Showing posts with label thriller. Show all posts
Showing posts with label thriller. Show all posts

TV Series Recommended - MAGNUM PI (2018 - onward)


Judul TV Seri    : Magnum PI
Ditayangkan      : CBS
Pemeran             : Jay Hernandez, Perdita Weeks, Zachary Knighton, Amy Hill
Tayang sejak      : 24 September 2018

Pasca kesuksesan reboot serial televisi lawas Hawaii Five-O, S.W.A.T., MacGyver, dan Las Vegas, banyak produser yang berencana untuk melakukan reboot serial lawas lain. Salah satunya adalah serial Magnum P.I. Bagi pecinta serial televisi era 1980-an, Magnum PI adalah salah satu serial lawas yang sangat populer di masanya. Ditayangkan sejak tahun 1980 - 1988, serial hasil kreasi Donald P. Bellisario dan Glen A. Larson ini menjadi salah satu serial favorit yang tidak saja disukai masyarakat Hollywood, tetapi juga di Indonesia.

Adalah Peter M. Lenkov - Produser dan Penulis Skenario asal Kanada - yang menjadi produser serial ini. Dia adalah orang yang juga bertanggung jawab atas kesuksesan serial televisi Hawaii Five-O versi baru dan CSI : NY. Sedangkan untuk episode pertama serial ini disutradarai oleh Justin Lin, yang tidak lain adalah Sutradara film layar lebar Fast & Furious (seri 3 - 6).

Berbeda dengan versi awalnya, serial Magnum PI versi 2018 terbilang lebih seru, meski tetap santai dan penuh humor khas versi lawasnya. Serial ini mengisahkan tentang Thomas Magnum (Jay Hernandez), mantan anggota Navy Seal yang selain bekerja sebagai Konsultan Keamanan untuk Novelis Robin Masters, juga merupakan Detektif / Private Investigator (PI) yang membantu orang-orang yang membutuhkan jasanya. Thomas Magnum tinggal di Hawaii dan menjalankan pekerjaannya di sana.

Awalnya, Magnum bekerja sendiri. Namun ketika Nuzo - salah seorang sahabatnya yang mantan Navy Seals - dibunuh oleh sekelompok orang tidak dikenal, Magnum melakukan penyidikan intensif, sekaligus balas-dendam. Pada waktu itulah dia kemudian mendapatkan dukungan dari para sahabatnya : Orville "Rick" Wright (Zachary Knighton) yang mantan Marinir dan Theodore "TC" Calvin (Stephen Hill) yang juga mantan Marinir sekaligus Pilot Helikopter. Selain itu, dia kemudian mendapat dukungan dari Juliet Higgins (Perdita Weeks), mantan Agen MI6 sekaligus kekasih Robin Masters.

Mereka kemudian menguak fakta adanya sindikat kriminal di Hawaii yang berusaha membungkam Magnum yang mencoba mengganggu bisnis mereka di sana. Menyadari musuh mereka bukan orang biasa-biasa, Magnum dan rekan-rekannya mengatur strategi untuk menghancurkan sindikat tersebut.

Serial ini terbilang sangat seru karena menampilkan banyak adegan tembak-tembakan yang rame, sekaligus kebut-kebutan yang bikin jantungan, sehingga terkesan Anda sedang menonton film "Fast & Furious" versi layar kaca.

Secara umum, serial yang sudah tayang 3 episode ini terbilang sangat keren dan menarik. Magnum PI menggabungkan komedi dan eksyen yang keren banget. Jadi sangat patut untuk ditonton ni....


ABOUT THE ORIGINAL "MAGNUM PI"
Seperti yang sudah saya ulas di awal, Magnum PI adalah serial televisi yang sangat populer di era 1980an. Serial tersebut diperani oleh Tom Selleck sebagai Thomas Magnum, seorang Detektif Swasta (Private Investigator / PI) yang tinggal di Oahu, Hawaii. Serial ini tayang sejak tahun 1980-1988 dan menjadi salah serial televisi favorit di masa itu.

Dalam serial tersebut, Thomas Magnum dikisahkan sebagai seorang petugas keamanan yang memastikan keselamatan Robin Masters, seorang selebritis yang tinggal di Hawaii. Masalahnya Robin Masters sendiri tidak pernah muncul dan hanya suaranya saja yang sesekali terdengar. Magnum tinggal di rumah Robin bernama Robin's Nest di Hawaii. Dalam kesehariannya, Magnum menerima pekerjaan dari orang lain untuk menyidiki kasus-kasus. Dalam menjalankan profesinya sebagai Detektif Swasta, Magnum dibantu oleh Jonathan Quayle Higgins III (John Hillerman), mantan Tentara Inggris yang juga petugas keamanan Robin's Nest.

Selain itu, Magnum juga dibantu oleh dua sahabatnya : Theodore "TC" Calvin (Roger E. Mosley) yang bekerja sebagai pilot di perusahaan Penyewaan Holikopter "Island Hoppers" serta Richard "Rick" Wright (Larry Manetti), pemilik sebuah bar di Hawaii.  Meski terkesan biasa-biasa saja, TV dan Rick adalah mantan Navy Seals, dan pernah bersama Magnum berperang di Vietnam.

Daya tarik serial ini adalah pada kendaraan yang dibawa oleh Magnum. Dia selalu membawa mobil-mobil mewah secara bergantian. Semua kendaraan tersebut aslinya milik Robin Masters. Tetapi Masters mengizinkan Magnum untuk menggunakan kendaraannya, sehingga dalam melakukan tugas Detektifnya, Magnum selalu membawa mobil mewah yang berbeda-beda.



DO YOU KNOW? 
Magnum PI dan Hawaii Five-O merupakan dua serial televisi yang sama-sama bersetting di pulau Hawaii. Secara kebetulan, beberapa lokasi shooting Hawaii Five-O juga digunakan di serial televisi Magnum PI. Dan secara kebetulan pula, kedua serial itu diproduksi dan didistribusikan oleh CBS Productions. Hal ini memunculkan ide untuk melakukan pertukaran (crossover) para pemain di kedua serial tersebut. Sayangnya, Hawaii Five-O keburu berakhir masa tayangnya (ditayangkan 1968 - 1980) sebelum rencana itu terjadi.

Proses pertukaran itu muncul kembali di masa kini. Secara "kebetulan", produser serial Magnum PI dan Hawaii Five-O masa kini adalah orang yang sama (Peter M. Lenkov), sehingga dia kemudian mengatur terjadinya proses "crossover" pada kedua serial itu. Di episode pertama Magnum PI, beberapa pemain Hawaii Five-O muncul : Noelani Cunha (Kimee Balmilero) sang Petugas Kesehatan, Kamekona Tupuola (Taylor Wily) sang pemilik kafe Waiola Shave Ice, dan Letnan Stve McGarrett (Alex O'Lougthlin) sang pemeran utama Hawaii Five-O.

Sedangkan para karakter Magnum PI dijadwalkan akan muncul di Season kesembilan Hawaii Five-O yang baru tayang April 2018. Di season tersebut, petualangan Steve McGarrett dan Thomas Magnum akan saling bersinggungan dalam beberapa episode, sehingga akan terlihat jelas benang merah penghubung kedua serial tersebut.

Secara umum, respon penonton serial televisi Magnum PI versi terbaru terbilang sangat baik, di mana episode pertama ditonton lebih dari 12 juta penonton di Amerika Serikat. Hal ini mengindikasikan hal yang sangat positif, sehingga dapat dipastikan serial ini akan memiliki masa tayang yang cukup panjang di kemudian hari.



