Movie Recommended - Triple Threat (2019)


Judul Film           : Triple Threat
Sutradara             : Jesse V. Johnson 
Pemeran              : Tony Jaa, Iko Uwais, Tiger Chen, Scott Adkins, Michael Jai White
Tanggal tayang   : 19 Maret 2019

Film eksyen super-keras ini merupakan film yang terbilang cukup keren karena diperani oleh para aktor dan aktris yang kesemuanya merupakan ahli bela-diri. Mereka merupakan para petarung dari berbagai negara : Indonesia, Thailand, China, Amerika, dan Inggris.

Selain itu, film ini juga menampilkan banyak adegan laga dan tembak-tembakan yang sekilas mengingatkan kita pada eksyen film laga Hong Kong era 1980 - 1990an. Adegan paling memorabel adalah adegan penyerangan di kantor polisi, yang segera mengingatkan kita pada adegan penyerbuan ke rumah musuh yang dilakukan Chow Yun Fat, Dean Shek, dan Ti Lung di film A Better Tomorrow 2 (1989).

Film ini pun sepertinya dibuat untuk menyaingi kepopuleran trilogi Expendables yang dibuat Sylvester Stallone, di mana di film itu Stallone mengumpulkan semua aktor film eksyen yang populer di era 1980-an. Jika Anda melihat daftar para aktor dan aktris yang memerani Triple Threat, Anda pun akan segera tahu kalau mereka adalah bintang film dari era 2000 awal.

Triple Threat mengisahkan tentang Xiao Xian (Celina Jade), anak seorang bilyuner China, yang memutuskan untuk menggunakan sebagian hartanya untuk menghancurkan sindikat kejahatan yang menguasai Maha Jaya, kota kelahirannya. Tentu saja rencana Xiao Xian tidak disukai oleh para pemimpin sindikat kota tersebut. Salah satu diantaranya adalah Su Feng (Monica Siu), yang menyewa para serdadu bayaran untuk menghabisi Xiao Xian.

Para serdadu itu kemudian bertolak ke desa kecil di pinggiran Maha Jaya untuk membebaskan pemimpin mereka bernama Collins (Scott Adkins) yang ditahan oleh Pemerintah Maha Jaya yang dibantu masyarakat Indonesia yang kebetulan tinggal di wilayah tersebut. Collins berhasil dibebaskan dan semua penduduk di sana dihabisi oleh kelompok Collins.

Payu (Tony Jaa) dan Long Fei (Tiger Chen) adalah anggota Collins yang tidak setuju dengan tindakan Collins. Akibatnya mereka nyaris dibunuh, tetapi berhasil melarikan diri. Sementara itu, Jaka (Iko Uwais) adalah salah seorang penduduk Indonesia yang selamat dari pembantaian. Dia memutuskan untuk membalaskan dendam pada Collins dan kelompoknya.

Payu, Long Fei, dan Jaka kemudian bertemu di kota Maha Jaya. Mereka memutuskan untuk bekerja sama menghabisi Collins. Tapi Jaka justru menggunakan Payu dan Long Fei untuk memancing Collins agar muncul. Di waktu bersamaan, Xiao Xian nyaris terbunuh kelompok Collins usai melakukan wawancara di televisi. Dia segera meminta perlindungan polisi. Namun Collins tidak mau melepaskannya, dan menyerbu ke kantor polisi.

Payu dan Long Fei berhasil menyelamatkan Xiao Xian, kemudian membawanya kabur ke tempat yang aman. Sementara itu, Jaka berpura-pura bergabung dengan kelompok Collins agar bisa menghabisi mereka satu-persatu.

Di akhir cerita, Payu, Long Fei, dan Jaka bersatu untuk menghabisi kelompok Collins.

Dengan daftar para pendukung film yang notabene semuanya ahli bela diri, sangat wajar jika film ini menampilkan banyak adegan perkelahian yang dramatis dan bikin miris. Meski alur ceritanya tidak terlalu spesial, namun adegan pertarungan mereka adalah daya tarik yang membuat film ini enak ditonton.



