Film remaja selalu menarik untuk disimak, karena menampilkan suasana yang ceria, menarik, dan menyenangkan. Perseteruan antar remaja dalam merebut perhatian gebetan. Pergumulan hidup mereka. Hingga petualangan yang mendebarkan. Semua hal yang berhubungan dengan dunia masa muda sangat menarik untuk disimak. Banyak orang tua yang juga menikmati film tentang remaja masa kini karena membawa memori mereka tentang dunia masa kini.
Sayangnya, banyak film bertema remaja masa kini yang sebenarnya tidak relevan dengan dunia remaja sebenarnya. Bahkan gaya hidup remaja yang ditampilkan di film kadang terasa sudah "ketinggalan zaman", meski dibungkus dalam bentuk konteks dunia masa kini. Tidak heran jika banyak remaja masa kini yang meniru gaya hidup remaja di film, terkesan "kuno" dan tidak sesuai dengan tren masa kini.
Dan berikut ini adalah 10 Kekeliruan yang Paling Sering ditampilkan di film-film bertema dunia remaja masa kini :
1. SEMUA KUTU BUKU SELALU JELEK DAN BERKACA MATA
Sudah menjadi hal yang sangat jamak Anda temukan dalam film apapun kalau Pelajar Kutu Buku selalu digambarkan jelek dan berkaca mata. Princess Diary, American Pie, dan She's All That adalah beberapa contoh film drama remaja yang menampilkan para gadis kutu-buku berkaca mata, berperilaku aneh, tidak gaul, dan jelek. Stereotip ini sudah berlangsung sejak film era 1970-an hingga hari ini.
Faktanya? Anda tentu kenal dengan artis seperti Anna Paquin, Freddy Prinze Jr, dan Jodie Foster. Mereka adalah orang-orang cerdas dan terkenal suka membaca (Kutu Buku). Apakah mereka terlihat berperilaku aneh, tidak gaul, dan jelek ?
2. SEMUA SISWA SEKOLAH SELALU BERPAKAIAN MEWAH
Jika Anda pernah menonton film Mean Girls, tentu Anda akan melihat para siswa yang berdandan sangat mewah, berpakaian minim, dan selalu punya baju baru setiap hari. Memang itu sah-sah saja ditampilkan di film. Tetapi apakah siswa di sekolah Amerika seperti demikian?
Faktanya : Nyaris tidak ada anak-anak remaja masa kini yang punya waktu untuk merawat dirinya agar terlihat cantik / tampan setiap hari, serta selalu punya pakaian baru yang mewah untuk dipamerkan di sekolah setiap hari.
Para remaja pria pada umumnya selalu mengenakan pakaian yang itu-itu saja saat bersekolah. Sedangkan para wanitanya lebih nyaman mengenakan pakaian santai seperti kaos, sepatu sneakers, dan celana jeans. Tidak ada waktu untuk berdandan, kecuali Guru tidak memberikan tugas dan pelajaran di sekolah.
3. SETIAP HARI ADALAH WAKTU BERPESTA
Film-film remaja seperti Pretty Little Liars, Scream, dan American Pie selalu menampilkan para remaja yang hampir setiap malam berpesta di rumah teman-temannya. Meski paginya harus sekolah, tapi mereka bisa berpesta sedemikian liar di malam hari. Mungkinkah demikian?
Kenyataannya : Nyaris tidak ada remaja yang punya waktu untuk berpesta. Jangankan mengadakan pesta di rumahnya, untuk bisa nonton TV atau film layar lebar saja mereka hanya punya waktu yang sangat terbatas. Ini dikarenakan tugas dan PR sekolah yang cukup banyak, yang mengharuskan mereka untuk fokus menuntaskannya. Banyak remaja yang justru menghabiskan waktu di perpustakaan dan kafe untuk berdiskusi dengan sesama teman tentang soal pelajaran. Tidak ada waktu bermain, kecuali Jumat Malam. Itu pun sangat terbatas.