Petunjuk Bagi Penonton Serial Televisi "CASTLE ROCK" (2018)


Seperti yang saya ulas di artikel saya sebelumnya tentang serial televisi CASTLE ROCK (untuk mengetahui lebih detil mengenai serial ini, Anda dapat melihatnya dengan mengklik di sini). Serial hasil kreasi Raja Horor Stephen King ini tidak saja merupakan karyanya yang bukan diadaptasi dari novel-novel yang pernah dibuatnya, tetapi juga serial ini menampilkan berbagai informasi karya novel Stephen King. Uniknya, informasi itu tersamar begitu baik di semua episode serial Castle Rock, sehingga hanya penggemar fanatik Stehen King saja yang bisa mengidentifikasi informasi apa saja yang ada dalam serial tersebut,

Jika Anda awam dengan karya-karya Stephen King tetapi penasaran ingin tahu apa saja informasi karya Stephen King yang ada dalam serial tersebut, berikut ini saya tampilkan detilnya kepada Anda.

Castle Rock terdiri dari 10 episode, dan beikut ini petunjuk dari masing-masing episode  :

EPISODE 1 - SEVERANCE
Episode pertama merupakan bagian yang paling banyak menampilkan referensi karya Stephen King. Meski tidak secara spesifik, namun para penggemar karya tulis Stephen King pasti menyadari banyaknya nama tokoh dan tempat di bagian ini yang terambil dari karya-karya Stephen King :

- Castle Rock :
Nama Kota Castle Rock yang menjadi judul serial ini merupakan nama kota yang paling sering muncul dalam hampir semua npvel Stephen King. Sedikitnya kota fiktif ini muncul di lebih dari 30 novel Stephen King, termasuk di antaranya : Needful Things, The Dead Zone, dan The Dark Half.

- Penjara Shawshank :
Mendengar nama penjara ini, Pembaca tentu langsung membayangkan film The Shawshank Redemption (1994). Yep.... itu adalah film yang diadaptasi dari novel King berjudul Rita Hayworth and Shawshank Redemption. Tidak hanya pemakaian nama, dalam salah satu adegan episode ini juga Anda akan melihat lubang bekas peluru di penjara dan percakapan tentang seorang sipir yang bunuh diri di penjara tersebut beberapa tahun silam. Percakapan ini merujuk pada kejadian di film The Shawshank Redemption, di mana sipir Samuel Norton (diperani Bob Gunton) - sipir kejam pemimpin Penjara Shawshank - terbukti bersalah melakukan penipuan. Daripada dipenjara, Sipir Norton memilih bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri.

- Alan Pangborn :
Karakter Sherif Kota Castle Rock yang diperani Scott Glenn ini adalah karakter Sheriff yang muncul di novel Stephen King : The Needful Things, The Sun Dog, dan The Dark Half.

- Jackie Torance :
Karakter yang diperani Jane Levy ini merupakan referensi dari karakter bernama Jack Torance yang ada di novel Stephen King berjudul The Shinning. Karakter ini dengan sangat sempurna pernah diperani Jack Nicholson di film berjudul sama yang dirilis tahun 1980.

- Leanne Chambers :
Karakter yang diperani Phyllis Sommerville ini adalah wanita yang dituntut hukuman mati setelah membunuh suaminya, dan Henry Matthew (Andre Holland) - karakter utama serial ini - berusaha menyelamatkan wanita tersebut. Nama Chambers adalah karakter yang pernah muncul di novel King : Stand By Me dan The Body. Dalam novel Stand By Me, karakter tersebut bernama lengkap Chris Chambers dan dalam novel The Body, karakternya bernama Jack Chambers.



EPISODE 2 - HABEUS CORPUS
Episode kedua Castle Rock lebih banyak menampilkan visual yang mengindikasikan karya-karya Stephen King :

- Bagian Pembuka :
Pada adegan pembuka, tampak tumpukan buku dan beberapa di antarnya disobek. Anda bisa melihat beberapa buku karya Stephen King di tumpukan tersebut, seperti The Green Mile, Misery, It, dan The Shinning.

- Cujo :
Dalam salah satu adegan, Henry Matthew digambarkan membaca sebuah artikel tentang "Anjing peliharaan yang tiba-tiba berubah ganas". Bagi penggemar karya Stephen King, sudah sangat jelas kalau artikel itu merujuk pada novel King berjudul Cujo.

- Bathtub Berdarah :
Adegan penemuan tubuh bersimbah darah dalam bathtub merupakan adegan yang juga muncul di film The Shinning.

- Molly Berjas Hujan Kuning :
Dalam episode ini, Molly Strand (diperani Melanie Lynskey) - pemilik M.Strand and Associates Real Estate Company - mengenakan jas hujan berwarna kuning. Adegan ini serta-merta segera mengingatkan penonton pada adegan yang sama di film It (juga adaptasi karya Stephen King) di mana sosok anak kecil bernama Georgie mengenakan jas hujan yang sama bertemu dengan Badut Pennywise.



EPISODE 3 - LOCAL COLOR
Episode ini menampilkan adegan kilas balik di tahun 1991. Tentu saja referensi yang digunakan dalam episode ini adalah referensi novel-novel Stephen King yang dibuat di masa itu.

- The Ramones :
Grup musik Rock ini adalah salah satu grup musik yang cukup populer di era 1990-an dan merupakan salah satu grup favorit Stephen King. Mereka bahkan pernah bekerja sama dengan King dengan mengisi soundtrackk untuk film Pet's Sematary (1991).

- Children of the Corn :
Saat adegan memasuki dunia sureal, Molly melewati sebuah mobil trailer yang berisi anak-anak yang mengenakan topeng aneh. Anak-anak bertingkah aneh tersebut sedikit-banyak merupakan adaptasi dari adegan yang ditampilkan di film Children of the Corn.



EPISODE 4 - THE BOX
Episode ini terbilang sedikit "tricky". Banyak referensi karya Stephen King yang ditampilkan tersamar dengan sangat baik. Dibutuhkan kecermatan penonton untuk bisa menemukan referensi karya Stephen King di episode ini. Tapi bagi Penggemar Fanatik karya King, tentu tidak akan sulit menemukan karya-karya King yang berterbaran di episode ini :

- Karakter Desjardin :
Saat melakukan penyidikan kematian ayahnya, Henry Matthew menemukan petunjuk yang mengarah pada seorang pemotong rambut bernama Josef Desjardin (David Shelby), adik Vince Desjardin yang tidak lain adalah seorang pelaku kejahatan sekaligus pengikut Sekte Ace. Karakter Vince Desjardin pernah muncul di novel Needful Things dan memegang peran penting dalam novel tersebut. Selain itu, sosok Vince Desjardin juga muncul di kisah Carrie.

- Marple Street :
Ketika mengendarai mobil menuju kuburan Matthew Deaver, Henry Deaver dan Sheriff Panglorn melewati sebuah jalan bernama Marple Street. Jalan tersebut merujuk pada cerpen Stephen King berjudul The House of Marple Street yang ada dalam novel kumpulan cerpen Nightmares and Dreamscapes.

- The Grim Reaper :
Pada adegan yang menampilkan penjara anak-anak, terdapat banyak gambar grafiti di tembok yang menampilkan sosok Grim Reaper. Karakter Grim Reaper merupakan karakter yang muncul di cerpen pertama King berjudul The Reaper's Image.



EPISODE 5 - HARVEST
Referensi karya Stephen King dalam episode ini tidak saja ditampilkan, tapi juga diuraikan dan dijelaskan lebih detil. Salah satunya adalah latar belakang Jackie Torance yang ternyata - secara mengejutkan - merupakan keponakan dari Jack Torance (karakter di novel The Shinning). Selain itu ada lagi hal-hal lain dari karya King yang dijelaskan lebih detil di episode ini :

- Kemampuan Menyihir Sheriff Panglorn :
Dalam salah satu adegan, Sheriff Panglorn mengisahkan tentang kisah masa kecilnya, bagaimana dia pernah berangan-angan untuk menjadi Pesulap. Penjelasan Sheriff Panglorn ini menjadi petunjuk dari mana dia memperoleh kemampuan menyihir, yang nantinya dia gunakan untuk menghadapi musuhnya di novel Needful Things.