DO YOU KNOW? 
Berikut ini adalah daftar para pendukung film Triple Threat dan jenis bela diri apa saja yang mereka kuasai :
Tony Jaa   : Muay-Thai
Iko Uwais : Pencak Silat
Tiger Chen : Kung Fu
Scott Adkins : Taekwondo, Kickboxing, Karate, Wushu, Jiujitsu, Muay Thai, Ninjitsu
Michael Jai White : Karate, Taekwondo, Kobudo, Tang Soo Do, Wushu, Brazillian Jiu-Jitsu
Michael Bisping : Jujutsu, Kickboxing, Karate
Celina Jade : Taekwondo
Jeeja Yanin : Taekwondo
Ron Smoorenburg : Judo, Karete, Free Fighting
Dominique Vandenberg : Free Style Martial Arts

Tony Jaa memulai debutnya bermain film tahun 2003, di mana film pertama yang diperaninya adalah Ong-Bak : Muay Thai Warrior. Di film tersebut, Tony Jaa menampilkan aksi bela diri Muay Thai dan melakukan semua adegan berbahaya tanpa bantuan alat maupun pemeran pengganti.

Iko Uwais - seperti yang kita ketahui - memulai debutnya sebagai aktor film laga lewat film Merantau (2009). Meski di film itu dia sudah menggunakan pencak-silat, namun baru di film The Raid (2011) kemampuannya bela-dirinya diterima masyarakat Internasional, dan pencat silat mulai dikenal oleh masyarakat di luar Indonesia.

Sejak berusia 18 tahun, Tiger Chen (Chen Hu) sudah berlatih wushu dan bergabung dengan kelompok Sichuan Wushu Team. Sejak tahun 2000, dia bergabung dalam kelompok koreografi perkelahian di film pimpinan Yuen Woo Ping, dan sering menjadi koreografer untuk film laga internasional seperti trilogi The Matrix, Charlie's Angels (2000), Once in the Life (2000), dan Kill Bill : Volume 1 (2003). Tiger Chen adalah guru bela diri Keanu Reeves.

Scott Adkins memulai karir bermain film di tahun 2001 saat dia dipercaya bermain di film laga Dei Seung Chui Keung yang merupakan produksi Hong Kong. Sejak saat itu, dia sering mendapat kesempatan bermain di film laga Hong Kong dan bekerja sama dengan banyak sutradara papan atas Hong Kong seperti Yuen Woo Ping, Corey Yuen, Sammo Hung, dan Jackie Chan.

Michael Jai White menjadi terkenal sejak berperan sebagai superhero Spawn (1997). Dia tercatat dalam sejarah sebagai aktor kulit hitam pertama yang mendapatkan peran utama sebagai superhero. Meski setelah itu dia banyak bermain di film komedi, namun namanya mulai dikenal publik sebagai aktor laga pasca berperan di film Universal Soldier : The Return (1999) bareng Jean Claude van Damme, serta Exit Wound (2001) bareng Steven Seagal.

Aktris Jeeja Yanin yang berperan sebagai protagonis Mook pertama kali dikenal publik saat bermain di film Chocolate (2008). Di film itu dia melakukan semua aksi laga sendiri, tanpa bantuan pemeran pengganti. Karirnya sebagai aktris laga mencapai puncaknya hingga tahun 2012, di mana dia memutuskan berhenti sejenak dari dunia keartisan karena sedang hamil pasca menikah dengan Adrian Robert Bowden, adik dari penyanyi Thailand Pamela Bowden. Jeeja kembali ke dunia akting pada tahun 2016 dengan membintangi film-film laga kembali hingga hari ini.

Awalnya Tiger Chen memunculkan ide proyek film laga berjudul Makeshift Squad. Ide itu kemudian berkembang menjadi film laga yang melibatkan aktor dan aktris laga dari berbagai negara, sehingga berubah menjadi Triple Threat.

Meski disebutkan negara fiksi Maha Jaya, namun keseluruhan shooting dilakukan di Thailand. Dialog film ini menggunakan multi-bahasa : Inggris, Mandarin, Thai, dan Indonesia.