4. SISWA YANG BEROLAH RAGA ADALAH SISWA KURANG CERDAS
Banyak film remaja yang menampilkan para siswa yang berprestasi di bidang olah raga digambarkan sebagai siswa-siswa berotak udang alias tidak cerdas. Dan sering kali mereka selalu mendapatkan nilai rendah untuk pelajaran apapun. Film remaja seperti Varsity Blues dan Suborgatory dengan gamblang menggambarkan para remaja yang aktif di bidang olah raga sama sekali buruk di bidang pendidikan.
Faktanya : Tidak semua siswa yang berprestasi di bidang olah raga adalah siswa bodoh. Ryan Fitzpatrick (pemain American Football Buffalo Bills berjuluk "Harvard Man"), Steve Nash (pebasket NBA yang lulus cum-laude di Jurusan Sosiologi Universitas Santa Clara, Canada), Bill Bradley (pebasket New York Knicks, lulusan cum-laude Universitas Princeton dan Oxford), dan Pau Gasol (pebasket Lakers yang lulus Jurusan Farmasi University of Barcelona) adalah sebagian siswa berprestasi di bidang olah raga dan juga berprestasi secara akademik.
5. SISWA YANG PACARAN DI SMA, PASTI MENIKAH SETELAH KULIAH
Serial televisi seperti Dawson's Creek, The O.C., dan Gossip Girl selalu menampilkan pasangan sejoli yang kalau pacaran sejak SMA, pasti akan menikah setelah lulus kuliah.
Bahkan parahnya, dalam serial televisi Beverly Hills 90210 digambarkan kalau pasangan kekasih yang telah melakukan hubungan suami-istri sejak SMA dipastikan akan menikah setelah kuliah, dan hidup bahagia selamanya.
Apakah kisah cinta demikian benar adanya?
Riset di Amerika Serikat membuktikan bahwa hanya 2% saja pasangan yang pacaran sejak SMA akan menikah setelah lulus kuliah.
6. ORANG TUA JARANG DI RUMAH DAN TIDAK PERDULI APA YANG DILAKUKAN ANAKNYA DI RUMAH
Hampir semua film layar lebar Amerika Serikat menampilkan para orang tua yang selalu tidak di rumah dan meninggalkan anaknya sendirian di rumah. Film seperti Scream, I Know What You Did Last Summer, Urban Legend, dan lain-lain adalah film yang menampilkan remaja yang ditinggalkan sendirian di rumah, yang pada akhirnya menjadi korban pembunuhan, atau justru berhubungan intim dengan kekasihnya.
Sedemikian burukkah sikap para orang tua Amerika? Faktanya tidak demikian. Semua orang tua Amerika Serikat sangat perduli dengan anak-anak mereka. Meski sebagian orang tua sibuk bekerja, namun mereka selalu memastikan keselamatan orang tuanya. Bahkan sudah menjadi "kebiasaan" dalam komunitas atau masyarakat Amerika Serikat, jika ada lebih dari 2 mobil parkir di sebuah rumah untuk waktu yang lama, para tetangga akan menghubungi polisi dan melaporkan hal "janggal" tersebut.
Jadi keperdulian orang tua di Amerika Serikat pada anak-anaknya masih cukup tinggi. Jadi jangan pernah berharap anak-anak remaja dapat membuat pesta gila-gilaan di dalam rumah selama orang tua mereka pergi.
7. BAGI PARA REMAJA, PUNYA SIM ADALAH KEBANGGAAN
Serial televisi seperti Drake & Josh, 7th Heaven, dan Hannah Montana menampilkan adegan para remaja yang sangat tergila-gila untuk mendapatkan SIM (Surat Ijin Mengemudi). Bagi mereka, mendapatkan SIM adalah segala-galanya. Tidak ada hal yang lebih berarti selain mendapatkan SIM. Tujuannya hanya satu : Agar bisa berkeliling kota membawa mobil.
Apakah memang demikian?
Faktanya tidak semua remaja Amerika Serikat suka punya SIM. Karena ketika mereka punya SIM, salah satu kewajiban yang harus mereka lakukan adanya menjadi "sopir" yang mengantar serta menjemput adik mereka yang masih di bawah umur. Tentu saja hal ini menjadi beban cukup mengganggu. Belum lagi mereka akan mendapatkan banyak tugas dari orang tua mereka untuk berbelanja, mengambil pakaian di laundry, mengantarkan barang, dan lain sebagainya.