- Juniper Hill :
Juniper Hill adalah sebuah Rumah Sakit Jiwa yang beberapa kali ditampilkan di beberapa novel Stephen King, seperti It, The Tommyknockers, dan 11/22/63.

- Lou Hadley :
Ketika The Kid (diperani Bill Skarsgard) keluar dari Penjara Shawshank, dia menonton sebuah acara televisi yang dibawakan oleh Lou Hadley. Sosok ini merupakan karakter penting dalam kisah The Shawshank Redemption di mana Lou Hadley adalah sosok yang senang menganiaya rekan satu selnya.

- Pennywise The Clown :
Meski tidak secara spesifik menampilkan sosok Badut Pennywise dari novel It, namun episode ini menjelaskan deskripsi yang menjelaskan latar belakang karakter antagonis tersebut. Dalam sebuah percakapan, Sheriff Pangborn menceritakan kalau dia terakhir kali melihat The Kid 27 tahun silam dan wajah The Kid masih tetap sama saat dia melihatnya sekarang. Penjelasan ini secara tidak langsung menjelaskan sosok Pennywise The Clown yang juga muncul setiap 27 tahun sekali. Selain itu, Bill Skarsgard - pemeran The Kid - juga memerani karakter Pennywise The Clown di film It yang dirilis tahun 2017.



EPISODE 6 - FILTER :
Berbeda dengan episode-episode sebelumnya, episode ini merupakan adaptasi karya Stephen King sebagai alur cerita. Jika teliti, Anda akan menemukan karya King mana yang digunakan :

- The Wizard and The Glass :
Secara eksplisit, episode ini menggunakan referensi alur cerita dari novel The Wizard and the Glass, seri keempat dari Dark Tower Saga kreasi Stephen King. Kisah di episode ini menyoroti tentang suara berdengung yang selalu didengar oleh Henry Matthew. Berdasarkan informasi yang didapatnya, suara itu dikenal banyak orang - terutama ayahnya sendiri - dengan nama "Suara Tuhan" (The Voice of God). Henry kemudian disekap oleh Odin Branch (Charles Jones) di sebuah ruangan tertutup di mana Henry terus-menerus mendengar "Suara Tuhan" di telinganya. Jika pernah membaca novel The Wizard of the Glass, Anda tentu tahu kalau alur ini sangat mirip dengan apa yang digambarkan di novel tersebut.



EPISODE 7 - THE QUEEN
Episode ini merupakan episode yang paling dramatis dan penuh adegan mengharukan. Karena berfokus pada alur ceritanya, maka tidak banyak karya Stephen King yang ditampilkan dalam episode ini. Meski demikian, tetap ada hal menarik yang bisa kita temukan dalam episode ini :

- Sissy Spacek :
Aktris Sissy Spacek merupakan aktris senior legendaris yang punya peran sangat penting dalam mempopulerkan karya Stephen King. Berkat perannya sebagai Carrie White di film layar lebar Carrie (1976; adaptasi dari novel Stephen King berjudul sama), namanya menjadi sangat populer dan film tersebut menjadi film horor legendaris. Karena itulah maka di serial ini, Spacek mendapat porsi cukup banyak sebagai tokoh kunci dari serial Castle Rock. Di serial ini, dia berperan sebagai Ruth Deaver, ibu Henry Matthew yang berperang melawan penyakit Dementia yang dideritanya.



EPISODE 8 - PAST PERFECT
Episode "Past Perfect" menampilkan banyak adegan kejutan dan tidak terbayangkan sebelumnya. Salah satunya adalah cerita masa lalu yang penuh kesadisan.

-  Tindakan Jackie Torrance :
Ketika Henry Deaver menemukan kamar The Kid yang penuh gambar tangan, dia diserang oleh Gordon (Mark Harelik) dan Lilith (Lauren Bowles). Sesaat sebelum Gordon menusuk Henry, Jackie Torrance muncul sambil membawa kapak dan berhasil melumpuhkan Gordon. Cara yang digunakan Jackie untuk melumpuh Gordon sama dengan cara yang dilakukan Jack Torrance saat melumpuhkan Dick Hallorann (Scatman Crothers) di film The Shinning.

- Jerusalem's Lot :
Dalam salah satu adegan, Wendell Deaver (Chosen Jacobs) - anak Henry Deaver - menaiki bis. Namun di tengah perjalanan, dia berhenti dan turun dari bis. Tempat di mana Wendell turun bernama Greyhound yang terletak di kota Jerusalem's Lot, yang tidak lain merupakan kota tempat terjadinya kejadian yang digambarkan di novel Stephen King berjudul Salem's Lot.



EPISODE 9 - HENRY DEAVER
Episode ini merupakan episode yang "Stephen King banget" karena paling banyak menampilkan referensi dari karya Sang Penulis, baik novel maupun film. Beberapa di antaranya yang paling kelihatan :

- Moxie :
Dalam sebuah adegan, Henry Deaver menemukan rekaman kaset milik ayahnya saat dia sedang duduk di atas tumpukan kaleng minuman bermerek Moxie. Adegan ini merupakan adegan yang muncul di film Salem's Lot dan 11/22/63.

- Emporium Galorium :
Sesaat setelah menemukan fakta kalau kematian ayahnya adalah murni bunuh diri, Henry Deaver berjalan kembali ke Kota Castle Rock dengan melewati sebuah toko bernama Emporium Galorium. Toko ini merupakan toko yang cukup sering muncul dalam karya-karya Stephen King. Beberapa di antaranya : The Sun Dog, Needful Things, dan Pet Sematary.

- Dolores Claiborne :
Sama seperti adegan di atas, tepat setelah Henry melewati Toko Emporium Galorium, terdapat toko lain bernama Claiborne's Creamery. Nama toko tersebut merupakan referensi salah satu novel terlaris Stephen King : Dolores Claiborne.

- Portal Dimensi :
Yang paling unik dari keseluruhan episode ini adalah penjelasan tentang adanya portal dimensi yang terletak di hutan di luar kota Castle Rock. Pembahasan tentang portal ini sama persis dengan penggambaran Portal Dimensi yang ada di keseluruhan novel serial The Dark Tower. Portal ini disebut akan membawa orang yang memasukinya dapat menuju ke sebuah dimensi yang kosong di mana monster-monster bersembunyi di dalamnya. Penjelasan ini sedikit-banyak menjelaskan tentang latar-belakang kemunculan Badut Pennywise di film IT dan monster di film The Mist.

- Burung Gagak :
Di akhir episode, ketika Molly Strand terjebak di dalam portal, beberapa gagak melintas di kepalanya. Adegan ini merupakan referensi langsung dari salah satu bagian di novel The Dark Half.



EPISODE 10 - ROMANS
Alih-alih sebagai penutup yang "mengakhiri serangkaian kisah Castle Rock", episode terakhir ini justru menampilkan misteri baru, yang menjadi pertanda akan ada sekuel lanjutan dari serial ini.

- Harmony Hill :
Dalam sebuah adegan, The Kid mengajak Henry Deaver bertemu dengannya di Harmony Hill. Jika pernah membaca novel Salem's Lot,  Anda tentu tahu kalau lokasi itu terletak tidak jauh dari kota Jerusalem's Lot.