Movie Review - Crossroads : One Two Jaga (2018)



Judul Film            : Crossroad - One Two Jaga
Sutradara              : Nam Ron
Pemeran               : Zahiril Adzim, Ario Bayu, Rosdeen Suboh, Asmara Abigail
Tanggal tayang    : 6 September 2018

Film ini bisa dikatakan sebagai film "paling berani" yang pernah diproduksi sineas Malaysia. Gimana gak? Film ini mengangkat tema yang sangat sensitif : Korupsi dalam Kepolisian Malaysia, serta perlakuan tidak pantas yang dilakukan pihak kepolisian pada pekerja asing dan imigran gelap. Mungkin kalau film ini diproduksi sineas Indonesia, bakal disambut dengan demo dan aksi penolakan di mana-mana ya?

Film ini sebenarnya terbagi menjadi 3 cerita yang berbeda tapi saling berkaitan. Kisah pertama bercerita tentang Hussein (Zahiril Adzim) - seorang polisi baru - yang sedang menjalani masa pelatihan dengan didampingi oleh Hassan (Rosdeen Suboh) yang merupakan polisi senior. Saat melakukan patroli bersama, Hussein segera mengetahui kalau Hassan adalah polisi korup yang suka menilap uang.

Kisah kedua bercerita tentang Sugiman (Ario Bayu) - seorang pekerja imigran dari Indonesia - yang harus menolong adiknya, Sumiyati (Asmarah Abigail), agar bisa keluar dari Malaysia. Sumiyati juga adalah seorang TKW yang baru saja kehilangan paspor. Kalau tertangkap polisi, dia bisa dipenjara.

Kisah ketiga bercerita tentang seorang Komisaris Polisi bernama James (Kin Wah Chew) yang merupakan polisi korup kelas kakap. Dia selalu menangani hal-hal besar, yang tidak jarang menekan para "kliennya" untuk memberikan uang suap padanya. Salah seorang pengusaha yang sering menggunakan jasa James adalah Dato (Nam Ron). Namun diam-diam Dato punya rencana untuk menghancurkan James, sehingga dalam setiap transaksi, dia selalu merekam pembicaraannya dengan James, kemudian mengirimkan rekaman itu kepada orang-orang yang dipercayanya.

Ketiga kisah itu bersinggungan manakala James rupanya adalah Atasan Hassan, dan Hussein secara tidak sengaja membunuh anak Sugiman saat mencoba menangkap Sumiyati yang dianggap pekerja ilegal. Kejadian itulah yang kemudian membuat James, Hassan, da Hussein harus berurusan dengan polisi. Sedangkan Sugiman dan Sumiyati melarikan diri dari Malaysia.

Film ini memiliki alur yang sama dengan film Training Day (2001) yang diperani Denzel Washington dan Ethan Hawke, yang juga menceritakan tentang polisi senior yang korup. Meski demikian, film ini diracik dengan tampilan khas kehidupan masyarakat Malaysia yang kental, sehingga nyaris tidak terasa kalau film ini menjiplak film Hollywood tersebut. Akting para pemainnya begitu nyata, sehingga nyaris berhasil membuat saya mengira polisi Malaysia berperilaku seburuk itu.


DO YOU KNOW? 
Selain menjadi pemeran utama, Ario Bayu juga bertindak sebagai Produser Eksekutif untuk film ini.

Skenario film ini ditulis oleh 5 orang penulis : Ayam Fared, Pitt Hanif, Nam Ron, Amri Rohayat, dan Muhammad Syafiq.


Awalnya film Crossroad : One Two Jaga hanyalah merupakan film konsep yang dibuat dan ditayangkan di Youtube pada tahun 2014. Ketika mendapatkan respon yang positif dari penonton YouTube, Sutradara Nam Ron memutuskan untuk menjadikan film itu sebagai film layar lebar berdurasi panjang.

Karena tema penyuapan polisi merupakan tema yang sangat sensitif, Nam Ron meminta Inspektur Polisi Khalid Abu Bakar (Komisaris Polisi Malaysia) untuk memeriksa draft skenario film sebelum diproduksi. Draft tersebut mengalami ditolak dua kali, sehingga harus direvisi. Pada revisi ketiga, skenario itu akhirnya disetujui untuk kemudian diproduksi.

Kisah Crossroad : One Two Jaga diadaptasi dalam bentuk novel berjudul sama oleh Sahidzan Salleh. Novel berjumlah 283 halaman tersebut diterbitkan oleh Penerbit Buku FIXI pada bulan Mei 2018.

