubahan "intonasi" yang terus-menerus terjadi sepanjang film sehingga menimbulkan kesan tidak konsisten dan dibuat dengan sangat terburu-buru. Di awal-awal, film ini dibuat dengan teknik "Found Footage Video", tetapi kemudian berubah menjadi normal (mungkin karena Sutradara baru sadar kalau ada beberapa bagian film yang tidak mungkin dibuat dengan teknik itu karena dapat merusak kejutan di film).

Keseluruhan cerita pun dibuat dengan plot yang sangat tidak masuk akal. Belum lagi ditambah dengan adegan-adegan "flashback" yang terlalu dipaksakan, sehingga merusak imajinasi dan "nalar" penonton.

Bayangkan saja : Bagaimana mungkin seseorang dapat berpindah tempat dengan sedemikian cepat dari satu bagian pabrik ke bagian yang lain tanpa suara dan tanpa terlihat orang lain? Lalu bagaimana pun mobil yang tadinya terparkir di luar pabrik, tiba-tiba bisa masuk ke dalam pabrik? Untuk bisa menjawab pertanyaan itu, maka Sutradara pun "menyisipkan" adegan flashback yang menjelaskan hal itu.

Namun semua penjelasan itu nantikan akan menjadi mubazir dan sia-sia setelah Anda menonton bagian akhir film ini. Dijamin, Anda akan menggerutu, mengunyah-ngunyah kertas, jedukin kepala ke tembok, sambil meracau, "Ngapain capek-capek mikir kalau akhir filmnya bakal seperti ini?"

Buat Anda yang menyukai film horor maupun thriller-psikologi, film ini adalah film yang sangat mengecewakan, meski sebenarnya punya konsep cerita yang sangat baik. Ketegangan yang sudah dibangun sejak awal film menjadi sangat mubazir dan jadi terkesan terlalu dipaksakan. Meski memang di akhir cerita menjadi jelas dan masuk akal, namun jika kita bicara film ini secara keseluruhan, The Door masuk kategori film yang buruk.

Jika Anda hanya mencari hiburan tanpa perlu banyak mikir (yang penting asyik nonton film penuh kejutan), film ini bisa masuk kategori "OK-lah.....". Tetapi jika Anda penonton yang sangat "Smart" dan mencari tontonan yang "smart" pula, jangan habiskan waktu Anda menonton film ini.



Movie Review - INSIDE : A CHINESE GHOST STORY (2017)


Judul Film        : Inside - A Chinese Ghost Story (aka Thriller)
Sutradara          : Lili Bai
Pemeran           : Liu Yu Lai, Mark Phillip Goodman
Tanggal tayang : 7 April 2017

Meski judul dan poster film ini terbilang seram, tapi jangan terkecoh! Film ini bukan film horor, tetapi film drama-thriller-misteri. Memang ada hantu dan adegan mengagetkan sepanjang 92 menit film, namun saya dapat memastikan kalau film ini sama sekali bukan film horor.

Film ini mengisahkan tentang seorang Penulis bernama Cui Khai yang mendapatkan "tantangan" dari salah seorang temannya yang bekerja di perusahaan penerbitan untuk membuat sebuah novel bergenre Horor. Tentu itu sebuah tantangan yang tidak mudah buatnya, mengingat Cui Khai terbiasa menulis novel bergenre drama, dan kini harus menulis cerita horor. Meski demikian, Cui Khai menerima tantangan itu dan mulai menulis novelnya.


Pembuatan novel ini sangat tidak mudah. Selain karena ide cerita yang sulit, Cui Khai pun sangat terganggu dengan tetangganya yang melakukan renovasi rumah. Cui Khai pun menegur tetangganya. Sang tetangga bukan saja tidak menggubris teguran Cui Khai, tapi dia bahkan masuk ke apartemen Cui Khai dan dengan keponya melihat-lihat apa yang dibuat oleh Cui Khai.

Rupanya tetangga Cui Khai dulunya adalah seorang penulis. Karena itu, untuk membantu Cui Khai, sang tetangga menulis alinea pertama novel bertema horor tersebut. Pikiran kreatif Cui Khai pun langsung terbuka, dan dia pun mulai menulis.

Tidak lama, novelnya kelar dan diterbitkan. Di luar dugaan, novel itu menjadi novel yang sangat laris sekali. Meski laris, ternyata novel itu menjadi petaka bagi Cui Khai. Apapun yang ditulisnya di novel, tiba-tiba menjadi kenyataan dan menghantui hidup Cui Khai. Cui Khai kemudian mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Penyidikannya ternyata membawa Cui Khai pada fakta kalau tetangga yang membantunya tersebut ternyata memiliki keterkaitan dengan dirinya. Siapakah tetangganya tersebut?

Meski idenya terbilang cukup menarik, film Inside - A Chinese Ghost Story sebenarnya kurang asik dalam penyajiannya. Selama 35 menit pertama, film ini berjalan sangat lamban. Proses kreatif Cui Khai untuk menulis novel horornya diulas terlalu bertele-tele, sehingga terasa sangat membosankan.

Saya bisa paham maksud Sutradara yang ingin menjelaskan dengan detil hal itu, karena berhubungan dengan keseluruhan cerita. Tetapi alangkah baiknya jika detil itu tidak terlalu dibuat bertele-tele, namun bisa lebih ringkas. Karena toh Penonton sudah mendapatkan gambaran dan maksud yang ingin disampaikan, jadi tidak pernah diulas sedemikian panjang.

 

DO YOU KNOW? 
Film ini dirilis dalam beberapa judul : Thriller, Jing Song, Jing Song Xiao Suo, Inside, dan Inside - A Chinese Ghost Story.