- Pertemuan Molly dan Ruth :
Ketika bertemu Ruth Deaver di Jembatan Pangborn, Molly Strand mengatakan pada Ruth kalau mereka telah melakukan percakapan di atas jembatan itu berulang kali, dan hal ini terus saja terulang. Penjelasan Molly ini merupakan referensi dari kejadian yang terjadi di novel The Dark Tower. Dalam novel tersebut, Roland The Gunslinger melakukan perjalanan yang berulang-ulang untuk mengalahkan Crimson King.

- Takdir Jackie Torrance :
Setelah menyelamatkan Henry Deaver, Jackie Torrance kemudian menuliskan kejadian yang dialaminya. Tulisanya tersebut menjadi sebuah novel yang diberinya judul "Overlooked". Dan di akhir episode ini, Jackie mengatakan adalah, "Tempat terbaik untuk menyelesaikan sebuah buku adalah tempat di mana penulisan ini dimulai". Adegan ini secara eksplisit menyiratkan kejadian yang sama dengan yang terjadi di film The Shinning, ketika Jack Torrance pergi ke Hotel Overlook untuk menyelesaikan buku yang ditulisnya. Akankah Season Kedua Castle Rock akan dimulai di Hotel Overlook, tempat kejadian yang digambarkan di novel The Shinning?


Recommended Movie - MILE 22 (2018)



Judul Film             : Mile 22
Sutradara               : Pter Berg
Pemeran                : Mark Wahlberg, Iko Uwais,John Malkovich, Lauren Cohan, Carlo Alban
Tanggal tayang     : 3 Agustus 2018

Meski nama Iko Iwais sudah mendunia, namun dia belum mendapat banyak kesempatan untuk mengembangkan karirnya. Saya sempat kecewa saat menyaksikan film Man of Tai-Chi (2013) di mana Iko Uwais hanya tampil tidak lebih dari 3 menit dan tanpa dialog sedikit pun. Hal yang sama saat Iko bermain di film Star Wars : The Force Awakens, di mana dia - bersama Yayan Ruhian - juga tidak berperan banyak di sana. Karena itu, saya sangat berharap banyak di film kali ini, Iko Uwais benar-benar diperhitungkan Hollywood sebagai aktor laga yang benar-benar berpotensi. Bukan lagi hanya sekedar muncul gak jelas.

Di film Mile 22, tampaknya Iko Uwais memang diberikan ruang berkembang lebih banyak. Selain berlaga, dia pun mendapatkan bagian berdialog dalam bahasa Inggris. Selain itu, karakter yang diperani Iko dalam film ini memang sangat penting, sehingga cukup wajar jika saya pun sangat antusias menunggu film ini.

Film ini mengisahkan tentang kejadian terorisme yang terjadi di Amerika Serikat di mana terjadi serangkaian bom yang tengah kota. Untuk mencegah kejadian ini terulang dan membahayakan masyarakat Amerika, CIA menurunkan pasukan elit mereka untuk menyidiki pelaku bom tersebut.

Saat penyidikan dilakukan, muncullah seorang pria misterius bernama Li Noor (Iko Uwais) yang mengaku sebagai Agen Polisi Internasional, dan dia memiliki informasi penting yang berguna bagi polisi untuk mencegah aksi terorisme berikutnya. Untuk menjaga keselamatan Li Noor, pasukan elit CIA pimpinan James Silva (Mark Wahlberg) memutuskan untuk membawanya ke tempat persembunyian yang berlokasi di Mile 22.

Namun rupanya perjalanan menuju ke tempat persembunyian itu tidak mudah. Karena banyak orang yang berusaha menghabisi nyawa Li Noor sebelum dia membocorkan rahasia aksi teror itu. Bahkan anggota CIA pun ada yang diam-diam mendalangi kejadian itu, dan tidak ingin Li Noor buka mulut.

Film ini dipenuhi aksi perkelahian, kejar-kejaran, serta tembak-tembakan yang super-keren. Dan lagi-lagi, Iko Uwais akan tampil dengan bela-diri silat khas Indonesia yang sudah menjadi ciri khas dirinya.



DO YOU KNOW? 
Pengambilan gambar film ini dilakukan di Atlanta, Georgia, serta di Bogota, Ibukota Negara Columbia. Pada tanggal 5 Februari 2018, saat proses pengambilan gambar dilakukan di Bogota, Presiden Columbia Juan Manuel Santos muncul dan menyaksikan proses tersebut. Sutradara Peter Berg tidak menyia-nyiakan kehadiran Presiden Santos. Dia segera bekerja sama dengan para Penulis Skenario untuk membuat 1 adegan yang menampilkan Presiden Santos. Alhasil, Presiden Santos pun muncul di film ini, di mana dia akan berada di tengah-tengah pertarungan Iko Uwais dan Mark Wahlberg melawan para teroris.

Mark Wahlberg sudah menjadi pilihan pertama sejak skenario film pertama kali dibuat. Bahkan banyak pihak menyebutkan kalau film Mile 22 memang dibuat khusus untuk Mark.
CL (Lee Chae Rin)

Selain Iko Uwais, artis internasional lain yang bermain di film ini adalah CL (Lee Chae Rin). Bagi penyuka K-Pop, sudah pasti tahu kalau CL adalah anggota girl-band 2NE1 yang saat ini telah bubar. Film ini akan menjadi film pertama yang diperani CL.
Lauren Cohan
Penyuka serial televisi The Walking Dead, pasti tidak akan asing saat melihat karakter Alice. Yep... karakter ini dipernai Lauren Cohan, yang tidak lain adalah aktris yang memerani karakter Maggie Greene, istri dari Glenn Rhee.
Rhonda Rousey

Sebagai "musuh" Iko Uwais dalam film ini akan ada karakter Sam Snow. Karakter ini diperani oleh aktris tangguh Ronda Rousey. Bagi penggemar WWE, tentu tidak akan asing dengan sosok Ronda. Dia adalah salah seorang pegulat papan atas WWE dan sudah menjadi langganan pemenang di berbagai ajang WWE, terutama Raw. Selain gulat, Ronda juga menguasai judoka dan seorang petarung MMA (Mixed Martial Artist). Dia menjadi wanita pertama yang meraih medali perunggu di ajang Olympiade Beijing - 2008. Dia pun memenangi lebih dari 12 pertarungan di MMA dan 6 pertarungan UFC (Ultimate Fighting Championship). Dan film Mile 22 bukanlah film pertama baginya, karena sebelumnya Ronda sudah bermain di film The Expendables 3 (2014), Furious 7 (2015) dan Entourage (2015).

Mile 22 direncanakan akan dibuat menjadi trilogi. Saat ini proses pembuatan skenario untuk seri kedua Mile 22 sudah dilakukan dan produksi filmnya akan segera dilakukan setelah Mile 22 dirilis di bioskop.







Recommended Movie - Just A Breath Away (2018)


Judul Film                : Just A Breath Away 
Sutradara                  : Daniel Roby
Pemeran                   : Romain Duris, Olga Kurylenko, Fatine Harduin, Michael Robin
Tanggal tayang         : 27 Juni 2018

Ketika bicara film Perancis, yang selalu muncul di benak saya adalah film komedi bermutu (Taxi dan Yamakashi) dan film eksyen keren (Le Femme Nikita). Namun baru kali ini ada film disaster-horor seru seperti film ini.

Film berjudul asli "Dans la Brume" (Hold Your Breath) ini merupakan film disaster yang lumayan keren. Saya juga cukup surprise saat mengetahui film ini akan tayang di bioskop Indonesia tanggal 27 Juni 2018 mendatang, karena sangat jarang ada film Perancis yang tayang di bioskop komersil Indonesia (meski filmnya keren-keren). Sambil menunggu penayangan film ini minggu depan, ga ada salahnya kalo kita bahas dulu film ini ya....