Movie Review - KL Sepcial Force (2018)



Judul Film             : KL Special Force
Sutradara               : Syafiq Yusof
Pemeran                : Fattah Amin, Rosyam Nor, Syamsul Yusof
Tanggal tayang     : 8 Mei 2018

Sekelompok perampok menamakan diri mereka sebagai "Geng Anarkis" melakukan perampokan yang cukup berani : Mereka merampok Bank Damofa di siang hari, pada saat sedang ramai. Kepolisian Malaysia segera bertindak dan mengepung mereka. Namun, kelompok yang terdiri dari 4 perampok itu berhasil melarikan diri dari kepungan polisi. Mereka tidak saja berhasil menghancurkan barikade polisi, tetapi juga berhasil melukai dan membunuh beberapa orang polisi.

Beberapa saat sebelum melarikan diri, Asyaff (Syamsul Yusof) - pemimpin perampok itu - berhasil melumpuhkan Roslan (Rosyam Nor), Komisaris Polisi pemimpin pengepungan tersebut. Asyaff kemudian mengajak Roslan bekerja sama dengan menawarinya sejumlah uang.

Perasaan Roslan saat itu gundah. Di satu sisi Roslan sedang butuh uang untuk memenuhi kebutuhan perekonomian keluarganya. Tapi di sisi lain, dia ingin menegakkan keadilan dan berusaha menolak suap.

Pasca kejadian perampokan, Kepolisian Malaysia mendapat anggota polisi baru bernama Zul (Fattah Amin), yang ternyata tahu hubungan "khusus" Roslan dengna Asyaff. Rupanya dia sendiri adalah kaki-tangan Asyaff yang "ditugaskan" untuk bekerja sama dengan Roslan. Zul sendiri punya kekasih yang tidak lain adalah pemilik Bank Damofa.

Ketika Bank Damofa kembali mengalami perampokan di cabang lain, Zul dan Roslan mulai merasa ada yang tidak beres. Mereka memutuskan untuk bekerja sama menangkap Asyaff, meski mempertaruhkan nyawa dan jabatan mereka.

Kalau dicermati, alur film ini sebenarnya sangat mirip dengan film Infernal Affairs produksi Hong Kong. Meski demikian, tidak serta-merta dijiplak mentah-mentah. KL Special Force menampilkan banyak aksi-seru tembak-tembakan yang cukup seru. Satu hal yang saya takjub adalah adegan peledakan mobil yang selalu ditampilkan dengan sangat dramatis dan keren banget, ala-ala gaya John Woo dan film-film Hong Kong. Sangat keren.

Walau terbilang cukup menghibur, ada beberapa hal yang terasa dipaksakan dan agak mengganggu. Misalnya ada perampok yang tertangkap CCTV menyimpan bom di tong sampah 3 hari sebelum kejadian. Masalahnya rekaman CCTV yang ditunjukkan merekam gambar dengan sudut yang "terlalu rendah". Selain itu, masa sih ada tong sampah di tempat umum yang tidak penuh selama 3 hari dan tidak ada Petugas Kebersihan yang membersihkan tong sampah selama 3 hari?

Belum lagi aksi arogan polisi yang juga terkesan dipaksakan (misalnya Roslan yang seenaknya menutup sebuah restoran dan "memagarinya" dengan garis polisi hanya untuk berbicara dengan Zul di dalam restoran tersebut). Saya tidak tahu apakah adegan itu diprotes penonton, tapi sejujurnya adegan itu sangat tidak pantas ditampilkan karena dapat menjatuhkan citra polisi.

Dan hal lain yang cukup mengganggu adalah adegan yang menggunakan "darah". Entah mengapa, setiap ada adegan orang tertembak, nyaris tidak ada adegan peluru mengenai orang tersebut. Tahu-tahu orang yang tertembak langsung tersungkur ke tanah dengan darah menutupi sebagian tubuhnya (tidak jelas bagian tubuhnya yang mana yang tertembak).

Sedikit konyol, tapi cukup mengganggu.