Jadi punya SIM bukanlah kebanggaan dan bukanlah segalanya. Justru menjadi beban tersendiri bagi para remaja dan membuaat mereka tidak nyaman.
8. BAGI REMAJA, BISA BAWA MOBIL KE SEKOLAH ITU KEREN
Entah sudah berapa ratus ribu film remaja yang menampilkan para remaja ke sekolah membawa mobil-mobil keren dan dipakai untuk bergaya dengan temannya. Serial televisi Beverly Hills 90210, Step Up, Crossroads, What a Girl Wants, bahkan Spider-Man : Homecoming sekalipun menampilkan para remaja yang ke sekolah membawa mobil. Sepertinya keren banget bisa ke sekolah membawa mobil.
Sama seperti memiliki SIM, di dunia nyata, tidak banyak remaja Amerika Serikat yang suka membawa mobil ke sekolah. Selain karena harus melakukan banyak pekerjaan rumah setelah pulang sekolah (menjemput adik dari sekolah, mengambil pakaian di laundry, dan lain-lain), dia pun harus mengisi bensin (dari uang jajannya sendiri), dan merawat mobil (mencuci, menservis mobil, mengurusi asuransi mobil). Ini belum bicara soal parkir mobil yang biaya parkirnya cukup mahal.
Daripada membawa mobil sendiri, banyak remaja yang memilih menaiki MRT atau sepeda ke sekolah.
9. PESTA SEKOLAH ADALAH WAKTU YANG TEPAT UNTUK "MELAMAR"
Salah satu adegan paling konyol dalam film remaja adalah pesta sekolah, di mana sepasang siswa-siswi sekolah menari, kemudian tiba-tiba sang pria "melamar" sang siswi sekolah. Entah melamar sebagai kekasih, atau menjadi pasangan hidup.
Keliatannya sih memang romantis. Tetapi faktanya tidak demikian.
Remaja masa kini tidak "seromantis" yang Anda duga seperti di film. Bahkan di pesta apapun, sebagian besar remaja lebih memilih menyendiri sambil sibuk meng-update status mereka di jejaring sosial. Bahkan para guru belakangan ini kesulitan untuk mengajak para remaja untuk bisa "turun" menari bersama, karena para remaja sudah sibuk dengan hidup mereka masing-masing di dunia maya.
10. MASA REMAJA ADALAH MASA UNTUK MELEPASKAN "KEPERJAKAAN" DAN "KEPERAWANAN"
Oke.... ini adalah hal yang sangat absurb yang hingga hari ini masih ditampilkan di film-film remaja. Film seperti Scream dan American Pie adalah contoh konret yang secara eksplisit menampilkan pernyataan bahwa masa SMA adalah masa di mana para siswa harus melepaskan "keperjakaan" dan "keperawanan" mereka.
Faktanya : Meski bebas, para remaja sudah diajarkan untuk hidup bertanggung jawab. Mungkin di era 1970 - 1980an di mana para remaja menjalani hidup dengan slogan "hidup sebebas-bebasnya", seks-bebas mungkin marak dan sah-sah saja dilakukan, bahkan saat SMA. Tetapi di masa kini, ketika penyakit HIV AIDS dan penyakit kelamin menjadi momok, para remaja sudah mulai berhati-hati dalam menjalin hubungan intim.
Tidak semua remaja masa kini punya keinginan untuk melepaskan "keperjakaan" dan "keperawanan" di masa SMA, meski "keperjakaan" dan "keperawanan" bukan hal penting buat mereka. Namun demikian, untuk menjalani hubungan intim butuh proses yang cukup rumit dan kompleks. Tidak semudah dan sesuka mereka di masa lalu.
Jadi jika Anda maish berpikir "seks-bebas" adalah gaya hidup remaja Amerika Serikat, berarti Anda masih hidup di era 1970an.
No comments:
Post a Comment