Film ini mengisahkan tentang kejadian misterius di kota Paris di mana satu ketika kota ini tiba-tiba ditutupi oleh kabut misterius. Siapapun yang menghirup udara di dalam kabut itu akan langsung tewas. Karena itu, para penduduk yang masih hdiup segera berlarian menyelamatkan diri mereka di atas gedung yang tinggi atau di atas genteng rumah mereka.

Mathieu (Romain Duris) dan Anna (Olga Kurylenko) adalah sepasang suami-istri yang juga selamat dan berhasil berlindung di atas gedung tinggi. Masalahnya, anak mereka - Sarah (Fantine Harduin) - tertinggal di rumah mereka. Meski anak mereka dalam kondisi selamat dan aman, namun kekuatiran mulai melingkupi Mathieu dan Anna karena sudah berhari-hari lamanya kabut itu belum juga sirna.

Dalam kondisi lapar dan kehausan, ditambah lagi tidak ada listrik dan bantuan apapun dari pemerintah, para penduduk yang mulai panik. Kondisi ini menjadi sangat berbahaya. Mathieu dan Anna pun menguatirkan anak mereka. Karena itu, mereka mempertaruhkan nyawa mereka menembus kabut itu demi menemukan anak mereka. Akankah mereka berhasil?

Film ini membawa suasana mencekam yang sangat mampu memaku penonton duduk di kursinya selama 90 menit durasi film. Dan yang menariknya : Ternyata ending film ini menyimpan "twist" yang mengejutkan dan tidak terduga sama sekali. Seperti apa "twist"-nya? Sepertinya Anda harus menonton film ini sendiri jika ingin mengetahuinya....

Jika membaca review dari para penonton Perancis yang sudah menonton ini sebelumnya (film ini sendiri sebenarnya sudah tayang 4 April 2018 silam di Perancis), banyak penonton yang meyukai film ini karena idenya yang sederhana dan alurnya yang cepat. Memang banyak yang menyesalkan film ini terlalu "berbau" Hollywood. Namun sebagai film hiburan, film ini memang sangat layak untuk ditonton.

Recommended Movie - MISSING (2018)


Judul                : Missing
Sutradara         : Mukul Abhyankar
Pemeran           : Tabu, Manoj Bajpayee, Annu Kapoor
Tanggal rilis    : 6 April 2018

Bagi penggemar film India, ketiga nama pemeran utama film ini sudah bukan nama asing lagi. Ketiganya adalah artis India senior yang cukup dihormati. Dan kehadiran mereka dalam 1 film tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar film Bollywood.

Film bergenre thriller-psikologi ini merpakan film yang cukup menarik untuk disimak. Meski berdurasi lumayan panjang (120 menit) dan menggunakan lokasi shooting di satu tempat yang sama sepanjang film, namun film ini tidak membosankan.

Meski tidak dijelaskan, tetapi sebenarnya Missing terbagi dalam 2 bagian : Bagian Pertama berdurasi 50 menit merupakan paparan ceritanya. Dan Bagian Kedua yang berdurasi 70 menit, merupakan fakta yang mementahkan apa yang sudah dipaparkan di Bagian Pertama. Artinya : Apa yang Anda lihat di Bagian Pertama bukanlah hal yang sebenarnya. Justru di paruh kedualah, Anda baru disuguhkan apa yang terjadi sebenarnya.


Secara garis besar, saya bisa memberitahu Anda bahwa film ini mengisahkan tentang seorang karyawan menengah asal India bernama Sushant Dubey (Manoj Bajpayee) yang harus melakukan pertemuan dengan Atasannya di Pulau Mauritius. Saat akan berangkat, dia menghadapi masalah dengan istrinya yang tidak mengizinkan dirinya pergi ke pertemuan tersebut, lantaran curiga suaminya "bermain api" selama tuga tersebut.

Setelah berdebat dengan istrinya, Sushant pun setuju membawa istrinya ikut dengannya ke Pulau Mauritius.

Di Pulau tersebut, Sushant menginap di sebuah resor. Awalnya kamar tersebut hanya untuk 1 orang, dan Sushant pun mengubah pemesanan hotelnya menjadi kamar besar untuk 2 orang. Saat masuk ke hotel, Naina (Priyanka Setia) - Resepsionis Resor - memperhatikan Sushant menginap di kamar bersama istrinya yang bernama Aparna Dubey (Tabu) yang saat itu sedang menggendong anaknya yang masih kecil bernama Titli. Wajah sang anak tidak terlihat jelas lantaran sedang sakit.

Setelah memasuki kamar, Sushant pergi mencari makan. Sedangkan istrinya tinggal di kamar sambil mengasuh anaknya yang sakit dan rewel. Kerewelan Titli sangat mengganggu para penghuni resor, sehingga Naina mencoba membantu menenangkan Titli. Pada saat dia tiba di kamar Keluarga Dubey, Titli sudah tidak berisik lagi.

Keesokan harinya, Titli menghilang. Aparna dan Sushant mencari anak mereka namun tidak ketemu. Dalam keputus-asaan, Aparna meminta bantuan polisi Mauritius mencari keberadaan sang anak. Karena resor tersebut sangat besar, dibutuhkan sekompi polisi - lengkap dengan pasukan K9 - untuk mencari Titli. Tapi usaha para polisi tidak berhasil. Lalu datangkan Kapten Ramkhilawan Buddhu (Annu Kapoor), seorang polisi yang terkenal sebagai "Mr 100 Percent", karena kemampuannya membongkar berbagai kasus dengan sangat sempurna dan tepat. Kapten Ramkhilawan mencoba mencari keberadaan Titli.

Namun, saat mewawancarai Aparna dan Sushant, Kapten Ramkhilawan menemukan kedua orang itu menceritakan hal yang sangat berbeda. Bahkan semakin lama, Kapten Ramkhilawan semakin mencurigai Sushant karena dia yang paling tidak konsisten dalam menjawab semua pertanyaan polisi. Mengapa Sushant melakukan hal itu? Benarkah ada hal yang dia sembunyikan? Di manakah Titli sebenarnya?

Cerita yang saya ulas di atas hanyalah 50 menit pertama saja. Selanjutnya, penonton akan dikejutkan dengan berbagai fakta yang bertolak belakang dengan apa yang dipaparkan di menit-menit awal film. Sebuah contoh adalah Tersangka Utama penculik Titli yang sejak awal ditampilkan sangat misterius dan berperilaku tidak lazim. Nyatanya orang tersebut bukanlah pelakunya.

Bagi penggemar film thriller, Missing terbilang cukup menghibur karena menampilkan cerita yang apik dan menantang nalar para penonton. Sayangnya, ketegangan film ini sempat terganggu dengan beberapa bagian yang inkonsisten dengan alur filmnya. Bagian ini menjadi celah bagi penonton yang langsung dapat membaca akhir cerita film ini. Dan tentu saja ini sangat menyebalkan .... !!!

Meski demikian, kita masih bisa menikmati suguhan akting yang sangat menawan dari Tabu, Manoh Bajpayee, dan Annu Kapoor yang keren banget. Ketiganya bermain dengan sangat apik, sampai-sampai mampu mengecoh penontoh dan tidak mengetahui ada yang "tidak beres" dengan mereka.


DO YOU KNOW? 
Film Missing merupakan "reuni" Manoj Bajpayee dan Tabu setelah 18 tahun tidak bermain dalam satu film. Sebelumnya, mereka berdua pernah dipertemukan dalam film Ghaath (2000) yang disutradarai Akashdeep.