Movie Review - Atterados (2018)




Judul Film           : Atterados (Terrified)
Sutradara             : Demian Rugna
Pemeran              : Maximiliano Ghione, Noberto Gonzalo, Elvira Onetto
Tanggal tayang   : 3 Mei 2018

Cukup jarang saya bisa menemukan film produksi Argentina, meski saya dengar banyak flm produksi Negara Perak tersebut. Secara kebetulan saya berhasil menemukan film horor ini. Meski tidak bisa dibilang film yang bagus, tetapi film ini terbilang cukup menarik untuk disimak.

Alkisah di sebuah wilayah di Kota Buenos Aires, terdapat sebuah kejadian paranormal misterius yang cukup mengerikan. Di sebuah keluarga, seorang suami menemukan istrinya tewas dengan cara yang sangat mengerikan. Polisi menduga kalau kematian istri pria tersebut adalah akibat penganiayaan, setelah mereka menemukan kamar mandi - tempat mayat sang istri ditemukan - dalam kondisi banjir darah.

Paranormal Jano Mario (Noberto Gonzalo), Mora Albreck (Elvira Onetto), dan Rosentock (George Lewis) menemui pria itu dan menginvestigasi kasus tersebut. Mereka menemukan kalau kejadian yang dialami pria tersebut memiliki kesaman dengan kejadian paranormal yang terjadi di Amerika Serikat tahun 1995 silam.

Tidak lama pasca kasus itu, seorang anak laki-laki - yang tinggal tidak jauh dari rumah tempat kejadian - tewas tertabrak bis. Namun setelah dimakamkan, anak tersebut tiba-tiba bangkit dari kubur dan kembali ke rumahnya. Kejadian itu sontak mengejutkan masyarakat sekitar.

Ketiga paranormal - ditemani Komisaris Funes (Maximiliano Ghione) - segera mendatangi rumah keluarga tersebut. Mereka menemukan anak keluarga tersebut sedang duduk di ruang makan. Awalnya mereka menduga itu hanyalah hoax, dan mungkin ada yang mencari sensasi saja. Tetapi setelah melihat mayat anak tersebut bergerak, mereka pun segera menyadari kalau memang terjadi aktiviatas paranormal di sana.

Ketiga paranormal itu segera menyidiki lingkungan perumahan tersebut. Mereka menemukan kalau ada kegiatan supranatural di sekitar wilayah tersebut. Namun, belum juga mereka membongkar apa yang terjadi, satu-persatu dari mereka tewas dengan mengerikan.

Atterados memang menawarkan tontonan yang sangat memacu adrenalin. Penuh kejutan dan kengerian. Meski sangat minim efek khusus, namun film ini cukup berhasil mengusung suasana mengerikan dan menakutkan, serta membawa penonton ke dalam suasana yang mencekam.

Sayang, film ini tidak menceritakan terlalu mendalam mengenai latar-belakang serta penyebab kejadian supranatural tersebut. Tidak ada penjelasan asal-usul dan kapan kejadian itu terjadi. Bahkan mahluk apa yang menghantui wilayah itu dan tujuannya melakukan hal itu, sama sekali tidak dibahas.

Secara keseluruhan, film ini hanya menampilkan keseramahn dan ketakutan saja. Memang ketakutan yang ditampilkan dalam film ini terbilang cukup "cerdas" : Nyaris tidak ada adegan kaget-kagetan, namun berhasil menggiring penonton untuk merasakan ketakutan lewat suasana yang kelam dan gelap. Beberapa adegan dibuat sangat senyap dan tanpa suara, sehingga memunculkan perasaan takut dari penonton. Tapi kalau bicara soal jalan cerita, mungkin Anda akan kecewa, karena banyak pertanyaan yang tidak terjawab di film ini.


Recommended TV Series - LEAVING NEVERLAND (2019)



Judul TV Seri               : Leaving Neverland
Ditayangkan                 : HBO
Tanggal tayang             : 3 - 4 Maret 2019
Total episode                : 2 

Beberapa waktu lalu, masyarakat Amerika Serikat dihebohkan dengan penayangan film dokumenter berjudul Leaving Neverland. Film produksi HBO ini disutradarai dan diproduseri Sineas Inggris Dan Reed, dengan durasi total 4 jam (yang dibagi menjadi 2 episode, dan ditayangkan tanggal 3 dan 4 Maret 2019 silam).