Recommended Movie - ABSURB ACCIDENT (提着心吊着胆)


Judul Film              : Absurb Accident
Sutradara                : Li Yu He
Pemeran                 : Chen Xi Xu, Ye Gao, Suxi Ren, Cao Rui
Tanggal tayang       : 16 Juni 2017

Minggu lalu baru tayang, film ini langsung menduduki peringkat pertama tangga box-office Tiongkok. Absurb Accident adalah sebuah film komedi yang super kocak. Dibuat dengan ide yang sangat sederhana, dan alur yang sangat sederhana, film ini menampilkan sebuah cerita yang benar-benar segar dan asyik untuk diikuti. Meski sederhana, film ini bukan komedi slapstik atau komedi "mo lei dou" (tanpa otak). Sebaliknya film ini menampilkan cerita yang sangat cerdas dan bikin penonton geleng-geleng kepala.
Film Absurb Accident bersetting di sebuah desa kecil di wilayah Tiongkok, di mana di sana tinggallah seorang pria bernama Bai Wan (Chen Xi Xu) yang mengalami impotensi. Akibatnya dia tidak pernah bisa menjalankan kewajiban batiniahnya kepada istrinya, Lilian (Suxi Ren). Meski demikian, sang istri memaklumi kekurangan suaminya dan tidak pernah mempersoalkannya.

Bai Wan tidak menerima nasibnya begitu saja. Diam-diam dia menjalani pengobatan herbal agar staminanya meningkat. Namun hal itu gagal. Shinshe He (Ye Gao) - yang mengobati Bai Wan, sekaligus merupakan teman Lilian - kemudian memberikan obat herbal berbentuk minuman arak kepada Bai Wan. Obat itu disebutkan sebagai obat Herbal paling kuat yang dapat menyembuhkan masalah impotensi Bai Wan.


Saat pulang dari klinik Shinshe He, Bai Wan mendengar kabar dari temannya kalau istrinya berselingkuh. Bai Wan tidak percaya dan pulang ke rumah. Di rumah, dia memergoki istrinya sedang bersama seorang pria. Tanpa bertanya-tanya lagi, Bai Wan melabrak istrinya. Bai Wan langsung menuduh istrinya benar-benar berselingkuh.

Masalah menjadi rumit ketika Bai Wan meminta Shinshe He mencarikan orang untuk membunuh istrinya. Shinshe He setuju membantu Bai Wan dan mengaku kenal dengan seorang pembunuh berdarah dingin bernama Marco.Marco akan ditugaskan untuk membunuh Lilian.

Kerumitan diperparah ketika Bai Wan secara tidak sengaja berseteru dengan dua orang perampok, di mana salah seorang perampok menyimpan harta curian mereka di dalam kedai milik Bai Wan.

Di malam hari, sang perampok kembali ke kedai Bai Wan untuk mengambil barang curiannya. Tetapi di saat bersamaan, Shinshe He menyamar sebagai Marco, berniat membunuh Lilian. Sementara itu, Bai Wan baru mengetahui kalau pria yang pernah dipergokinya bersama sang istri, tidak lain adalah Tukang Urut Tulang yang sudah menjadi langganan lama istrinya. Merasa berdosa telah menuduh istrinya berselingkuh, Bai Wan segera pulang ke rumah untuk mencegah "Marco" membunuh istrinya.

Dan kekacauan pun terjadilah....

Film berdurasi 92 menit ini memang sangat kocak dan menghadirkan komedi yang sangat cerdas serta tidak kampungan. Uniknya, beberapa bagian yang seru, justru dibuat dengan gaya film bisu Charlie Chaplin. Hal ini menghasilkan adegan yang kocak, sehingga tidak membuat penonton tegang.

Overall, film ini cukup menghibur dan menarik untuk ditonton. Inti dari cerita film ini adalah : Tidak ada hal yang terjadi kebetulan. Semua saling kait-mengait, dan mempengaruhi kehidupan kita.



DO YOU KNOW? 
Dalam film ini, ada adegan di mana Bai Wan berkaraoke dengan Lilian. Lagu itu berjudul 心恋 (Xing Lien). Jika mendengar lagu ini, Anda langsung bisa menebak kalau lagu itu adalah lagu Indonesia Pusaka yang diciptakan oleh Ismail Marzuki.




Ya, lagu Xing Lien memang sempat menjadi kontroversi di era 1970-an karena disinyalir sebagai jiplakan dari lagu Indonesia Pusaka.

Lagu Indonesia Pusaka pertama kali diperdengarkan di Radio Republik Indonesia pada tahun 1950, sehingga dapat dipastikan kalau lagu tersebut adalah lagu sah karya Ismail Marzuki. Lagu Xing Lien sendiri baru mulai dikenal di Taiwan pada era 1970-an ketika lagu itu dinyanyikan oleh Penyanyi Taiwan Liu Wen Zhen. Setelah itu, lagu ini sering dinyanyi-ulang oleh penyanyi lain seperti Hung Fei Fei, Chai Xing Juan, dan Tsai Tsing.

Lagu ini baru dikenal oleh masyarakat Tiongkok dan populer di masyarakat Tiongkok di era 2000 setelah sering dinyanyikan di karaoke. Belakangan lagu ini sangat populer karena sering dinyanyikan oleh para penyanyi Tiongkok di ajang pencarian bakat menyanyi.

Meski sudah terbukti kalau lagu Xing Lien adalah lagu jiplakan dari Indonesia Pusaka, sayangnya hingga hari ini tidak ada tindakan dari pihak Indonesia untuk melakukan gugatan, maupun protes kepada Komposer Taiwan yang telah melakukan plagiat tersebut.

Sayang sekali ....