Annu Kapoor sendiri adalah aktor senior India yang terkenal sebagai Pembawa Acara Antakshari (1993 - 2006) dan film Mr India (1987). Selain masih aktif bermain film, Kapoor sehari-hari adalah Penyiar Radio 92.7 Big FM dan membawakan acara khusus "Suhaana Safar with Annu Kapoor".

Berbeda dengan film India yang banyak menampilkan lagu-lagu khas India, film Missing hanya menampilkan 1 lagu berjudul "So Ja Re". Lagu ini diciptakan M.M. Keeravani dan dinyanyikan sendiri oleh Tabu. Lagu ini merupakan lagu pengiring tidur yang dinyanyikan Aparna - karakter yang diperani Tabu - saat menidurkan anaknya.


Recommended Movie - Ittefaq (2017)



Judul Film         : Ittefaq
Sutradara           : Abhay Chopra
Pemeran            : Akshaye Khanna, Sidharth Malhotra, Sonakshi Sinha
Tanggal tayang : 3 November 2017

Kalau Anda suka dengan film bergenre thriller-misteri yang menantang logika berpikir, Ittefaq adalah pilihan yang cocok untuk Anda di akhir minggu ini.

Film produksi India garapa sutradara Abhay Chopra ini merupakan adaptasi dari film berjudul sama yang pernah sukses di tahun 1969. Ceritanya cukup menarik :

Vikram (Malhotra) adalah seorang Novelis Terkenal dari India dan tinggal di Inggris. Ketika sedang berada di Mumbai untuk mempromosikan buku ketiganya, dia dituduh membunuh istrinya di hotel. Dalam kondisi panik, Vikram melarikan diri dan dikejar oleh polisi.

Pelariannya berakhir di sebuah apartemen, tempat tinggal Dev Verma (Khanna), seorang pengacara terkenal di India. Dan cerita sebenarnya pun dimulai.

Polisi menemukan Vikram dalam kondisi tidak sadarkan diri di dalam apartemen Verma. Di sebelahnya tergeletak Verma yang sudah dalam kondisi meninggal. Sedangkan Maya (Sinha), istri Verma yang menghubungi polisi dan meminta bantuan.

Kasus ini menjadi ramai karena korban dan tersangka adalah selebrita terkenal dunia. Inspektur Gautam (Himansu Kohli) kemudian ditugasi Atasannya untuk menuntaskan kasus ini dalam 3 hari. Dalam penyidikannya, Gautam menemukan kejanggalan karena kesaksian Vikram dan Maya saling bertentangan. Semakin dalam dia menggali informasi dan kesaksian, semakin banyak kejanggalan yang dia temukan dari kesaksian Vikram dan Maya.

Dengan waktu yang sangat singakt, Inspektur Gautam harus segera menemukan fakta siapa pelaku sebenarnya : Vikram atau Maya? Jika tidak, maka karirnya akan menjadi taruhannya.

Yang menarik di film berdurasi 107 menit ini adalah kecerdasan penulis skenario serta kehebatan penulis skenario yang menggiring penonton untuk meyakini kalau salah satu tersangka (Vikram / Maya) adalah pelaku sebenarnya. Ketika penonton sudah meyakini kalau orang tersebut adalah tersangka, tiba-tiba keyakinan itu dihancurkan dengan fakta-fakta baru yang mementahkan apa yang sudah diyakini penonton. Frustrasi? Tidak. Justru penonton makin penasaran, siapa pelaku sebenarnya?

Berbeda dengan film-film India pada umumnya, film ini sama sekali tidak menampilkan lagu India apapun, baik sebagai lagu latar maupun theme-song. Film ini layaknya film thriller Hollywood benar-benar fokus pada alur cerita yang padat dan tidak bertele-tele. Musik latar yang digunakan pun benar-benar "score-music".

Selain keren dari sisi cerita, film ini pun sukses di segi finansial. Bahkan saat ditayangkan berbarengan dengan Thor " Ragnarok, Ittefaq mampu bersaing ketat dengan film tersebut.



DO YOU KNOW? 
Dalam bahasa India, Ittefaq berarti "Kebetulan". Judul ini sebenarnya merupakan kunci dan jawaban dari keseluruhan film.

Untuk mempromosikan film ini, pihak produser menggunakan metode beriklan di televisi, radio, dan media cetak. Teknik ini ternyata jauh lebih murah ketimbang teknik promosi konvensional yang biasa dilakukan oleh produser film India lain (road-show, wawancara, dan promosi lewat reality-show).

Dalam proses promosi film, pihak marketing film sama sekali tidak menampilkan gambar apapun yang menampilkan potongan gambar atau cuplikan film sama sekali. Hal ini dilakukan untuk membentuk rasa penasaran penonton.

Film ini meraih Rating "100% Fresh" dari Rotten Tomatoes dan disebut sebagai "film pembunuhan yang paling menarik dan akan membuat penonton tidak bergerak di tempat hingga akhir film".



10 Film Horor dengan Adegan Pembuka Paling Seram

Salah satu ciri umum film horor adalah selalu diawali dengan adegan pembuka untuk menceritakan latar belakang cerita. Datar dan nyaris tidak seram. Keseraman baru dimulai setelah menit ke-15 dan intens ketegangan akan terus naik hingga akhir film.

Namun ternyata ada beberapa film horor yang justru melakukan sebaliknya : Justru sejak awal film, Penonton sudah disuguhi dengan keseraman yang bertubi-tubi. Biasanya para penonton "tidak siap" sehingga akan terkaget-kaget sejak awal. Dan sangat wajar jika film demikian akan melekat erat di dalam pikiran para penonton sebagai "Film Paling Seram" yang pernah ditonton.

Berikut ini adalah 10 film horor dengan adegan pembuka paling seram, yang akan bikin Anda bermimpi buruk. Film-film ini nyaris tidak memberikan sedikitpun celah buat para penonton untuk bernafas dan akan membombardir Penonton dengan adegan-adegan seramnya dari awal hingga akhir film. Hmm..... Anda siap untuk menontonnya?


1. IT FOLLOWS (2014)
Film arahan Sutradara David Robert Michael ini berbeda dengan film horor pada umumnya. Jika film horor biasa menampilkan kejutan diiringin lagu latar yang seram, justru film ini didesain sedemikian rupa agar penonton tidak pernah menyadari kapan kejutan muncul. Semua adegan dibuat dengan sangat datar, dan terkadang agak membosankan, sampai akhirnya muncul kejutan yang membuat Penonton terkaget-kaget. Kejutannya pun hanya sekilas, sehingga kalau mengedipkan mata, Anda akan kehilangan momen kejutan tersebut dan akan bingung, "Seramnya di mana?"


Nah, seperti adegan pembuka film ini : Hanya menampilkan adegan seorang wanita yang ketakutan dan berlari-lari mengelilingi halaman depan rumahnya, lalu masuk ke mobilnya dan memacu mobil tersebut ke pantai. Tiba di pantai, sang gadis menelepon orang tuanya, lalu mengucapkan salam perpisahan. Nah, kejutan pun dimulai saat adegan berganti keesokan harinya di mana gadis itu sudah tewas dengan tubuh "berantakan". Adegan ini dibuat dengan sangat datar sekali. Tidak menunjukkan tanda-tanda seram, sampai Anda tiba-tiba dikagetkan dengan munculnya adegan tubuh sang gadis yang sudah berantakan.

Meski secara umum film ini tidak terlalu menarik dan tidak seseram film horor pada umumnya, tapi saya yakin Anda akan bertahan dan menonton film tersebut hingga tuntas, karena penasaran gara-gara menonton adegan pembuka tersebut.