Film dokumenter ini berisi wawancara dengan 2 orang - Wade Robson dan James Safechuck - yang mengaku pernah mengalami pelecehan s*ksual oleh artis (almarhum) Michael Jackson.

Semasa hidupnya, Michael Jackson memang sudah sangat sering terseret kasus pelecehan seperti ini, khususnya pelecehan yang dilakukan olehnya pada anak-anak. Kasus besar yang tercatat dalam sejarah adalah kasus tahun 1993 saat Michael dituduh telah melakukan pelecehan terhadap Jordan Chandler, seorang anak laki-laki berusia 13 tahun. Michael menolak tuduhan itu namun bersedia membayar biaya pengadilan lebih dari US$ 15 juta, ditambah penyelesaian secara kekeluargaan dengan keluarga Chandler. Meski Michael tidak pernah secara resmi dihukum, namun kasus itu menjadi kasus pertama dan terbesar yang pernah dituduhkan pada Michael.

Kasus selanjutnya terjadi lagi pada tahun 2005 di mana Michael kembali mendapatkan serangkaian tuduhan telah melakukan pelecehan pada anak-anak. Tetapi lagi-lagi kasus itu berhenti dan diselesaikan lewat jalan damai.

Film ini mengambil perspektif dari kacamata Wade Robson dan Jimmy Safechuck, dua orang pria yang dulunya ditengarai pernah menjadi sahabat Michael Jackson saat mereka masih berusia sangat belia. Wade Robson - yang kini dikenal sebagai koreografer terkenal yang membuat koreografi untuk Britney Spears dan grup musik NSYNC - mengenal Michael Jackson di usia 5 tahun. Dia berhasil menjadi sahabat Michael saat memenangkan perlombaan menari ala Michael Jackson, di mana Wade menjadi peserta termuda saat itu.

Sedangkan Jimmy Safechuck mengenai Michael saat dia berusia 9 tahun, ketika membintangi iklan Pepsi-Cola.

Selain menampilkan wawancara kedua orang tersebut, film ini juga menampilkan wawancara dengan seluruh anggota keluarga Wade dan Jimmy, mulai dari saat perkenalan mereka dengan Michael Jackson, hingga dampak yang terjadi pada keluarga mereka pasca mengetahui kasus pelecehan yang menimpa anak mereka.

Pasca ditayangkan di Sundance Film Festival tanggal 25 Januari 2019, film ini mendapatkan respon yang sangat positif dari para penonton. Saat ditayangkan di televisi, film ini dibagi menjadi 2 bagian dan ditayangkan di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa (Inggris, Jerman, Spanyol, Norwegia, Swedia, dan lain-lain). Film ini ditonton lebih dari 2 juta menonton di seluruh dunia.

Pasca perilisan film tersebut, banyak negara yang kemudian memutuskan untuk tidak menayangkan lagu-lagu Michael Jackson di radio mereka. Beberapa di antaranya adalah Kanada (Radio CKOI dan Rhytme FM), Belanda (NH Radio), dan Selandia Baru (NZME Radio). Bahkan episode serial televisi animasi The Simpsons berjudul "Stark Raving Dad" yang menampilkan Michael Jackson sebagai bintang tamu ditarik dari peredaran.

Meski banyak orang yang memprotes tindakan Michael Jackson semasa hidupnya, namun tidak sedikit pula orang yang mendukung dan Michael Jackson. Banyak yang yakin kalau film Leaving Neverland dibuat hanya dari 1 sisi saja, dan para pembuat film tersebut tidak melihat dari sudut pandang yang lain.Walau demikian, Sutradara Dan Reed menyebutkan kalau dirinya telah berusaha netral saat membuat film ini, dan tidak berusaha menyudutkan Michael Jackson.

Sementara keluarga Michael Jackson menuntut HBO sebesar US$ 100 juta karena telah menayangkan film itu tanpa seizin mereka. Tapi tuntutan mereka dianulir pengadilan karena orang yang seharusnya melakukan tuntutan adalah Michael Jackson, dan dia sudah meninggal, sehingga tuntutan keluarga Michael Jackson tidak dapat diteruskan.



DO YOU KNOW? 
Di waktu yang nyaris bersamaan (tanggal 4 Maret 2019), Oprah Windfrey merilis tayangan televisi berjudul Oprah Windfrey Presents : After Neverland (direkam tanggal 2 Maret 2019) di mana Oprah mewawancarai Dan Reed, Wade Robson, dan Jimmy Safechuck, membahas film Leaving Neverland. Hadir dalam acara wawancara tersebut seluruh keluarga Wade Robson dan Jimmy Safechuck, serta para penonton yang semuanya pernah menjadi korban pelecehan s*ksual. Oprah sendiri pernah mengalami pelecehan yang dilakukan ayahnya waktu Oprah masih berusia sangat belia.

Pasca kesuksesan film dokumenter tersebut, Dan Reed berencana untuk membuat dokumenter wawancara dengan menghadirkan korban pelecehan Michael Jackson berikutnya : Jordy Chandler dan Gavin Arzino. Kedua anak itu ditengarai merupakan "Sahabat" Michael Jackson yang paling sering menginap di rumah Michael Jackson di Neverland.

Movie Review - The Super (2018)


Judul Film               : The Super
Sutradara                 : John J. McLaughlin
Pemeran                  : Patrick John Flueger, Val Kilmer, Louisa Krause
Tanggal tayang        : 19 Oktober 2018

Val Kilmer adalah salah seorang aktor senior yang memiliki kemampuan akting yang cukup baik. Sayang, tabiatnya yang buruk dan sering bikin masalah, membuatnya jarang mendapat kesempatan bisa bermain di film-film bermutu. Meski sempat bermain di film-film sukses seperti Top Gun (1986, bareng Tom Cruise), The Doors (1991, sebagai penyanyi legendaris Jim Morrison), True Romance (1993), Heat (1995), dan Batman Forever (1995, sebagai Bruce Wayne / Batman), namun karirnya justru tidak berkembang dan hanya bergerak di tempat.

The Super merupakan film terbaru Val Kilmer yang sebenarnya bukan film yang "super-super" amat. Meski demikian, film ini bisa dikatakan sebagai film "master-piece" terbaru Val Kilmer karena di film ini dia kembali menampilkan aktingnya yang sangat luar biasa dan bikin orang berdecak kagum padanya. Jadi meski mengusung alur yang sangat biasa (bahkan tidak terlalu istimewa buat para kritikus), film ini sangat tertolong oleh akting Val Kilmer yang keren banget. 


Bergenre horor, film yang disutradarai John J. McLaughlin ini mengisahkan tentang Phil Lodge (Patrick John Flueger), seorang mantan polisi yang memutuskan untuk mundur dari kesatuan pasca kematian istrinya akibat kebakaran. Bersama kedua anaknya - Violet (Taylot Richardson) dan Rose (Mattea Conforti) - Phil memutuskan untuk bekerja sebagai pengurus apartemen agar bisa dekat dengan kedua anaknya.

Phil diterima bekerja di sebuah apartemen yang disebut-sebut sebagai apartemen berhantu. Banyak penghuninya yang tiba-tiba menghilang dan tidak pernah ditemukan. Di apartemen tersebut, Phil berkenalan dengan rekan sekerjanya, Julio (Yul Vaquez) dan Walter (Val Kilmer). Dari kedua orang tersebut, Walter adalah rekan kerja yang paling misterius. Tidak hanya itu. Dia pun ternyata mempelajari ilmu Voodoo dan melakukan hal-hal aneh yang membuat bulu kuduk merinding.

Walter pun sudah memperlihatkan perilaku aneh pada keluarga Phil, sehingga Phil berusaha menjauhkan keluarganya dari Walter.

Ada apa dengan Walter? Apakah ada kaitan antara ilmu voodoo yang dipelajarinya dengan hilangnya para penghuni apartemen? Yang pasti, ada kejutan yang tidak terduga di 20 menit menjelang akhir film ....

Ya.... ending film ini memang sangat mengejutkan dan tidak terduga. Sayang, penyampaiannya terkesan dipaksakan, bahkan cukup ganjil dan ga masuk akal. Apalagi jika Anda benar-benar menyimak dari awal, tentu penjelasan di akhir film terasa makin tidak masuk akal dan absurb. Meski demikian, film ini sangat tertolong dengan akting Val Kilmer yang sangat gemilang. Aktingnya sangat luar biasa, dan berhasil membuat penonton merasa tidak nyaman serta ketakutan.