2. FRIDAY THE 13TH : A NEW BEGINNING (1985)
Penggemar film horor "vintage" mungkin ingat dengan karakter ikonik Jason Voorhees, sang pembunuh legendaris dari Danau Crystal yang gemar membantai siapapun yang dia temui. Karakter ini ada di film layar lebar Friday the 13th dan telah dibuat dalam 12 seri. Ciri khas film Friday the 13th adalah selalu menampilkan adegan-adegan sadis dan super brutal, sehingga sangat jarang ada orang yang bisa menonton film tersebut hingga akhir tanpa menutup mata (gak kuat melihat adegan-adegan pembunuhan sadis disertai mutilasi dan sejenisnya).

Kalau Anda ingin tahu seri mana yang paling seram, maka Anda perlu menonton seri kelima dari film tersebut. Judulnya Friday the 13th : A New Beginning. Dirilis tahun 1985, film ini masih menampilkan adegan-adegan sadis "murni" tanpa bantuan efek khusus komputer. Film ini diawali dengan adegan Tommy Jarvis (Cory Feldman) - salah seorang korban yang selamat dari pembantaian yang dilakukan Jason di seri sebelumnya - mengalami mimpi buruk. Dalam mimpinya, dia melihat Jason bangkit dari kubur lalu memburu dirinya.

Di jamannya, adegan ini merupakan adegan kejutan yang cukup bikin trauma dan mimpi buruk. Yang lebih mengerikan lagi : Film ini menampilkan adegan pembunuhan yang super sadis dan dicap para kritikus sebagai seri Friday the 13th paling sadis dan paling berdarah. Teknik pembunuhan yang ditampilkan pun sudah melewati ambang toleransi penonton di masa itu, dan benar-benar bikin trauma siapapun yang pernah menontonnya.



3. IT (1990)
Film horor kreasi Stephen King ini menampilkan adegan pembuka yang sangat ikonik dan hingga kini menimbulkan trauma siapapun yang pernah menontonnya.

Bayangkan saja : Film ini diawali dengan seorang anak kecil - berpakaian jas hujan kuning - bermain di tengah hujan. Saat perahu kertasnya jatuh ke selokan, dia melihat badut Pennywise Si Badut Penari (diperani Tim Curry) di dalam selokan. Siapa yang bisa menduga kalau badut - yang saat itu dikenal publik Amerika sebagai karakter lucu dan menggemaskan - berubah menjadi monster seram yang langsung melahap anak tersebut.

Adegan ikonik inilah yang kelak kemudian mengubah persepsi para penonton dunia, yang kemudian memandang badut sebagai karakter yang seram dan mengerikan.



4. HALLOWEEN (1979)
Film horor legendaris karya Sutradara John Carpenter ini merupakan karya klasik yang tidak akan dilupakan oleh banyak penggemar film horor sejati. Sama seperti Friday the 13th, film ini menampilkan banyak adegan-adegan pembunuhan sadis. Meski tidak seintens Friday the 13th, tetapi Halloween sudah cukup bikin trauma para penonton yang berani menontonnnya.


Adegan pembuka film ini menampilkan adegan yang cukup legendaris : Kamera menampilkan adegan seolah-olah dari mata penonton sendiri yang menyaksikan adegan tersebut. Kita akan melihat "sang kamera" mengenakan topeng, lalu berjalan memasuki sebuah rumah. Saat melihat seorang gadis di kamar sendiri, tanpa peringatan sedikit pun, tiba-tiba kita melihat "sang kamera" menghujamkan pisau ke tubuh sang gadis berulang-ulang dengan cara yang sangat keji dan kejam.

Cukup mengagetkan, terutama karena perspetif kamera dibuat seolah-oleh penontonlah yang melakukan adegan tersebut. Wajar jika banyak orang yang kemudian trauma pasca menonton film ini.



5. THE STEPFATHER (1987)
Film horror besutan sutradara Joseph Ruben ini menampilkan adegan sadis dan horor yang tidak disangka-sangka penonton. Film ini diawali dengan adegan Henry Morrison (diperani Terry O'Quin) - seorang psikopat gila - sedang mencuci tangannya, kemudian mengganti semua pakaiannya, lalu berangkat kerja.

Saat dia berjalan melewati ruang tamu, barulah penonton terkaget-kaget melihat apa yang ada di sana : Ruang tersebut berantakan dan terdapat mayat anggota keluarganya yang tergeletak di lantai, tewas bersimbah darah. Namun Henry dengan acuh dan santai berjalan keluar rumah sambil bersiul-siul. Adegan miris ini jelas membuat siapapun akan merinding ketakutan sembari mereka-reka, seberapa tinggi kadar kegilaan Henry Morrison.

Meski tidak setenar Halloween dan Friday the 13th, namun film ini sangat populer di zamannya dan memiliki banyak penonton fanatik yang menyukai film horor-psikopat ini.


6. CUBE (1997)
Film ini adalah film Kanada karya sutradara Vincenso Natali yang merupakan perpaduan antara fiksi ilmiah dengan horor. Film super-cerdas ini menampilkan adegan-adegan horor yang terbilang cukup baru di masanya, sehingga menjadikan film ini cukup ikonik dan legendaris.

Film ini diawali dengan adegan seorang pria yang baru terbangun dan menemukan dirinya terperangkap di sebuah ruangan tertutup. Dia mencoba mencari jalan keluar, namun ke mana pun dia pergi, tidak ada pintu keluar yang memungkinkannya bisa keluar dari tempat tersebut. Dan saat melewati sebuah tempat, tanpa terduga, dia dihantam oleh sebuah benda yang tidak terlihat. Adegan selanjutnya : Benar-benar mengerikan.... !!!!

Film Cube menjadi salah satu film horor yang cukup bikin penasaran. Hal menarik saat menonton film ini adalah penonton diajak berpikir dan menebak-nebak akhir ceritanya. Cerdas. Menghibur. Sekaligus : Seram dan Super Sadis... !!!



7. THE HITCHER (1986)
Ini dia film horor-sadsi yang bisa bikin Anda ketakutan hanya dari dialognya saja. Film cerdas ini tidak saja penuh dengan adegan pembunuhan sadis yang bikin miris, tetapi juga dialognya pun bisa bikin Anda mimpi buruk.

Arahan Sutradara Robert Harmon ini mengisahkan tentang seorang pembunuh psikopat yang berpura-pura menumpang naik mobil, lalu membunuh pemilik mobilnya.

Film ini dibuka dengan adegan yang tampaknya biasa saja : Seorang pria bernama Jim Halsey (C. Thomas Howell) membawa mobilnya di tengah hujan. Saat melewati sebuah jalan sepi, dia melihat seorang pria di tengah jalan sedang mengacungkan jempol, minta tumpangan. Kasihan dengan pria yang kehujanan tersebut, Jim pun mengajak pria itu menaiki mobilnya. Di dalam mobil, terjadilah percakapan yang santai. Sang Pria (diperani dengan sangat baik oleh Rutger Hauer) mengucapkan terima kasih kepada Jim, kemudian menceritakan alasan mengapa dia sampai kehujanan. Rupanya mobil yang dibawanya kehabisan bensin. Tapi Pria tersebut tidak merasa perlu untuk mengisi bensin karena mobil itu bukan miliknya, tapi milik orang lain. Orang tersebut tidak akan kemana-mana karena sang Pria telah memotong kaki, tangan, dan lehernya. Dan Sang Pria akan melakukan hal yag sama pada Jim Halsey.

Oke.... kalau ada orang yang Anda bantu, tetapi dia kemudian mengatakan hal demikian, bagaimana perasaan Anda?



8. TWILIGHT ZONE : THE MOVIE (1983)
Film besutan Sutradara George Miller ini terbilang sangat legendaris. Selain karena kejadian di balik layar saat proses pengambilan gambar (hingga menewaskan beberapa artis pendukung film ini, terutama pemeran anak-anaknya), film yang terdiri dari beberapa cerita pendek ini menampilkan banyak kejutan yang mengejutkan.