DO YOU KNOW? 
Produser film ini adalah Dick Wolf. Bagi penggemar serial televisi, namanya sudah tidak asing. Dialah produser dan kreator serial televisi Law & Order, serial televisi Amerika Serikat terpopuler di Amerika Serikat.

Dick Wolf
Sebagai informasi, Law & Order adalah serial televisi yang tayang sejak 1990 - 2010. Meski sudah berakhir masa tayangnya, namun serial ini sudah menjadi franchise dan memiliki beberapa serial lain seperti : Law & Order - Special Victims Unit (1999 - sekarang), Law & Order - Criminal Intent (2001 - 2011), Law & Order - Trial by Jury (2005 - 2006), Law & Order : LA (2010 - 2011), Law & Order - True Crime (2016), dan Law & Order - Hate Crimes (2019).

Sedangkan Patrick John Flueger adalah aktor Amerika yang populer berkat peran-perannya di serial televisi seperti The 4400 (2004 - 2007), Scoundrels (2010), Chicago Fire (2014 - 2018), dan Chicago PD (2014 - sekarang).
Randy Crenshaw

Theme song film ini adalah Beautiful Dream dan dinyanyikan oleh Randy Crenshaw. Randy sendiri adalah penyanyi dan komposer yang sering membuat lagu latar serta menyanyikan theme song untuk film-film populer seperti The Little Mermaid : Ariel's Beginning (2008), Blades of Glory (2007),  Family Guy (2005), The SpongeBob Squarepants Movie (2004), The Nightmare Before Christmas : Oogie's Revenge (2004), The Lorax (2012), dan lain-lain.


Recommended TV Series - The Widow (2019)


Judul TV Seri          : The Widow
Produksi                  : iTV
Pemeran                  :  Kate Beckinsale, Charles Dance, Matthe Gravelle Alex Kingston
Tanggal tayang        : 1 Maret 2019
Total episode           : 8

Bagaimana perasaan Anda - para wanita - saat mengetahui kalau suami Anda yang dikabarkan meninggal ternyata masih hidup, bahkan menjalani hidup baru dengan orang lain?

Inilah yang terjadi pada Georgia Wells (Kate Beckingsale). Dia adalah seorang janda yang harus tinggal sendirian di pinggiran Desa Welsh pasca kematian suaminya 3 tahun silam akibat kecelakaan pesawat terbang. Satu ketika, saat sedang menonton berita kondisi politik Negara Demokrat Republik Congo yang sedang memanas, secara tidak sengaja dia melihat sosok pria di televisi yang sangat mirip dengan suaminya.

Meski sudah merelakan kepergian suaminya, tetapi sosok pria di televisi itu begitu mengganggu Georgia, sehingga dia memutuskan untuk pergi ke Congo mencari pria tersebut. Perjalanan ke Congo jelas merupakan masalah besar karena situasi kota tersebut sedang gawat. Dan saat tiba di Congo, Georgia sudah berhadapan dengan banyak masalah. Meski demikian, sedikit demi sedikit, Georgia berhasil menemukan petunjuk mengenai keberadaan pria yang diduga sebagai suaminya. Dan ketika dia sudah sangat dekat dengan suaminya, ternyata ada pihak yang berusaha melenyapkan mereka berdua.

Serial thriller ini dipenuhi dengan aksi penuh ketegangan. Alur ceritanya yang sangat cepat, membuat penonton ikut larut dalam keseruan film.

Kate Beckinsale yang biasa kita kenal sebagai Vampir Selena di film franchise Underworld, kini berperan sebagai manusia biasa. Aktingnya sangat meyakinkan sebagai seorang wanita tanpa daya yang mencari suaminya, sangat jauh dari sosok Selena yang sangar dan jago bela-diri.

Serial produksi Inggris ini sangat menarik untuk ditonton. Terlebih karena serial ini sangat menonjolkan adegan eksyen yang intens serta dialog-dialog cepat yang sangat cerdas, membuat serial The Widow terasa sangat singkat.