Salah satu yang paling mengejutkan - karena sama sekali tidak terduga - adalah adegan awal yang menampilkan aktor Dan Aykroyd dan Albert Brooks. Dalam adegan tersebut diceritakan Dan dan Albert sedang berdiskusi tentang hal yang paling menyeramkan menurut mereka. Pada saat giliran Dan yang akan menceritakan hal seram, dia meminta Albert untuk menghentikan mobil yang dibawanya. Saat mobil telah dihentikan, Dan tiba-tiba berbalik dan diam. Albert mendesak temannya menceritakan hal paling menyeramkan, Dan berbalik dan ternyata ......

Adegan tersebut kemudian menjadi sangat fenomenal dan sering ditiru film-film horor yang lain



9. EVIL DEAD (2013)
Versi remake arahan sutradara Sam Raimi ini sempat disebut sebagai film horor "paling berdarah", karena penggunaan "cairan" darah palsu yang sangat banyak oleh Sam Raimi lantaran ingin menampilkan adegan berdarah senyata mungkin.

Film ini dibuka dengan adegan yang sangat miris : Seorang wanita muda diikat di tiang rumah. Kemudian ada seorng wanita tua yang membacakan mantra. Wanita muda tersebut meminta dirinya untuk dilepaskan, tapi sang wanita tua seolah-olah tidak mendengar permintaan tersebut, dan mulai membaca mantera sihir.

Adegan makin miris ketika ayah wanita muda itu muncul, dan mengatakan kalau wanita tua itu adalah orang baik yang akan menolongnya. Lalu sang ayah menuangkan bensin di kepala anaknya. Sang anak menangis dan terus-menerus minta Ayahnya melepaskan dirinya. Namun saat sang ayah telah menyalakan korek api - dan bersiap membakar ayahnya - kengerian sebenarnya dimulai .....

Buat orang berpenyakit jantung, saya sarankan untuk tidak menonton film ini, bahkan sejak awal film. Evil Dead benar-benar "evil" karena menampilkanbanyak adegan sadis nan brutal, ditambah kengerian-kengerian yang di luar ambang toleransi manusia normal.




10. BLACK SUNDAY (1960)
Dan film terakhir yang ada di daftar ini adalah film Italia berjudul Black Sunday (La maschera del demonio) atau yang dikenal juga dengan judul lain : The Mask of Satan. Film hitam-putih arahan sutradara Mario Bava ini diadaptasi dari cerita pendek "Ivy" karya Nikolai Gogol banyak menggunakan narasi sebagai penjelasan pada setiap adegannya. Film ini sendiri mengisahkan tentang seorang pria yang membalas dendam pada seorang Penyihir yang telah membunuh saudaranya, tetapi 200 tahun kemudian penyihir itu lahir kembali dan melakukan pembalasan pada keturanan pria tersebut.

Film ini merupakan film yang teramat-sangat super sadis dan brutal. Bahkan hingga hari ini, karena kekejaman yang ditampilkan dalam film ini sangat ekstrim, banyak negara yang masih melarang peredaran film ini dalam bentuk apapun.

Bagian awal film ini sudah bisa menggambarkan kengerian seperti apa yang ada di sepanjang film ini. Film ini dibuka dengan sekelompok orang mengelilingi seorang wanita yang dituduh sebagai penyihir. Punggung sang wanita ditandai dengan besi panas (hingga menampilkan kulitnya yang melepuh). Kemudian sang Algojo memasangi topeng ke wajah wanita tersebut. Ada paku panjang di dalam topeng tersebut. Setelah topeng terpasang, lalu sang Algojo menghantamkan martil ke wajah wanita tersebut. Bayangkan sendiri apa yang terjadi .....



Movie Review - TRUTH OR DARE (2018)

Judul Film              : Truth or Dare
Sutradara                : Jeff Wadlow
Pemeran                 : Lucy Hale, Tyler Posey, Violett Beane, Hayden Szeto
Tanggal rilis           : 13 April 2018

Sebuah film anak muda bergenre horor-supranatural baru-baru ini tayang di Amerika Serikat. Dibuat dengan dana yang tidak besar (US$ 3.5 juta), film ini mampu meraup keuntungan sebesar US$ 21 juta dan berada di peringkat ketiga tangga Box Office Amerika Serikat, persis di bawah A Quiet Place (peringkat pertama) dan Rampage (peringkat kedua).

Alur cerita film ini sebenarnya sederhana saja : Sekelompok pemuda bertamasya ke Meksiko. Di sana, mereka berkenalan dengan seorang pria penduduk lokal bernama Carter (London Liboiron) yang mengajak mereka bermain sebuah permainan klasik Amerika Serikat bernama Truth or Dare. Dalam permainan itu, setiap orang diberi tantangan : Mengatakan sesuatu dengan jujur (Truth) atau menerima tantangan melakukan hal ekstrim (Dare).

Awalnya para pemuda itu menganggap permainan itu biasa-biasa saja. Tetapi rupanya permainan itu justru merupakan permainan kutukan yang harus dimainkan terus-menerus. Jika salah seorang pemain menolak melakukan permainan tersebut, maka dia pun akan tewas sebagai konsekuensi dari ketidak-taatannya pada permainan.

Maka sudah dapat ditebak : Satu persatu korban berjatuhan. Dan yang masih hidup berusaha mencari cara untuk mematahkan kutukan tersebut.

Kalau mau jujur, film horor atau thriller yang diperani para artis remaja dan ABG sebenarnya menampilkan banyak hal konyol. Film jenis ini sempat meraih kejayaan ketika di tahun 1990an ketika film Scream (1996) sukses dan menjadi film remaja bergenre slasher paling populer di masa itu. Tidak heran, banyak produser yang kemudian merilis film-film thriller dan horor yang diperani aktor dan artis ABG. Alur cerita tidak perlu rumit dan detil. Penonton tidak akan terlalu memperhatikan. Justru fokus mereka hanya pada para pemeran film yang cantik dan seksi, atau tampan dan bertubuh bagus.

Hal serupa juga terjadi pada film ini. Uniknya, para pemain muda yang bermain di film Truth or Dare adalah para artis yang biasanya bermain di serial televisi Amerika Serikat : Lucy Hale adalah pemeran di serial televisi Pretty Little Liars produksi Freedom, Tyler Posey di serial televisi Teen Wolf (MTV), Violett Beane di serial televisi The Flash (CW), dan Hayden Szeto di serial televisi The Good Place (NBC).

Jadi terbilang cukup wajar jika akting mereka belum senatural artis yang langsung terjun ke layar lebar seperti Gal Gabot, Jason Momoa, Ezra Miller, dan Tom Holland. Meski demikian, mungkin kita bisa memberikan nilai lebih pada Lucy Hale yang punya kematangan berakting yang agak lebih baik yang artis lain di film Truth or Dare, terutama saat dia sedang berperan sebagai orang yang kerasukan.

Sebagai sebuah film hiburan, Truth or Dare cukup sukses dan berhasil menghadirkan ketegangan serta membuat penonton penasaran. Tetapi jika Anda adalah penonton yang mengharapkan film dengan cerita yang cerdas, jangan harap dapat menemukannya di film ini. Sudah pasti film ini tidak menawarkan apapun selain kejutan demi kejutan. Akting para pemain pun terbilang cukup standar tanpa memberikan nilai lebih.

Meski secara kualitas film ini kurang, tetapi karena perolehan film ini cukup lumayan, tidak heran jika dalam waktu dekat, sekuel film ini akan dibuat.